Rabu, 30 April 2014

Meraih Sukses Dunia Akhirat

Hakikat sukses
Sukses. Kata yang begitu akrab di telinga kita. Sebagai luapan atas kelahiran anak, kita sering mendengar oran mengatakan ”Alhamdulillah, anak saya lahir dengan sukses”, beranjak balita ucapan ini sering terlontar, “Alhamdulillah anak saya sukses diterima di TK itu”, dan seterusnya. Termasuk ketika sukses mendapatkan pekerjaan diperusahaan yang besar, ataupun ketika sukses membangun rumah dan mendapatkan mobil mewah.

Esensi kehidupan dibangun diatas definisi sukses yang sering kali berbasis pada  materi semata. Kesuksesan materi menjadi standar hidup kebanyakan manusia. Padahal, kesuksesan material akan berbahaya bagi seorang jika dibarengi dengan terjangkitnya penyakit jiwa yanbg bernama kesombongan. Biasanya penyakit kesombongan menempel dengan materialisme. Dan hampir semua manusia tak lepas dari penyakit kesombongan ini, kecuali hamba-hamba yang diselamatkan Alla.

Itulah gambaran sukses yang berkembang ditengah-tengah masyarakat saat ini. Persis seperti yang dialami pada zaman jahiliah saat Muhammad Saw. diutus menjadi rosul Saw. lebih dari 14 abad yang lalu. Ketika itu, sukses dikait-kaitkan dengan pencapaian dunia matei, seperti kemampuan bersyair, keturunan, suku, harta, takhta, dan wanita, tanpa ada sistem fitri yang mengaturnya. Semua cenderung berlandaskan hawa nafsu, bukan kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual yang memadai. Itulah suskses yang dibungkus dengan kebanggan semu.

Suskses dalam pandangan Al-Qur’an bisa terlihat dari spirit ayat-ayat tesebut:
Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kutunjukkan kalian pada suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian pada azab yang pedih?. Yaitu kamu beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya dan berjihad dijalan Alloh dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahuinya. (QS. Al-Shaff : 10-11)
Ini adalah suatu haru yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran (iman) mereka. Bagi meraka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Alloh ridho terhadapnya. Itulah kesuksesan yang paling besar. (QS. Al-Maidah : 119)

Brdasarkan wahyu dari segala sumber informasi, yakni Allah Swt., makna atau definisi sukses dari seorang anak manusia bukan hanya diukur dari pencapaian berbagai materi, pangkat dan kedudukan di dunia. Akan tetapi, sejauh mana ia berhasil manjalankan misi ibadah, dan visi kekhalifahan yang telah ditentukan oleh Tuhan.

Materi dengan segala fasilitas hidup yang diciptakan Allah Swt., didunia ini hanyalah sarana untuk merealisasakian misi ibadah dan visi khalifah, bukan sebagai tujuan hidup. Tujuan hidup didunia yang fana ini adalah kejhidupan abadi diakhirat kelak. Disanalah ditentukan manusia sukses atau tidak. Saat Allah Swt., menganugerahkan kepadanya surga dan terhindar dari neraka, itulah kesuksesan sesungguhnya, yaitu kesuksesan tanpa batas.

Pimpin Keyakinan Dengan Prinsip
Sukses atau kesuksesan itu berkaitan juga dengan keyakinan kita. Keyakinan (faith) adalah seperangkat prinsip dan nilai yang sekaligus menjadi misi suci hidup kita. Dan agar lebih optimalmembantu kita meraih sukses masa sekarangdan yang akan datang, tentunya kita harus memipin dan mengarahkan keyakina itu dengan psinsip. Yang dimaksud dengan prinsip dalam konteks ini bukan sebatas teori pemikiran, melainkan narasi nyata dari optimisme kita sebagai manusia. Segala sesuatu memang harus dimulai dari dan dengan keyakinan. Keyakinan akan memberikan kekuatan dalam kehidupan kita. Karena itu, ada 3 prinsip yang harus anda yakini. Yakni, yaitu prinsip manusia, prinsip alam, dan prinsip Tuhan.

Prinsip manusia akan mengajak memahami pilihan-pilihan dan membantu mengarahkan hidup kita untuk meraih sukses jangka panjang.

Prinsip alam akan mengajak kita melihat bagaimana bekerja dan memanfaatkan hukum alam yang ada untuk senantiasa menghadirkan keberuntungan dalam hidup. Alam memiliki seperangkat hukum yang mengikat makhluk di dalamnya. Hukum kekekalam enegi menjamin bahwa tidak ada energi di dunia ini yang sia-sia. Kita akan mendapat hasil yang sama dengan usaha yang kita lakukan.

Adapun dalam prinsip Tuhan, kita akan diajak kaitan erat antara Tuhan dan makhluk-Nya serta bagaimana bisa mengakses energi Tuhan untuk memperoleh kekuatan tanpa batas, sehingga kita menjadi orang yang berprestasi dan memiliki kebermanfaatan yang tinggi bagi lingkungan kita.

Ketiga prinsip keyakinan tadi pada gilirannya akan memberikan motivasi pada dirikita untuk bisa lebih berkembang. Bahkan spirit tiga prinsip keyakinan tadi akan terus menjadi jaminan terhadap kebersehajaan mental dan sosial kita. Dengan keyakinan yang rasional dan berkualitas, seluruh aktifitas hidup kita akan menjadi inspirasi terbaik bagi lingkungan kita. Itulah kerja yang sungguh-sungguh. Dan Al-Qur’an telah menegaskan bahwa siapa saja yang bekerja dengan penuh keyakinan (keusngguhan), maka ia akan bertemu dengan Tuhannya.

Prinsip Becermin untuk Manajemen Diri
Manusia sebagai makhluk Allah Swt., yang ditakdirkan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini dibekali keunikan-keunikan dibanding dengan makhluk lainnya. Karea itu, pengetahuan akan diri merupakan sesuatu yang wajib dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan kapasitas dirinya didalam kehidupan ini.

Dalam konteks etika sosial, misalnya, pengetahuan akan diri sesuatu yang sangat dibutuhkan. Kalau kita sakit ketika dipukul, jangan memukul orang lain. Kalau kita tidak suka dikhianati, jangan mengkhianati orang lain.
Begitulah pelajaran akan diri sendiri menjadi sangat penting dalam hidup dan kehidupan ini. Diri mita adalah cermin bai orang lainm, begitu juga sebaliknya. Tengggang rasa, empati, dan merasakan penderitaan orang lain merupakan bukti bahwa kesadaran diri kita semakin meluas. Sesama muslim, bahkan sesama manusia adalah ibarat satu tubuh. Ketika yang lain sakit, tentunya kitapun merasakannya.

Para CEO perusahaan-perusahaan besar, baik lokal maupun multinasional, merupakan orang yang selalu berusaha mengenal dirinya. Sekali dia lupa dirinya, maka tak lama lagi kariernya akan tenggelam. Mereka mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya, baik potensi yang berasal dari tubuh, akal, maupun jiwanya.
Proses pembacaan diri harus dilakukan dalam kerangka untuk pencapaian masa depan yang sukses. Pembacaan diri harus dilakukan sebelum menentukan visi yang akan diraih, sehingga impian yang ada bukan sekedar angan-angan kosong, melainkan berpijak pada kemampuan diri yang bisa terus dikembangkan.
Minimal ada dua tahapan dalam proses pembacaan diri. Pertama: membaca diri sebelum menentukan target dan impian yang akan dicapai. Kedua: membaca diri ketika sedang menjalani proses pencapaian taget itu sendiri.

Self Leadership Berbasis Quranic Spiritual Commitment
Membangun budaya kepemimpinan berbasis spiritualitas Al-Qur’an, setidaknya bisa ditransformasikan melalui semangat ayat-ayat berikut:
Sesungguhnya orang-orang yang (1) membaca kitab Allah, (2) mendirikan sholat, (3) menfkahkan dari sebagian yang telah kami rizqikan kepada mereka, baik secara sembunyi atau terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan pernah merugi. (QS. Al-Fathir [35]:29).

Spirit ayat ini akan malendasi kualita kerja-kerja sosial dalam kehidupan. Semangat ayat ini menjadi bukti bahwa manusia memang bukan makhluk yang hanya memperkuat nialai vertikalitasnya, tetapi ia juga harus mampu melejitkan niali horizontalnya. Sebab mengingkari syukur kepada manusia, menurut agama adalah ingkar juga kepada Tuhannya.

Gambar berikut ini sebagai salah satu upaya melukiskan kaitan dasar spiritualitas dalam kehidupan.

Self Leadership
Membaca Kitab Allah                                 Self Development        
Mendirikan Sholat                                      Self Conciousness
       Menafkahkan Sebagian Rizki                  Self Contribution
  • 1.    Membaca Kitab Allah

Membaca kitab Allah Swt., merupakan aktifitas yang bukan sekedar memahami makna lahir dari teks-teks yang ada. Kitab Allah Swt., baik yang tertulis (ayat-ayat qauliyyah)  maupun yang berupa ayat semesta (kauniyyah) harus kita kaji dan dalami untuk proses kehidupan. Pembacaan atas kitab Allah Swt., menjadi sangat wajib karena disanalah lautan ilmu bisa kita dapatkan. Kita bisa merenungkan bahwa didalam kitab-Nya semua peroslan sudah tercakup.
  • 2.    Mendirikan Sholat

Setelah kita membaca kitab Allah Swt., perintah yang selanjutnya adalah mendirikan sholat. Mendirikan sholat mempunyai makna filosofis bahwa ia bukan ritual belaka, melainkan bagaimana sholat bisa terimplementasikan nilai-nilainya dalam kehidupan dalam keseharian.
Sholat merupakan latihan diri untuk terus menerus mengasah jiwa dan ruh kita agar bersih terang benderang, sehingga bisa tersingkap bahwa diri kita yang sebenarnya adalah makhluk spiritual. Makna kesadaran terdalam mendirikan sholat inilah yang saya sebut dalam gambar tadi sebagai proses self conciousness (kesadaran diri).
  • 3.    Menafkahkan Sebagian Rizqi Allah Swt.

Perintah ketiga adalah menafkahkan sebagian rizqi Allah Swt., kita harus sadar bahwa pada hakikatnya, kekayaan dan rizqi Allah Swt., yang dikaruniakan kepada kita dalah milik Dia semata. Allah menitipkannya agar kita sebarkan kepada mereka yang berhak. Karenanya, proses yang ketiga ini saya sebut sebagai self contribution (kontribusi diri).

Panduan Manajemen Alhamdulillah

Strategi 1: Self Conciousness

Menjadi Manusia Berkesadaran: Ulul Albab
Salah satu ungkapan Al-Qur’an berkaitan dengan karaker manusia yang paling menggambarkan sinergi antara kompetensi dan akhlak terpuji adalah Karakter Ulul Albab. Karakter ini sama sekali tidak dilekatkan oleh Al-Qur’an kepada makhluk selain manusia, karena ia merupakan karakter khas khlaifah Tuhan dimuka bumi. 
Firman Allah Swt., seungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal (ulil albab) (yaitu) orang-oranbg yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharakanlah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imran [3]: 190-191).

Dari ayat ini jelaslah bahwa Ulul Albab adalah orang-orang yang senantiasa mengingat Tuhan dalam keadaan apapun, baik ketika senang maupun susah.selain itu, mereka juga senantiasa negoptimalkan akal budinya untuk mengamati, memikirkan, dan menelaah alam semesta ciptaan Tuhan, serta mampu memahami bahwa alam semesta itu tidak acak-acakan, tetapi teratur sesuai Sunnatullah. Gambaran ini menunjukan bahwa Ulul Albab adalah pribadi-pribadi yang mendapatkan dua karunia sekaligus, yaitu kecerdasan  dan keimanan atau karunia pikir dan karunia zikir.

Dalam tataran psikologi modern, Ulul Albab adalah pribadi-pribadi beriman yang mampu memfungsikan secara optimal potensi-potensi rasional (IQ), emosional (SQ). Mereka tidak saja mamou bersikap dan berpikir empiris, tetapi juga transendental serta mampu mewujudkan sebaik-baiknya hubungan dengan Tuhan hablun min Allah), hubungan antar pribadi (hablum min al-nas) termasuk hubungan dengan diri sendiri serta kepada alam sekitar.

Tidak Ada Kebetulan
Dalam sehari-hari kita sering kali menjumpai atau mengalami berbagai peristiwa yang seolah-olah itu merupakan sebuah kebetulan. Misalkan, tiba-tiba dalam perjalanan dinas kita bertemu dengan sahabat lama yan bertahun-tahun tidak ketemu, atau mendadak mendapat promosi jabatan tertentu tanpa disangka-sangka sebelumnya.

Kalau kita menyadari kebesaran dang keagungan-Nya, sebenarnya peristiwa-peristiwa yang seolah-olah kebetulan tersebut sejatinya “bukan kebetulan”. Kita harus mengimani bahwa hal itu memang skenario besar Tuhan dalam kehidupan ini. Sesungguhnya  Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Persoalan yang mengemuka adalah pesoalan-pesoalann yang muncul secara “kebetulan” itu membuat kita merasa tidak nyata. Ketika seperti inilah kita perlu mengedepankan 2 hal secara instan: ikhlas dan berbaik sangka. Melalui komitmen keikhlasan, kita akan lapang dada dan berprasangka baik kepada Allah atas apa yang terjadi dan kita alami. Sebab, Allah pasti Mahatahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Kalau sudah sampai pada tahap ikhlas, kita tidak akan menganggap semua peristiwa sebagai sebuah kebetulan. Semua adalah rencana Allah untuk hamba-hamba-Nya yang sadar, dan semua merupakan pesan Allah yang harus kita baca.

Ketika hati telah terbuka, boleh jadi peristiwa-peristiwa yang kita sebut sebagai kebetulan itu justru jawaban dari isyarat Allah. Pada tahap inilah kita akan berkata dengan sepenuh kesadaran, sebagaimana ungkapan Al-Qur’an: “Robbana maa kholaqta haadzaa baathilaa” Wahai Allah, tidak ada ciptaan-Mu yang sia-sia.

Rasa Berlimpah
Kemampuan atau kapasitas mental yang diaktualisasikan secara optimal akan menghasilkan kebiasaan berpikir “menang, menang, dan menang” dalam menjalin hubungan dengan orang lain. “Menang” disni tidak dapat diartikan sebagai perilaku gampang menyikat dan mengalahkan orang lain dengan seenaknya. Istilah menang ini berorientasi pada aktualisasi sikap positif dan empatik dalam diri ketika bersentuhan langsung dengan apa yang ada diluar diri kita, termasuk kerabat dan mitra kerja. Itulah yang dimaksud dengan mentalitas berlimpah (sense of abudance).

Pibadi yang memiliki rasa berlimpah akan melihat setiap kejadian sebagai peluang untuk memperbaiki diri. Sering kali, dalam pekerjaan,kita mendapat sumber daya yang terbatas. Mentalitas berlipah akan berkatan, “Alhamdulillah, anggaran terbatas, waktu mendesak, berarti kita harus lebih kreatif”. Atau, ketika menghadapi bos yang sulit, pribadi berlimpah akan menyikapi dengan perkataan, “Alhamdulillah ini kesempatan untuk belajar sabar dan mengasah keterampilan menjual”. Pribadi berlimpah hanya memiliki energi positif dan tidak ada tempat untuk energi negatif mengelih dan menyalahkan. Mentalitas berlimpah seperti itu akan menghasilkan karakter kepribadian berprinsip.

Memilih Respons Terbaik
Kita harus memilih sikap kita. Sikap terbaiklah yang harus kita pilih. Yakni, bagaimana kita selalu menjadikan pengalaman dan pengetahuan hidup untuk terus menerus memperbaiki kualitas diri kita. Inlah yabng mengantarkan kita menjadi pribadi yang unggul. Tidak pernah berkelu kesah pada diri sendiri, orang lain, atau bahka kepada Allah Swt. sekalipun kesalahan, kegagalan, penderitaan dan sejenisnya senantias ditempatkan sebagai ujian mengasah ketajaman hati dan kebesaran jiwa dalam memaksimalkan dinamika hidup.

Sikap kita mencerminkan bagaimana pola pikir dan kesadaran yang kita miliki. Dengan mengembil sikap yang terbaik dala hidup kesadaran dan pengetahuan kitapun akan memperoleh umpan balik berupa hkmah yang terus berlimpah dalam kehidupan ini.

Bersandar Hanya Kepada Allah
Ketika manusia dikaruniai akal dan hati, tentu akan sampai pada suat kesimpulan bahwa diri kita ini sebenarnya fana. Sebagai makhluk yang fana tentunya kita akan tetap bergantung kepada Tuhan Yang Mahakekal, bukan bergantung kepada orang lain. Kita harus selalu menyandarkan diri kepada Allah Swt., karena kita bukan apa-apa ditengah-tengah hamparan semesta yang luas ini. Kita tak lebuh percikan kecil dari potensi yang Allah hidangkan di muka bumi.

Ketika kita bersandar secara total kepada-Nya, maka Dia yang akan menggerakan seluruh kehidupan kita. Inilah salah satu kunci sukses manusia baik untuk kehidupan di dunia maupun untuk kehidupan di akhirat kelak.

Memungut  Hikah Dari Semua Peristiwa
Ketika kita menyadari bahwa setiap peristiwa yang datang kepada kita asalnya dari Allah Swt., dan akan kembali kepadaNya, hati ini sebenarnya menjadi lapang. Kita tidak mempunyai beban apapun, karena kjita sadar bahwa setiap peristiwa mengandung hikmah didalamnya. Bukan peristiwa yang mengubah seseorang , melainkan orang tersebut yang mengubah dirinya dengan mengambil suatu pelajaran dari kejadian itu.

Benar hal itu sering kali kita praktikan, tetapi kita harus terus belajar untuk bisa berma’rifat kepada Allah sehingga segala sesuatu bisa kita jalani dengan suka cita. Setiap detik kita dilimpahi hkmah. Ilmupun kita bertambah. Dan ketika kita mengeluh atas setiap paristiwa yang dialami, kita sendirilah yang menghijab datangnya hikmah yang sebenarnya berlimpah ruah dalam kehidupan ini.

Strategi 2: Self-Development (pengembangan Diri)

Be Proactive: Sebagai Agen dan Aktor Perubahan
Pribadi unggul adalah orang yang terus menerus mengambil peran dalam setiap kesempatan dimanapun dan apapun posisinya. Ia bukanlah objek yang terombang – ambing gelombang perubahan yang terjadi di lingkungannya. Ia mampu menjadi subjek perubahan.

Dalam lingkungan kelompoknyam, ia  mampu bergerak sebagai inisiator: agen dan aktor perubahan. Ia juga proaktif didalam meberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang ada. Ia aktif sebagai pemecah masalah (problem solver), bukan malah menjadi sumber masalah (problem makera). Inilah bukti bahwa adanya kualitas pengembangan diri dalam kehidupan seseorang.

4K: Komitmen, Kompeten, Konsisten, dan Konsekuen
Ketika seseorang ingin sukses dalam pengembangan dirinya, baik dalam persoalan bisnis ataupun lainnya, ia harus menjalankan 4K ini.
  1.    Komitmen mengandung pengertian bahwa bisnis (misalnya) bukan haya dipertanggungjawabkan pengelolaannya, namun juga harus mempertanggungjawabkan.
  2.    Kompeten seseorang harus mempunyai kemampuan dan keunggulan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang sedang ia geluti.
  3.       Konsisten seseorang harus fokus terhadap bidang pekerjaan yang sedang digarapnya.
  4.      Konsekuen dalam setiap pekerjaan kita harus siap dengan resiko yang nantinya akan kita temui baik dalam kondisi menguntungkan mauoun kondisi merugikan.


Menjadi Pendaki : Ikhtiar Tanpa Henti
Pendakian sebuah tujuan merupakan ikhtiar yang tiada henti dalam berbagai persoalan kehidupan. Mereka yang bermental pendaki akan selalu menjadikan segala rintangannya sebagai pendorong untuk mencapai kesuksesan dalam segala hal, terutama tujuan dan cita-citanya.

Proses pendakian memang akan dikacaukan oleh berbagai jalan penyelesaian yang beragam. Tapi percayalah, ketika sudah mantap dan teguh dan mantap dalam usaha mencapai visi, kita akan lebih fokus dalam memilih jalan mana yang bisa menghantarkan pencapaian cita-cita itu dengan benar.

Strategi 3 : Self-Contribution

Manusia Bernilai Tambah
Kalau kita renungkan secara mendalam, Tuhan yang Maha Pengasih berkehendak baik bagi kita. Semua bergantung kepada kita untuk meraih dan menikmatinya atau hanya berhenrti ditengah jalan. Seorang yang sukses adalah kalau ia berhasil membawa nilai tambah bagi dirinya sendiri dan juga berhasil membawa niali tambah bagi lingkungannya. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya, dengan makhluk hidup lainnya, bahkan dengan benda mati sekalipun.

Mereka yang sukses dan signifikan, adalah orang-orang yang pandai dan cerdas dalam memnfaatkan lingkungan secara fokus. Prinsip dasar hidup mereka adalah bersosialisasi membangun jejaring.

Team Player & Solution Finder
Kita tidak bisa menganggap bahwa suksesnya sebuah pekerjaan adalah hasilkerja keras kita sendiri. Semua pihak mempunya andil, berapapun kecilnya, sesuai dengan bidang yang ditanganinya masing-masing. Dalam sebuah tim kerja, pribadi yang selalu berpikir sukses tim dan bukan sukses dirinya sendiri, akan semakin meningkat nilai dirinya dimata anggota tim atau anggota lainnya, begitu pula sebaliknya.

Karena itu, dalam bekerja untuk mencapai hasil kita adalah sebuah tim. Dalam sebuah tim tentunya diperluakan solideritas, rasa hormat, dan kerja sama diantara para anggotanya. Solideritas diantara anggota tim akan memberiak jalan yang lebih mulus bagi tercapainya sebuah tujuan.

Dalam sebuah tim pula, kita semestinya menjaditeam player, yaitu aktor, dan kontributor keberhasilan tim sesuai peran dan tangung jawab kita. Pada saat yang sama juga bisa memberikan dan menemukan penyelesai solusi bagi masalaha anggota tim lainnya. Penyelesai solusi adalah orang yang berikhtiar mencari solusi dari sumber manapun, tidak semata-mata dari dirinya, selama bisa menjadi jawaban terbaik bagi persoalan anggota dan timnya.

Logis Tapi Empati
Dalam upaya pencapaian tujuan, hal yang perlu dilakukan juga adalah kita bersikap logis. Maksudnya, dalam membuat rencana kerja atau tahapan-tahapan pencapaian tujuan dilakuakan dengan menggunakan logika sehat, sehingga semua hal tersebut bisa kita kontrol dalam prosesnya. Selain dengan logis, disisi lain kita harus berrempati dengan pihak lain, atau juga bawahan kita. Sebab, yang kita hadap bukan mesin yang tidak mempunyai perasaan, melainkan orang-orang yang mempunyai perasaan.

Logis tetapi juga empati merupakan sebuah langkah yang bijak dalam bersikap. Jadi, kita tetap bersikap logis tanpa harus bersikap cuek terhadap lingkungan kita. Intinya, kita tifdak bisa mengunakan kaca mata kuda. Dalam setiuap tindakan kita yang logis haruslah menjaga kesantunan, menyenangkan, membangun rasa hormat, dan menjadi solusi bagi pelanggan, bawahan, atau rekan kerja kita.

Menjadi Manusia Yang Signifikan
Manusia signifikan adalah manusia yang merasa sukses dan beruntung kalau membuat orang lain sukses. Mereka dalah orang-orang besar (great people) dan mulia. Orang-orang besar adalah mereka yang bersedia berkorban dan menunda kepentingan diri sendiri untuk kepentingan orang banyak. Sukses kita hari ini sesungguhnya adalah sukses perjuangan dan pengorbanan orangtua kita,vserta orang-orang jyabng membantu di sekitar kita.

Pemimpin yang signifikan adalah pemimpin yang dapat melahirkan kader-kader pengganti yang lebih baik dari dirinya. Tidak ada jalan pintas bagi manusia signifikan. Kebesaran dan kemuliaan bukan pemberian, tetapi buah atau hasil dari proses perjalanan yang teguh dan konsisten untuk memberi manfaat dan energi positif dimanapun dia berada.

PENUTUPAN

Menyikapi Setiap Kejadian dengan Bijak
Sikap terbaik yang harus kita lakukan adalah tetap berprasangka baik kepada Allah Swt., dalam segala sesuatu. Sebab, dari sikap itulah lahr motivasi dalam diri kita untuk bisa mencapai kesuksesan yang seharusnya. Berpikirlah positif bahwa segala sesuatu pasti menyimpan hikmah. Kita tidak perlu kecewa atas apa yang terjadi. Karena semua yang terjadi dalam hidup merupakan pelajaran bagi kita untuk terus mendaki kesuksesan yang menanti didepan kita.Beberapa hal yang dapat dijadikan kunci meraih sukses antara lain....:

Berilmu Sebagai Setir
Berilmu berarti harus memperbanyak pengetahuan, meningkatkan keilmuan, dan mengelaborasi pengalaman. Dengan ilmu dan penglaman, segala persoalan akan lebih mudah dicarikan jalan keluarnya. Dengan ilmu pula, berbagai antisipasi bisa kita lakukan untuk menghadapi situasi yang mungkin saja terjadi. Seseorang yang berilmu akan memiliki kemampuan untuk mengerjakan bukan hanya hal-hal yang kecil, termasuk pekerjaan yang besar.Disinilah ilmu berperan sebagai setir, yang akan mengarahkan setiap gerak langkah kita dalam meraih tujuan.

Bersyukur Sebagai Gas
Bersukur merupakan gas, yaitu media mengakselerasi motivasi dan tindakan untuk mencapai kesuksesan. Bersyukur berarti semakin mendidik diri kita untuk menjadi lebih ikhlas dan optimis dalam menggapai cita-cita. Orang yang jarang atau tidak bersyukur, berarti ia tidak mengerti dan tidak pula menghargai potensi dirinya.

Sabar Sebagai Rem

Bersabar merupakan kemampuan seseorang untuk bisa mengendalikan diri dari hasrat yang belebihan terhadap dunia, atau cobaan yang Allah berikan kepada kita. Sabar harus dijadikan rem bagi kita untuk bisa menahan keinginan berlebihan yang mungkin bisa menghancurkan jalan kesuksesan yang sedang dan akan kita rintis. Orang yang sabar adalah oran yang penuh ketelitian. Dari ketelitian dan kejelian, akan lahir kematangan. Dan dari kematangan, akan tumbuh subur keberhasilan.

Sumber : MANAJEMEN ALHAMDULILLAHIndra Utoyo, Mizan Bandung, Januari 2011142 Halaman

ISU-ISU "GRASS ROOT" KAMPUS

Oleh :  Phillip Rekdale **

Situs GrassRoots Campus ini adalah forum di mana kita dapat membahas keinginan, harapan dan strategi-strategi untuk meningkatkan mutu dan kreativitas lulusan-lulusan dari sektor perguruan tinggi di Indonesia. Masalah-masalah yang sangat serius sudah mulai muncul di sistim perguruan tinggi di Indonesia. Banyak lulusan kami gagal mendapat pekerjaan yang berarti dan memuaskan, dan kelihatannya mereka tidak mempunyai kemampuan kemandirian atau kreativitas yang cukup untuk membentuk masa depan sendiri. Ini bukan hanya isu di Indonesia tetapi di beberapa negara maju juga. Tetapi kami percaya bahwa barangkali pentingnya lebih urgen di Indonesia oleh karena kira-kira 40 juta orang di Indonesia sedang menganggur

  "Kata universitas berasal dari Latin universitas magistrorum et scholarium, kira-kira berarti 'lingkungan guru dan pelajar'.... 'kata Latin yang asli 'universitas', digunakan pertama pada waktu menarik ulang dengan tradisi Yunani dan Roma Klasik, yang mencoba mencerminkan fitur ini dari Akademi Plato (didirikan 385 BC). Istilah 'akademia' kadang-kadang diperluas ke sejumlah lembaga pendidikan non-Barat jaman 'antiquity'." (Ref: Wikipedia.Org

"lingkungan guru dan pelajar"  Selama lebih dari 10 tahun saya sudah memikirkan banyak hal yang terkait dengan kampus yang menjadi isu-isu di sektor perguruan tinggi di Indonesia. Saya sudah bekerja di sektor perguruan tinggi termasuk universitas selama 30 tahun, tetapi beberapa pertanyaan baru mulai muncul di Australia pada tahun 90an yang membuat saya mulai bertanya mengenai seluruh proses dan sistim pembelajaran di perguruan tinggi, khusus di sistim universitas.

Saya pernah belajar sebagai mahsiswa "external" (luar kampus) sejumlah 14 tahun, karena saya tidak mampu membiayai pembelajaran di dalam kampus tanpa bejerja sejak kira-kira tahun 1967 (pada umur 18). Ini bukan masalah dan bekerja sambil kuliah sebenarnya sangat menguntungkan. Tetapi adalah fenomena yang memaksakan saya berpikir ulang mengenai sistim perguruan tingi lagi pada tahun 90an, yaitu: Saya adalah pelajar "average" (biasa), pada waktu itu saya bekerja full-time di salah satu universitas di Brisbane, Australia, saya juga mengajar 2-3 malam seminggu di TAFE (PT Kejuruan), di samping itu saya juga menjalankan sesuatu bisnis kecil, juga mengunjungi kegiatan lelang pada setiap hari Sabtu dan Minggu untuk membeli barang-barang untuk diservis atau diperbaiki untuk dijual ulang, sambil kuliah dengan beban setengah (half-time)

Kebanyakan saya membaca buku dan menulis tugas kuliah antara jam 11 malam dan jam 2 pagi. Ini bukan masalah karena saya adalah "night person" (cocok kerja malam). Sampai sekarang kebanyakan tulisan saya yang lebih baik dikerjakan pada malam hari. Pembelajaran terpaksa sesuai dengan waktu yang ada. Yang saya tidak dapat pahami adalah "grades" saya (penilaian) adalah sama bagus dan kadang-kadang lebih bagus daripada mahasiswa-mahasiswi biasa (average) yang belajar di kampus, dan pada waktu saya lulus saya ditawarkan untuk ikut "Program Honors" (pre-S3). Pada waktu itu saya ikut program persiapan untuk Program Honors tetapi tidak melanjutkan karena saya sudah diterima oleh Florida State University untuk bekerja di Depdiknas sebelumnya.

Oleh karena pengalaman saya pada waktu kuliah dan karena pada waktu itu saya memang belajar jurusan pendidikan, banyak pertanyaan baru muncul seperti apa gunanya dan keuntungannya belajar di dalam kampus (on-campus). Dari pengalaman saya berobservasi di universitas-universitas di Australia, khusus selama saya lagi kuliah jurusan pendidikan dan sumber daya manusia, adalah banyak dosen yang membaca isi pembelajaran dari tulisan mereka sendiri dan kadang-kadang dari buku yang jelas sangat membuang waktu mahasiswa-mahasiswi yang sebetulnya dapat membaca lebih cepat secara masing-masing. Mengapa ini pernah terjadi? Mengapa ini masih terjadi? Apakah ini adalah "good education practice?"

Saya pernah di dalam keadaan di mana saya perlu belajar mengenai fisiologi dasar secara cepat untuk kursus yang saya ikuti dan saya bertanya kepada mahasiswa-mahasiswi jurusan fisiologi (di Australia) sebaiknya ikut kelas-kelas yang mana? Jawaban mereka mengagetkan, sebaiknya anda membeli buku fisiologi dan membaca sendiri, dosennya hanya membaca buku itu di dalam kelas dan banyak mahasiswa-mahasiswi malas ikut kelasnya.  

Selama 10 tahun terakhir ini, oleh karena ada banyak masalah serius untuk lulusan-lulusan universitas, saya sudah pelan-pelan merumuskan rencana di mana kelas-kelas formal di kampus akan sesedikit mungkin. Cara merancang program ini sangat berdasar dari pengalaman saya sebagai pelajar luar kampus yang cukup lama. Kampus universitas akan sebagai pusat sumber pembelajaran dan pusat dukungan untuk mahasiswa-mahasiswi, sebagai "hub of learning", di mana pelajar dapat mengakses dosen-dosen secara langsung, dan membahas isu-isu secara kelompok bersama dosen, atau berkelompok bersama-sama pelajar yang lain. Salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas adalah banyak kegiatan tugas kelompok (bukan di kelas). Seharusnya mereka akan mempunyai lebih banyak waktu juga untuk melaksanakan penelitian di perpustakaan maupun di resource centre, dll. Ini adalah layanan yang saya harapkan pada waktu saya berkuliah selama sedang kuliah di luar kampus, maupun waktu saya kuliah di dalam kampus untuk melaksanakan double major. 

Pembelajaran di mana dosen membaca buku atau tulisan sendiri kepada mahasisiswa-mahasiswi seharusnya tidak pernah dilaksanakan. Kelas-kelas formal seharusnya hanya dilaksanakan untuk menjelaskan konsep-konsep dan isu-isu tekait dengan topik-topik baru. Kelas-kelas formal akan sebagai stimulasi untuk meningkatkan pengertian terhadap isu penting dan sekaligus meningkatkan daya tarik topik-topik untuk pelajarnya. Kelas-kelas ini seharusnya lebih berbasis pada pertanyaan-pertanyaan dibandingkan berbasis pidato. Mungkin peringatan dari Professor Julius Sumner Miller berguna pada waktu ini. Saya mencintai orang itu pada waktu saya masih kecil dan masih mencintai beliau, walapun beliau sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Berapa banyak dosen yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan daya tarik ilmunya kepada anak-anak seperti beliau? Ada beberapa video-klip yang anda dapat lihat dari link di atas.

Mengapa saya sebut konsep ini "GrassRoots" (Akar Rumput)? Karena menurut saya tujuan program ini adalah kembali ke prinsip-prinsip dasar pendidikan di mana fokus adalah kepada pelajar, bukan dosennya. Kelihatannya sekarang terlalu banyak waktu mahasiswa-mahasiswi digunakan untuk duduk pasif daripada belajar secara aktif di mana mereka dapat mengembangkan kreativitas mereka.

Beberapa minggu yang lalu saya berusaha untuk menonjolkan konsep ini untuk mengaktifkan pelajar, pada waktu saya melaksanakan Seminar Teknologi dan Pendidikan. Baru kemarin kami membahas isu-isu Kampus GrassRoots dan kelihatannya kami akan membangun sebuah kampus GrassRoots dalam waktu dekat di Indonesia dan itu sebabnya saya membuat situs ini sebagai forum pada 17 Oktober, 2008. Nanti saya akan memasang informasi lebih lanjut mengenai konsep GrassRoots. GrassRoots juga dapat meningkatkan kesempatan penelitian dan pengembangan lingkungan, selain meningkatkan kemandirian dan kreativitas oleh pelajar kita. Akan dilanjutkan.....


**Konsultan Pendidikan Jakarta, Indonesia

Selasa, 29 April 2014

KEYAKINAN PADA DIRI SENDIRI



MUNGKIN itu salah satu yang menjadi hambatan semua orang dalam lingkungan dan pergaulannya adalah, ‘kurang percaya diri’. Semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain.

Ada juga orang yang merasa belum pede dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua manusia.

Sebenarnya apa sih yang kita maksudkan dengan istilah pede/kepercayaan diri itu? Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.

Kalau kita gali rasa percaya diri ini bisa menghinggapi semua orang dengan berbagai hambatan psikologis yang terjadi tidak begitu saja, tapi melalui proses panjang yang salah satunya adalah pengalaman masa lalu yang traumatis, merasa memiliki kekurangan yang tidak bisa diampuninya dan penyesalan terhadap kondisi kehidupan yang sulit serta penyiksaan psikis dari orang lain sehingga menyimpan rasa bersalah dan kemarahan yang luar biasa.

Trauma seseorang mungkin masih menjadi hantu yang sulit dihindarikan. Perasaan rendah diri berasal dari pengalaman masa kecil. Semuanya bisa dari wujud fisik yang terkadang menghalangi niat untuk melakukan sesuatu. Rasa malu, sulitnya berkomunikasi berada pada puncaknya saat menjelang pra remaja, ada seseorang yang malu dengan keramaian sehingga cenderung menyendiri dan sulit berbicara dalam pergaulannya. Untuk mendekati dan didekati seseorang saja mesti bercucurkan keringat dingin karena merasa malu dan tidak pantas menjadi temannya. lanjut akan melahirkan penyesalan sehingga merasa hidupnya tidak berarti lagi, sehingga bisa menjadi seorang pemurung yang suka berandai yang tidak real dengan kehidupan nyata, namun sisi lain bisa jadi menjadi sesuatu yang mungkin positif untuk mengurangi kadar rasa mindernya sehingga lahirlah para penulis yang mencurahkan perasaannya melalui sebuah tulisan, atau keinginan untuk berprofesi yang  tidak berhubungan dengan public langsung atau menjadi seorang dibalik layar seperti penulis, pelukis dan profesi menyendiri.

Tapi negatifnya, Saat berandaikan terhadap sesuatu, saat itupun meragu dan gelisah, termasuk sebuah cita-cita yang sangat sulit diungkapkan, walaupun disekolah sering ditanya, “mau jadi apa nanti, nak?”, bahkan untuk menjawabnya membutuhkan waktu yang sangat lama. Dis-orientasi telah menghinggapi semua orang yang punya masalah dengan rasa percaya dirinya. Akibat  nyata mereka tidak terlalu banyak teman dan sangat hati-hati dengan pertemanan dan introvert terhadap lingkungan sekitarnya dan terus akan membelenggu seumur hidupnya.

Ada yang mengingatkan terhadap sifat rendah diri ini akan sulit untuk mengembangkan potensi dan solusinya harus dipaksakan berani merubah diri. Namun bicara mudah tapi secara praktik sulit untuk melakukannya. kendala rendah diri selain kondisi internal seseorang, bisa jadi dari kondisi keluarga. Kurang bertafakur dan bersyukur terhadap nikmat Allah itulah yang menyebabkan lahirnya kurang percaya diri, termasuk perlakuan kurang baik dimasa kecil termemori dengan baik akan semua keburukan-keburukan yang terbawa sampai usia dewasa.

Nilai materi selalu menjadi standar hidup seseorang dalam berteman, punya kendaraan akan selalu ditanyakan, rumah dan kehidupan luas seperti jumlah tanah dan rumah selalu menjadi topik utama yang lajim..bagi seorang yang lemah secara mental bisa mengurangi rasa percaya diri . bisa juga rasa rendah diri juga berasal dari konflik keluarga yang luar biasa berbekas, persaudaraan dinilai dengan pamrih, persahabatan dianalogikan dengan balas jasa menjadi standar sebuah hubungan. Selain  ketidakpastian hidup dengan masa depan juga menjadi pemicu rasa tidak percaya diri, apa yang tidak diketahui? Kenapa yang lain mendapatkannya dengan mudah?

Darimana kita harus memulai?
Kuncinya adalah cita-cita dan pengetahuan tentang potensi diri kita, lalu berubahlah!. Bergaulah dengan  lingkungan dan keluarlah dari kamar impian dan dunia hayalan yang penuh ilusi hidup yang menipu berubah dengan hayalan produktif yang bermanfaat bagi orang lain. Lalu memulai sesuatu yang memberikan sesuatu rasa harga diri dan bisa meningkatkan keyakinan sendiri. Buatlah kita dipercayai oleh lingkungan (keluarga, sahabat, tempat kerja,dll) kalau kita bisa berubah, kemudian tingkatkan semangat hidupmu dan cari jalan hidup yang diinginkan, untuk sementara waktu pasti akan berubah-rubah dan jangan menunda sesuatu yang telah diyakini bisa anda lakukan. Jangan sampai orang yang sedang merenungi diri sendiri tidak mengetahui dan tak merasa memiliki dirinya sendiri.

Ada kata-kata sederhana, “Tetap berada dipantai dan tidak membawa anda kemana-mana”, maksudnya hanya diam tak bergerak,  tidak akan mendapatkan apa-apa.artinya jadilah seorang yang bergerak minoritas tanpa bantuan dan ketergantungan pada orang lain. Biasanya orang yang belum bergerak belum merasakan kegagalan, kegagalan itu justru hanya dimiliki oleh orang yang mengandaikan sesuatu yang tidak bisa diperhatikan dalam hidupnya. Mereka memanjakan kelakuannya untuk menghancurkan semangat hidupnya. Tinggalkan pantai dan rasa ketergantungan yang tak membuatnya dewasa dan tidak akan memahami siapa dirinya? tak dapat dipungkiri kita semua pasti pernah mengalami rasa tak percaya diri sesekali waktu. Adakalanya agak sulit untuk menumbuhkan rasa percaya diri itu kembali pada saat kita sedang membutuhkan.

Sebenarnya ada latihan sederhana yang dapat dipraktekkan untuk mendapatkan rasa percaya diri Anda agar kembali ke jalurnya secepat mungkin saat dibutuhkan. Berikut ini beberapa cara membangun rasa percaya diri anda.

1. Perhatikan Postur Tubuh
Mungkin kedengarannya ini tak memiliki hubungan dengan rasa percaya diri yang kita bicarakan ini, tetapi sebenarnya bagaimana sikap duduk atau berdiri Anda, mengirimkan pesan tertentu pada orang-orang yang ada di sekekliling Anda. Jika pesan tersebut memancarkan rasa percaya diri, Anda akan mendapatkan tanggapan positif dari orang lain dan tentu saja ini akan memperbesar rasa percaya diri Anda sendiri. Jadi mulai perhatikan sikap duduk dan berdiri untuk menunjukan Anda memiliki rasa percaya diri.

2. Bergaulah Dengan Orang-Orang Yang Memiliki Rasa Percaya Diri Dan Berpikiran Positif
Lingkungan membawa pengaruh besar pada seseorang. Jika Anda terus menerus berbaur dengan orang yang memiliki rasa rendah diri, pengeluh dan pesimis, seberapa besar pun percaya diri yang Anda miliki, perlahan tapi pasti akan pudar dan terseret mengikuti lingkungan Anda. Sebaliknya, jika Anda dikelilingi orang-orang yang penuh kebahagiaan dan percaya diri, makan akan tercipta pula atmosfir positif yang membawa keuntungan bagi diri Anda.

3. Ingat Kembali Saat Anda Merasa Percaya Diri
Percaya diri adalah sebuah perasaan, dan jika Anda pernah merasakannya sekali, tak mustahil untuk merasakannya lagi. Mengingat kembali pada saat dimana Anda merasa percaya diri dan terkontrol akan membuat Anda mengalami lagi perasaan itu dan membantu meletakan kerangka rasa percaya diri itu dalam pikiran.

4. Sering Latihan
Kapanpun Anda ingin merasakan rasa percaya diri, kuncinya adalah latihan sesering mungkin. Bahkan Anda dapat membawanya dalam tidur. Dengan kemampuan yang terlatih, Anda tak akan kesulitan menampilkan rasa percaya diri kapanpun itu dibutuhkan.

5. Kenali Diri Anda Sendiri
Pikirkan segala hal tentang apa yang Anda sukai berkenaan dengan diri sendiri dan segala yang Anda tahu dapat Anda lakukan dengan baik. Jika Anda kesulitan melakukan ini, ingat tentang pujian yang Anda peroleh dari orang-orang – Apa yang mereka katakan – Anda melakukannya dengan baik? Sebuah gagasan bagus untuk menuliskan semua ini, hingga Anda bisa melihatnya lagi untuk mengibarkan rasa percaya diri kapanpun Anda membutuhkan inspirasi.

6. Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri
Jangan terlalu mengkritik diri sendiri, jadilah sahabat terbaik bagi diri Anda. Namun, saat seorang teman sedang melalui masa sulit, Anda tak akan mau terlibat dalam masalahnya hingga menguras emosi Anda sendiri kan? Tentu saja Anda tak mau. Pembicaraan yang positif dapat berubah jadi senjata terbaik untuk menaikan rasa percaya diri, jadi pastikan Anda menanam kebiasaan ini, jangan biarkan permasalahan orang lain membuat Anda jadi terpuruk.

7. Jangan Takut Mengambil Resiko
Jika Anda seorang pengambil resiko, Anda pasti akan temukan kalau tindakan ini mampu membuahkan rasa percaya diri. Tak ada yang lebih bermanfaat dalam menumbuhkan rasa percaya diri layaknya mendorong diri sendiri keluar dari zona nyaman. Selain itu, tindakan ini juga berfungsi bagus untuk mengurangi rasa takut Anda akan ha-hal yang tak Anda ketahui, plus bisa dari pembangkit rasa percaya diri yang luar biasa.
Lebih dari segalanya, selalu ingatlah bahwa Anda memiliki bakat dan kemampuan. Pastikan Anda selalu melakukan yang terbaik untuk semua itu dan inilah yang akan jadi batu loncatan terbaik untuk menumbuhkan rasa percaya diri anda.***

Kemasan pribadi.
Kemasan yang perlu diperbaiki pertama adalah harus menghilangkan mental menyendiri merubah dengan mental keberanian bertemu manusia dimanapun, kemudian tingkatkan insiatif dengan cara berorganisasi, lalu tinggalkan tempat anda dengan pergi jauh keluar dan membuka lembaran baru dengan sahabat baru. Seiring dengan usia, ada solusi cepat lain, “menikahlah dan anda akan cepat dewasa?” memang terlalu revolusioner, tapi itu bisa meningkatkan mental percaya diri anda. Sekali lagi jangan ragu dan takut akan keputusan yang telah anda buat untuk melakukan sesuatu. Ras ragu menumbuhkan ketidakpastian akan pikiran sendiri, penilaian dan kemampuan untuk bereaksi dengan wajar. Keraguan juga timbul karena ingin diakui orang lain, sehingga kita menjauhi resiko dan masalah yang mungkin terjadi. Karena takut salah melangkah, takut gagal dan takut dikecilkan orang lain. Keraguan juga akan timbul karena kita tidak tahu akibat yang terjadi, keuntungan atau kerugian. 

Dikatakan bila kita terpuruk dalam rasa ragu yang besar harus bisa diatasi sendrii..ya diri sendiri solusi keraguan adlah mengubah seluruh pola, prilaku untuk kemudian bertanggungjawab atas hidup sendiri. Pandanglah lurus-lurus mata kita pada pantulan baying-bayang diri sendiri, lau putuskan :”andalah yang bertanggungjawab atas hidup ssendiri bukan orang tua, saudara,orang lain atas baik-buruknya. Dengan segala kesalahan, kegagalan, kelebihan dan kekurangan dan isilah hidup ini. Kegagalan membuktikan betapa cerdasnya kita untuk mengambil resiko mewujudkan keinginan.

Jadi keraguan itu? Dengan keraguan dan hargailah. Rasa ragu dapat membantu menunjukan dimana anda membutuhkan perbaikan diri dan aksi. Lalu analisa, apa ini keraguan dan berasal dari manakah? Apa wajar merasa takut?menghadapi situasi itu atau anda memang sungguh terancam secara emosi/fisik. Jujurlah apa penyebab ketakutan tersebut?

Putuskan apa sebenarnya yang diinginkan? Cari terus keinginan hidup anda. Ambilah resiko seburuk apapun, keinginan maju terus, tahu persis keinginan sangat mempengaruhi energy dan konsentrasi. Tangguhkan penilaian langsung atas jawaban, saat belum mampu beraksi.kesadaran  akan kemampuan anda telah membuat keputusan yang dewasa. Pilihlah apa telah mengambil langkah-langkah tertentu atas tidak. Apapun keputusannya yakin telah mengambil jalan terbaik.

Bacalah buku-buku, kunjungi perpustakaan, ikutlah berkumpul dan berorganisasi sekecil apapun. Beraksilah jika ingin bergerak maju, jangan menunda-nunda sampai anda mendapatkan informasi. Pengertian atau kemampun sempurna anda tak akan pernah berani memulai. Jadi kumpulkan keyakinan dan dan sadari, walau keputusan itu salah dan tak sesuai dengan keinginan, paling tidak anda telah menjalani hidup seperti keinginan sendiri. Dan telah menjadi diri sendiri dan belajar dalam proses hidup.Atau langkah sendiri : lihatlah diri sendiri dalam sebuah cermin besar,sebutkan nama sendiri dan keinginan atas haparan hidup. Katakana pada orang yang bayangannya anda lihat dihadapan anda, bahwa anda cukup sayang padanya untuk berani mengambil resiko dan berjanji mencoba segalanya untuk mencapai apa diinginkan. Bulatkan keyakinan untuk menjalani hidup seperti yang anda inginkan. Ingatkan diri anda bahwa tiap hari anda melihat bayangan anda dikaca dan akan memandang matanya lurus-lurus. Peganglah janji pada diri anda.

Percaya diri bisa ditingkatkan.
Kepercayaan diri berhubungan dengan reaksi dengan orang lain. Keadaan pikiran tanpa benar menggambarkan realitasnya. Perasaan di nomor satukan tanpa rasionalitas, hanya cemoohan atau bukti dari ketidak pahaman lingkungan akan masalah kita. Rasa percaya diri kaitannya dengan kepribadian kita bukan penampilan fisik kita. Sikap dan cara pandang dirilah yang menjadi penyebab utama memadai atau tidaknya kepercayaan diri kita. Bertindak fairlah terhadap diri sendiri. Lihatlah kelebihan anda.iklankan diri anda sebagai citra diri yang positif pada lingkungan.

Jangan pikirkan diri anda sendiri, jangan menyatakan, “apa yang akan terjadi kalau…?” percayalah orang lain sibuk dengan urusan masing-masing. Mungkin sama memikirkan keadaannya seperti anda. Janganlah terlalu banyak berfikir/cemas akan konsistensi dai tindakan sendiri dan mengurung diri sendiri bahwa kita tak bisa berbuat apa-apa dan cukup berharga untuk dapat memperoleh apa-apa dari hidup. Maka anda kenali, dimana hal ini bisa muncul dan apa saja gejalanya.lalu situasi apa yang terasa paling menyulitkan? Lalu orang seperti apa yang membuat saya merasa kurang percaya diri? Situasi apa yang paling ingin dapat saya kuasai dan dalam kenyataannya situasi seperti apa yang paling saya kuasai.

Aplikasi dari teori diatas.
Komitmen sebenarnya yang sulit. Dimana tersirat kesungguhan, kesediaan untuk mengulang terus dan tujuan satu arah perbaikan rasa percaya diri? Awalnya carilah sesuatu yang benar-benar anda kuasai sekaligus dikuasai. Contoh, anda suka melukis. Tingkatkan hobi melukis anda dengan benar. Melukislah dan ambillah waktu untuk melukiskan semua yang anda inginkan, walaupun hasil lukisannya menurut anda jelek. Membaca buku tentang teknik melukis, belilah dan jadi kolektor buku atau berkunjunglah seminggu sekali ke perpustakaan.

Soal pekerjaan tak kunjung dapat. Cobalah memeprbaiki bungkusnya, sampul surat, bentuk resume, bentuk surat lamaran. Kemudian sisi lain untuk mendapatkan sahabat, masuklah organisasi dan aktiflah menjalin hubungan dengan siapapun tanpa punya maksud apapun sekedar pertemanan.

Penampilan mungkin perlu anda perbaiki. Lihat rambut anda sudah jelas mode dan sisirannya, bagaimana sorot mata anda masih loyo, bentuk frame kaca mata anda? (anda lihat orang sukses berpenampilan. Lalu setinggi apa anda menguasai sesuatu (misalnya kemampuan bahasa Inggeris anda berada level mana?) kemudian cari nilai lebih anda, misalnya rencana bisnis yang ingin anda lakukan. Berapa kemeja yang ingin anda miliki, licinkanlah sepatu anda..hal lain, kesehatan anda, biasakan olah raga seperti futsal, bangun subuh dan hirup udara pagi dalam-dalam, minumlah air putih dan tidurlah teratur.

Jadi kenali diri anda sendiri, apa kelebihan dan kekurangan sendiri, lalu berdamailah dengan diri sendiri, tak ada manusia yang sempurna, buatlah tindakan positif, lakukan sesuatu dan jangan ditunda..kenali kemajuan anda berikutnya…

  1.  Hal-hal yang membuat anda menyukai diri sendiri? Mungkin agak bingung apa yang paling kita sukai dari diri anda.
  2. Apa yang anda sukai dari penampilan anda?
  3. Apa yang anda raih sebelumnya dan ingin diraih saat ini?
  4. Apa yang anda benci terhadap diri anda sendiri?
  5. Apa yang anda paling benci dari penampilan anda?
  6. Apa yang anda harapkan dapat atau sudah tercapai?

Dari pertanyaan diatas anda bisa memulai, sekali lagi tidak ada yang sempurna dan semua bisa diperbaiki dan semua bisa merubahnya. Walalhu alam.

MENATA KALBU MEMBINA KELUARGA BAHAGIA



kARYA : Thariq Isma’il Kakhiya

         BAB I
         (Pasal Pertama)
          MISI PEMBENTUKAN KELUARGA DAN TUJUANYA DALAM ISLAM
            Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari sisi yang satu, dan daripadanya Allah mencaiptakan istrinya, dan daripadanya keduanya Allah mengembangbiakan lakki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya, kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. 4:1)
Hubungan Keluarga dengan Masyarakat
Apabila kita mempunyai individu-individu yang baik, kuat dan giat bekerja maka akan terbentuk pula masyarakat yang kuat disegani, dihormati, berjaya lagi mulia.
Perhatian Islam Untuk Membentuk Keluarga yang Baik, Kuat lagi Beriman
Karena alasan tersebut maka islam mencurahkan perhatian dan kesungguhanya yang besar untuk membangun rumah tangga yang beriman lagi muslim. Dan dari kumpulan-kumpulan keluarga muslim inilah terbentuk masyarakat yang muslim, umat yang muslim, dan negeri yang muslim, dan dengan melaluinya kaum muslimin dapat menguasai dunia.
Pandangan Islam Terhadap Pernikahan
Karena sesungguhnya kehidupan ini tidak dapat mungkin dapat berkelanjutan dalam suatu generasi atau suatu zaman pun, kecuali dengan melalui pernikahan yang permanen. Bahkan pandangan islam terhadap pernikahan jauh lebih mendalam, lebih agung dan lebih mulia dari gambaran tersebut. Sebagai buktinya perhatikan firman Allah :
            Dan di antara  tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara rasa kasih dan sayang (QS.30:21)
1.      Islam memandang pernikahan sebagai sarana untuk merealisasikan banyak asfek yang bersifat rohani, ibadah dan penghambaan diri kepada-Nya
2.      Pernikahan menurut pandangan Islam merupakan sarana untuk pengampunan dosa-dosa, meninggikan derajat dan juga sarana untuk istiqomah dan taubat
3.      Di dalam pernikahan sendiri terkandung perjuangan melawan hawa nafsu dan melatih untuk memelihara dan memimpin
4.      Islam memandang pernikahan sebagai sarana untuk merealisasikan aspek-aspek akhlak dan genetika
5.      Islam memandang perkawinan sebagai sarana untuk merealisasikan berbagai asfek sosial
6.      Islam memandang perkawinan sebagai sarana untuk merealisasikan aspek-aspek kesehatan dan sarana menghasbisi berbagai macam penyakit yang membahayakan keselamatan jiwa manusia
7.      Islam memandang perkawinan sebagai sarana untuk merealisasikan aspek-aspek politis
Berpaling Kawin Adalah Sikap Menyimpang Dari Sunnah Rasulullah
            Barang siapa yang benci terhadap sunnahku, dia bukan termasuk golonganku,dan sesungguhnya diantara sunnahku adalah kawin, barang siapa yang mencintaiku hendaklah ia mengamalkan Sunnahku. (Hadits riwayat Ahmad)
Sikap Islam Menganjurkan Untuk Menikah dan Memperbanyak Keturunan
Rasulullah menjelaskan perbedaan menyolok antara ibadah orang yang sudah menikah dan melajang, untuk itu Rasulullah bersabda :
            Dua raka’at dari orang yang telah menikah lebih baik daripada tujuh puluh raka’at dari orang yang tidak menikah.(Hadits riwayat Ibnu ‘Adiy di dalam kitab Al Kamil melalui Abu Hurairah)
Sikap Ulama Salaf  yang Shalih Terhadap Perkawinan
Untuk melengkapi agamanya, mengikuti Sunnah Nabinya, memperkuat tali ikatan persaudaraan dan turunan diantara mereka dengan saudara-saudaranya melalui ikatan perkawinan.

(Pasal Kedua)
BAGAIMANA MEMILIH ISTRI?
            Wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukanya, karena kecantikanya, dan karena agamanya, maka pilihlah wanita yang beragama, niscaya kamu akan beruntung. (Hadits yang mulia)
Kriteria yang diletakkan Islam Untuk Memilih Calon Istri
1.      Mengacu kepada petunjuk Nabi yang mengatakan dalam sabdanya:
“pilihlah wanita yang beragama, niscaya kamu akan beruntung!”
2.      Haram mengawini wanita Musyrik, wanita kafir, dan wanita yang beragama selain agama samawi
3.      Kawin dengan wanita yang bukan kerabat
Wanita yang diharamkan selamanya untuk  dikawini :
·         Ibu dan seterusnya hingga keatas
·         Anak perempuan dan seterusnya hingga kebawah
·         Saudara perempuan
·         Saudara perempuan ibu
·         Saudara perempuan ayah
·         Anak perempuan saudara laki-laki
·         Anak perempuan saudara perempuan
4.      Memilih wanita yang keibuan dan subur peranakanya
5.      Lebih memprioritaskan perawan
kawinilah oleh kalian perempuan-perempuan yang perawan, karena sesungguhnya mereka lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya, lebih minim kecuranganya dan lebih ridha dengan sedikit kerja suaminnya.(Hadits riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi)

(Pasal Ketiga)
BAGAIMANA MEMILIH SUAMI?
            Kawinlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya ; dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS.24:32)
Beberapa Kriteria Yang Telah Dicanangkan Oleh Islam Untuk Memilih Calon Suami
1.      Mendahulukan akhlak dan Agamanya
2.      Tidak memilih lelalki yang fasik
3.      Penampilan luar yang palsu, kebendaan yang fana, embel-embel pangkat dan kedudukan yang semu, tidak menjadi bahan pertimbangan.
4.      Haram menikahi wanita muslim dengan lelaki non muslim
5.      Hendaknya calon suami bebas dari factor-faktor yang menghambat perkawinan, seperti gila, berpenyakit lepra dan tidak dapat melakukan persetubuhan karena ada hambatan seperti usia terlalu tua (pikun), sakit menahun, atau impoten
Cara Memilih Yang Benar
Tidak diragukan lagi bahwa memilih calon suami yang shalih, istiqamah dalam beragama dan berakhlak mulia tiada jalan kecuali melalui pertemuan langsung di antara individu-individu dan keluarga yang bersangkutan. Mengenal identitas secara detail, bukan sekedar kenal identitas secara sepintas hanya berdasarkan kepada factor kebetulan atau hanya berdasarkan kepada factor kebetulan atau hanya melalui kabar burung.
(Pasal Keempat)
MELAMAR WANITA
            Apabila Allah telah menimbulkan keinginan dalam kalbu sesorang untuk melamar seorang wanita, maka tiada halangan bagi yang bersangkutan untuk melihatnya terlebih dahulu. (Hadits yang Mulia)
Lamaran Seseorang di Atas Lamaran Saudaranya
Termasuk perkara penting yang harus dihindari ialah hendaknya yang bersangkutan jangan sampai melamar wanita yang telah dilamar oleh saudaranya. Karena sesungguhnya sikap seperti ini sama dengan melanggar hak-hak persaudaraan dan melukai perasaan mereka.
Lelaki yang melamar boleh memandang wanita yang dilamarnya dan begitu pula sebaliknya wanita yang dilamar boleh memandang lelaki yang melamarnya.
Islam menghendaki untuk mereslisasikan menyangkut masalah ibadah, kesehatan, akhlak sebagai prioritas utama, kemudia sesudah itu tidaklah mengapa bagi seorang bila mendambakan pada diri wanita yang dilamarnya bersih dari kelemahan tertentu agar mempunyai kesan yang dapat memuaskan dirinya. Untuk itu diperbolehkan baginya memandang wajah dan kedua telapak tanganya luar dan dalamnya meskipun wanita yang bersangkutan tidak memperkenankanya.
Diperbolehkan menawarkan anak perempuan dan saudara perempuan kepada orang yang ahli agama dan memiliki akhlak yang mulia serta keshalihan
Transparan dalam mengajukan tawaran tanpa rasa malu, apapun jawabanya positif atau negative karena tujuan dan sasaran adalah menegakah hak Allah.
Kebebasan Wanita untuk Memilih Calon Suaminya
Bagi wanita dalam tatanan islam, baik janda maupun perawan, mempunyai kebebasan yang penuh untuk menerima atau menolak lelaki yang datang melamarnya. Tiada hak bagi ayahnya maupun wali nikahnya untuk memaksakan menerima apa yang tidak disukainya. Karena sesungguhnya kehidupan suami istri tidak mungkin dapat ditegakkan di atas unsur paksaan yang jelas bertentangan dengan tujuan pensyari’atanya yang tiada lain untuk menjalin kasih sayang, kerukunan dan ketengangan sesuai dengan pengertian yang disebutkan di dalam firman Allah (QS.30:21)
CINCIN  PERTUNANGAN
Sebagian lelaki ada yang mengenakan cincin emas di jari manisnya yang mereka sebut dengan cincin pertunangan. Hal ini selain meniru kebiasaan orang kafir, mengingat kebiasaan ini telah membudaya dikalangan mereka, juga merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap nash-nash shahih yang mengharamkan lelaki memakai emas
(Pasal Kelima)
MASKAWIN DAN BIAYA YANG MUDAH
Rasulullah bersabda :
            Sesungguhnya termasuk wanita yang paling baik adalah yang paling mudah maskawinya. (Hadits riwayat Ibnu Hibban di dalam kitab shahihnya)

Perlengkapan
Maskawin adalah hak wanita, dialah yang memilikinya sebagaimana harta lain yang dimilikinya. Suaminya tidak berhak untuk mengaturnya baik secara keseluruhan maupun sebagianya, sebagaimana sang suami tidak punya hak terhadap sesuatu pun dari harta lain milik istrinya.

BAB II
(Pasal Pertama)
WALIMATUL’URS (Pesta Pernikahan)
            Sesungguhnya walimah itu harus diadakan untuk pernikahan,(Hadits riwayat Thabrhani Muslim)
Ulama fiqih berbeda pendapat mengenai hukum walimah, ada yang mengatakan hukumnya wajib dan ada juga yang mengatakan sunnah
Tuntunan Sunnah dalam Walimah
1.      Mengadakan walimmah dengan menyembelih seekor kambing atau lebih jika mempunyai kemampuan untuk itu
2.      Jika tidak mempunyai keluasan diperrbolehkan mengadakan walimah dengan menyediakan makanan apa saja yang mudah meskipun tidak memakai daging
3.      Hendaklah walimah diadakan dengan niat untuk mengikuti sunnah, menghibur saudara-saudara dan hendaknya yang diundang orang-orang yang baik bukan orang jahat
4.      Untuk walimah, seseorang yang mengadakanya diharuskan menjauhi kemungkaran, dosa-dosa dan semua yang diharamkan oleh syari’at yang akhir-akhir ini telah mewabah dan membudaya, seperti bercampurnya pria dan wanita dan tersedianya minuman khamer dan berbagai  minuman yang memabukan lainya
Wajib Memenuhi Undangan Walimah
Barang siapa yang diundang ke suatu walimah pernikahan, maka ia harus memenuhinya.
            Seburuk-buruknya hidangan adalah hidangan walimah yang diundang untuk menyantapya hanya orang-orang kaya sedang orang-orang miskin tidak diundangnya. Dan barang siapa yang tidak memenuhi undangan ini, berarti dia telah berbuat durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya. (Hadits riwayat Muslim)
Etika Memenuhi Undangan
1.         Jangan hanya untuk memuaskan nafsu makan perutnya saja, melainkan mengikuti perintah syar’at dan menghormati saudara, dan menghindari fitnah
2.         Hendaknya berdo’a untuk kebaikan shahibul walimah yang mengundang usai menyantap hidanganya
3.         Tidak boleh menghadiri walimah, jika didalamnya terdapat kedurhakaan, kecuali untuk memprotesnya.
Sumbangan yang diberikan oleh orang-orang yang mempunyai kelebihan dan keluasan dari harta mereka kepada shahibul walimah
Dianjurkan bagi yang menghadiri walimah yang mampu untuk ikut andil  menyumbangkan agar meringankan bebanya.
(Pasal Kedua)
MENGGAULI  ISTRI DAN ETIKANYA
Allah telah berfirman :
            Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. (QS.2:223)
Apakah ada ketentuan yang tidak membolehkan menggauli istri pada hari-hari dan waktu-waktu tertentu?
Orang muslim berkeyakinan bahwa semua urusan itu ada ditangan kekuasaan Allah, Dialah yang mengaturnya sebagaimana yang di kehendaki-Nya, Allah adalah dzat  yang memberi dan yang mencegah, tidak ada campur tangan bagi hari maupun waktu terhadap apa yang ditakdirkan terhadap manusia.
Menggauli istri bisa dilakukan kapan saja di bulan dan waktu kapanpun dan di setiap jam dari malam maupun siang hari, terkecuali dalam waktu-waktu yang diharamkan Allah, sebagaimana yang akan kami terangkan kemudian secara terperinci, seperti di masa haid, masa nifas, bulan Ramadhan mulai dari terbitnya fajar hingga mentari tenggelam, hari-hari ihram haji dan seterusnya.
Perayaan Pernikahan
            Diperbolehkan merayakan hari pernikahan dengan memukul rebana dan mendendangkan nyanyian yang diperbolehkan tanpa mengandung unsure yang menjurus ke arah kefasikan dan kedurhakaan.
Etika Menggauli Istri di Malam Pertama
1.      Taubat dan Istighfar
Diharuskan bagi kedua mempelai di malam pertamanya untuk mensucikan diri batin keduanya dan menghiasinya dengan taubat dari segala dosa, penyakit, aib dan cela.
2.      Mengikuti tuntunan Sunnah saat memasuki rumah
     Hendaknya melangkah dengan kaki kanan terlebih dahulu, kemudian berdo’a.
3.      Kedua mempelai shalat bersama di dalam kamar pengantin
Apabila kedua mempelai telah masuk ke kamar pengantin, maka disunnahkan bagi keduanya shalat dua raka’at
4.         Berdo’a sesudah shalat dua raka’at   
Dianjurkan suami membaca Al Fatihah tiga kali, surat Al Ikhlash tiga kali lalu membaca shalawat untuk nabi tiga kali
5.      Bersikap ramah dan lembut kepada istri
6.      Meletakkan tangan di atas ubun-ubunya kemudian mendo’akanya
7.      Melucuti semua pakaian saat bersetubuh
8.      Hendaklah sebelum permainan dimulai dilakukan pendahuluan
9.      Posisi senggama yang paling utama
10.  Do’a yang dibaca saat hendak bersenggama
Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami, dan jauhkanlah setan dari anak yang akan Engau anugerahkan kepada kami”
11.  Anus itu haram
12.  Wudhu’ di antara dua persetubuhan, dan saat keduanya hendak tidur dalam keadaan punya jinabah
13.  Tetapi bila keduanya mandi terlebih dahulu sebelum tidur, maka lebihh utama
14.  Keduanya mandi bersama
Apakah yang sebaiknya dilakukan dan dikatakan oleh seorang lelaki dipagi hari malam pengantinya.
        Dianjurkan bagi seseorang pada pagi hari malam pengantinya untuk mengucapkann salam kepada kerabat yang ada di dalam rumahnya dan mendo’akan mereka.

(Pasal ketiga)
MANDI, HAID, DAN NIFAS
        Mereka bertanya kepadamu tentang haid, Katakanlah, “haid itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka camurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS.2:22)
Mandi
        Mandi artinya menyiramkan air ke seluruh tubuh.
Hal-hal yang mewajibkan mandi
1.      Keluar mani
2.      Setelah suci dari haid dan nifas
3.      Habis melakukan hubungan suami-istri
4.      Meniggal dunia

Beberapa hal yang tidak diperbolehkan bagi orang yang mempunyai jinabah
1.      Shalat
2.      Memegang mush-haf
3.      Memasuki mesjid
4.      Membaca Al-Qur’an
Cara mandi
1.      Meninggalkan pakaian baca do’a dan niat
2.      Kemudian meratakan air keseluruh tubuh
Cara mandi jinabah wanita
        Cara mandi jinabah wanita sama dengan pria hanya saja wanita tidak wajib melepaskan kepangan rambut kepalanya.
Haid
        Haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita sebagai akibat pelepasan selaput lender rahim sebagian dari siklus hidup biologisnya.
Nifas
        Nifas adalah darah yang keluar dari liang vagina wanita karena melahirkan

(Pasal keempat)
BILAKAH DIHARAMKAN MENYETUBUHI ISTRI?
1.Saat haid dan nifas
        Seorang suami tidak boleh menyetubuhi istrinya saat haid dan nifas.
2. Saat waktu untuk menunaikan shalat sempit
3. Saat keadaanya membahayakan istri
4. Saat yang bersangkutan sedang ihram haji atau ihram ‘umrah
5. Saat sedang puasa
        Hal-hal yang diperbolehkan dalam puasa:
Diantara  hal-hal yang boleh dilakukan dalam puasa ialah mencium istri bagi orang yang mampu mengendalikan dirinya.


Siapa saja yang boleh berbuka puasa dan wajib baginya membayar fidyah?
        Wanita yang mengandung dan wanita yang sedang menyusui jika khawatir dengan kesehatan keduanya atau kesehatan bayinya, keduanya boleh berbuka puasa dan yang diwajibkan bagi keduanya hanyalah mengqadha puasa saja tidak memberi makan. Menurut madzhab Hanafi.
        Menurut imam Ahmad dan Imam syafi’I disebutkan bahwa jika keduanya khawatir dengan kesehatan bayinya saja, keduanya boleh berbuka dan wajib mengqadha dan membayar fidyah. Dan jika keduanya khawatir dengan kesehatan dirinya masing-masing saja atau juga selain itu khawatir dengan kesehatan bayinya maka yang wajib hanyalah mengqadha puasanya sedang yang lainya tidak.

PENUTUP
 Pesan Seorang Ibu Kepada Anak Perempuanya
Peliharalah terhadapnya sepuluh pekerti berikut :
        Pertama dan yang kedua: Bersikap khusu’lah engkau kepadanya dengan menerima apa adanya dan tunduk patuhlah engkau kepadanya dengan sebaik-baiknya
        Yang ketiga dan keempat: jangan sampai matanya melihat kamu dalam keadaan buruk
        Yang kelima dan keenam: perhatikanlah waktu tidur dan waktu makanya
        Yang ketujuh dan kedelapan: jagalah hartanya dan layanilah dia dan anak-anaknya
        Yang kesembilan dan sepuluh: jangan sekali-kali kau mendurhakai perintahnya,membocorkan rahasianya, dan kemudian janganlah sekali-kali engkau terlihat gembira di hadapanya sedang dia dalam keadaan murung.









Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *