Selasa, 03 Juli 2012

Tahapan Konseling Eklektik

Konseling eklektik sebenarnya tidak menganut tahapan yang spesifik. Carkhuff mengemukakan model konseling sistematik pada eklektik ini disusun menjadi enam tahap yaitu tahap eksplorasi masalah, tahap perumusan masaslah, tahap identifikasi alternative, tahap perencanaan, tahap tindakan atau komitmen, tahap penilaian dan upan balik (Gilliland,1984). Keenam tahap diatas akan dijelaskan sebagai berikut.
 
a. Tahap Eksplorasi Masalah
Pada tahap ini konselor menciptakan hubungan sebaik mungkin dengan klien, membina hubungan saling percaya, menggali kepercayaan klien lebih dalam mendengar apa yang menjadi perhatian klien, menggali pengalaman klien dan merespon isi, perasaan dan arti dari apa yang di bicarakan kien.
 
b. Tahap Perumusan Masalah
Setelah konselor mengetahui masalah klien baik yang bersifat afeksi, kognisi, maupun tingkah laku, maka konselor dan klien merumuskan dan membuat kesepakatan masalah apa yang sedang dihadapi. Jika masalahnya tidak disepakati maka perlu kembali ketahap pertama.
 
c. Tahap Identifikasi Alternatif
Konselor dan klien mengidentifikasi alternatif - alternatif pemecahan dari rumusan masalah yang telah disepakati. Alternatif yang diidentifikasi adalah yang sangat mungkin dilakukan yaitu yang tepat dan realistik. Konselor dapat membantu klien menyusun daftar alternatif, klien memiliki kebebasan untuk memlih alternatif yang ada. Dalam hal ini konselor tidak boleh menentukan alternatif yan harus di lakukan klien.
 
d. Tahap Perencanaan
Jika klien telah menetapkan pilihan dari sejumlah alternatif, selanjutya melakukan rencana tindakan. Rencana tindakan ini menyangkut apa saja yang akan dilakukan dan sebagainya. Rencana yang baik jika realistik, bertahap, tujuan setiap tahap juga jelas dan mudah dipahami oleh klien. Dengan kata lain, rencana yang dibuat bersifat tentatif sekaligus pragmatis.e. Tahap Tindakan Atau Komitmen

Tindakan berarti operasionalisasi rencana yang disusun. Konselor perlu mendorong klien untuk berkemauan melaksanakan rencana-rencana itu. Usaha klien untuk melaksanakan rencana sangat penting untuk keberhasilan konseling karena tanpa ada tindakan nyata proses konseling tidak ada artinya.
f. Tahap Penilaian Atau Umpan Balik
Konselor dan klien perlu mendapatkan umpan balik dan penilaian tentang keberhasilannya. Jika ternyata ada kegagalan maka perlu dicari apa penyebabnya dan klien harus bekerja mulai dari awalnya lagi. Mungkin diperlukan rencana-rencana baru yang lebih sesuai dengan keadaan klien dan perubahan-perubahan klien. Jika ini yang diperlukan maka konselor dan klien secara fleksibel menyusun alternatif atau rencana yang lebih tepat.

Dari tahapan-tahapan konseling eklektik diatas, penulis menyimpulkan bahwa konseling eklektik mempunyai cara kerja yang sangat bagus yang bisa disesuaikan dengan kondisi klien.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *