Penasaran ingin tahu berapa sebenarnya standar honor dosen sebagai peneliti ataupun nara sumber suatu seminar. ada pendapat opini dari suatu forum yang mengulas bagaimana dosen bisa eksis. Pada dasarnya, Honor narasumber variatif kali kalau mengundang dosen
sesuai kompetensi dan pengalamannya, portfolio, specific expertise, dan
skema donor/EO-nya lah.
Anggaran Standar Belanja (ASB), ini dokumen resmi pemerintah daerah, kayak semacam pricelist utk
kegiatan FGD, workshop, beli ATK, dll. Disini biasanya honor narasumber
sekitar Rp 1 juta-an dipotong pajak. Tarif dosen dengan gelar PhD, biasanya
sekitar 1,5-2 jutaan untuk mengisi panel diskusi publik. Ini tarif umum yang
pernah selentingan kita dengar.
Untuk jadi moderator biasanya mulai 400-600 ribuan. Contoh untuk membayar seorang professor / guru besar termuda FEB-UGM, pak Mudrajad
Kuncoro, yang rata-rata dapat 4-5 juta-an sekali berbicara di luar daerah
DIY, pas lagi hot bisa 8-12 jutaan, ternyata mau dikasih 700ribnua, mungkin cuman buat Jogja saja.
Sabetan/tambahan selanjutnya dari konsultansi; misalnya bersama-sama
membentuk tim konsultan/tenaga ahli berisi 3-5 orang untuk menganalisa
isu-isu strategis, operasional dan teknis berikut rekomendasi akhirnya ke
kontraktor (swasta = gede, pemerintah/skpd = standar lokal).
Range output dan harganya bervariasi dari kajian singkat-komprehensif.
Harganya 25 juta-150 juta-an. Dikerjakan maksimal 3 bulan. Yang kerja,
aslinya mahasiswa favoritnya pada keringat cari data primer/sekunder. Dosen cuma mengandalkan skill komunikasi dan analisa tinggi. Gak
cuma pinter ngomong, tapi juga rasional, pake otak dikit lah. Yang
diperlukan cuma stempel institusinya; kecerdasan dan intelektual
otak SDMnya = relatif. Istilahnya maen struktural, bukan fungsional.
Alhasil, hasil rekomendasinya cenderung teoritis, kurang aplikatif dan
realistis.
Kita estimasi, dosen dengan Master degree, paket kompensasinya sekitar 7-9 juta/bulan untuk swasta dan 5-6,5 juta/bulan untuk negeri. Dosen dengan S3/PhD/Dr/post-Doc, mulai 13 jt-an. Tapi lihat standar kapasitas employer. Yangg gede katanya di Atma Jaya, Muhammadiyah, UI.
Proyek-proyek riset yang strategis, disitu duitnya. Tema yg menarik di area renewable energy, kesehatan dan medis, ekonomi/bisnis, hankam, etc. Dosen S3 biasanya yang getol gampang cari funding dari NGO/yayasan punyanya Bill Gates, Asia Foundation, UNDP, USAID, atau dari LIPI, Ristek.
nevertheless, setiap ada kesempatan untuk S2/S3. Harus diambil tuh. Jangan pernah lewatkan.
Master sekarang banyak, tapi S3 cuman sekelumit. Artinya, 3-5 tahun job market yg butuh S2 sudah penuh sesak, so yang punya S3 yang bakalan lebih mampu manuver di bidang-bidang strategis gitu, gak cuman ngajar di kelas, tapi masuk proyek-proyek pembangunan skala lokal, regional, internasional.
Kita estimasi, dosen dengan Master degree, paket kompensasinya sekitar 7-9 juta/bulan untuk swasta dan 5-6,5 juta/bulan untuk negeri. Dosen dengan S3/PhD/Dr/post-Doc, mulai 13 jt-an. Tapi lihat standar kapasitas employer. Yangg gede katanya di Atma Jaya, Muhammadiyah, UI.
Proyek-proyek riset yang strategis, disitu duitnya. Tema yg menarik di area renewable energy, kesehatan dan medis, ekonomi/bisnis, hankam, etc. Dosen S3 biasanya yang getol gampang cari funding dari NGO/yayasan punyanya Bill Gates, Asia Foundation, UNDP, USAID, atau dari LIPI, Ristek.
nevertheless, setiap ada kesempatan untuk S2/S3. Harus diambil tuh. Jangan pernah lewatkan.
Master sekarang banyak, tapi S3 cuman sekelumit. Artinya, 3-5 tahun job market yg butuh S2 sudah penuh sesak, so yang punya S3 yang bakalan lebih mampu manuver di bidang-bidang strategis gitu, gak cuman ngajar di kelas, tapi masuk proyek-proyek pembangunan skala lokal, regional, internasional.
Sangat bermanfaat tips nya. semoga banyak tumbuh orang2 hebat dari negeri ini.
BalasHapuspembicara wanita