Latar belakang
Sejak 250 th Masa Tokugawa 1603,pendidikan
untuk masyarakat Jepang sudah ada dengan sistem yang terkenal pada masa itu
adalah Sistem Terakoya. Dimana pendidikan
ini dilakukan untuk Samurai,Petani,Pedagang serta rakyat jelata,sedangkan dalam
pelaksanaan pendidikan dilakukan di kuil-kuil dengan bimbingan para pendeta Budha
yang terkenal dengan sebutan Terakoya
(sekolah kuil).Mirip dengan pesantren di Indonesia.
Seiring dengan
perubahan –perubahan pada masa pemerintahan
diJepang,pendidikanpun berkembang pesat.Kebijakan-kebijikan
pendidikan lahir dengan mulai giat menerjemahkan&menerbitkan berbagai macam
buku,diantaranya tentang ilmu pengetahuan,sastra,maupun filsafat.Para pemuda
banyak dikirim keluar negeri untuk belajar sesuai dengan bidang masing-masing,dengan
tujuan yaitu mencari ilmu dan menanamkan keyakinan bahwa Jepang akan dapat “Berdiri sama tinggi,duduk sama rendah”dengan
kemajuan dunia barat.
Adapun tokoh terkenal pada era restorasi Meiji
adalah Fukuzawa Yukuchi ,dengan
gagasan didalam bukunya yang berjudul “Gakumon no Susume” yang menyatakan Jepang
diantara Feodalisme & Modernisasi sebagai jalan untuk mencapai tujuan
negara adalah dengan melalui pendidikan.
Kemajuan Pendidikan di Jepang
Setelah perang dunia II yang menyatakan Jepang
kalah oleh tentara penduduk Amerika serikat,hal ini banyak mendorong pada
bangsa Jepang untuk mengembangkan pendidikan lebih maju dibandingkan masa-masa
sebelumnya.Adapun struktur baru pendidikan di Jepang adalah sebagai berikut :
1.
SHOOGAKKO
(Sekolah Dasar).
2.
CHUUGAKKO
(Sekolah Menengah Pertama).
3.
KOOTOOGAKKO
(Sekolah Menengah Atas).
4.
DAIGAKU
(Universitas).
Sistem Pendidikan di Jepang
Jepang merupakan salah satu
negara termaju dalam berbagai bidang kehidupan: ekonomi, teknologi, ilmu
pengetahuan, sosial, politik, dll. Kemajuan-kemajuan ini tentu berkaitan erat
dengan kemajuan pendidikan. Sistem pendidikan di Jepang dibangun atas
prinsip-prinsip:
·
Legalisme
·
Administrasi yang
demokratis
·
Netralitas
·
Penyesuaian dan penetapan kondisi
pendidikan
·
Desentralisasi.
Gambar salah satu contoh tujuan pendidikan tingkat junior.
Tujuan pendidikan :
1.
Mengembangkan kepribadian secara penuh dengan
2.
Berupaya keras membangun manusia yang sehat pikiran
dan badan,
3.
Yang mencintai kebenaran dan
keadilan,
4.
Menghormati perseorangan,
5.
Menghargai kerja,
6.
Mempunyai rasa tanggungjawab yang dalam, dan
7.
Memiliki semangat independen sebagai
pembangun negara dan masyarakat yang damai.
Perkembangan
Pendidikan di Jepang
Usaha
ataupun kegiatan Jepang dalam mencerdaskan bangsanya telah melalui hasil yang
signifikan,dan dalam kolerasi antara majunya pendidikan & kemajuan
industri benar-benar terwujud.Terbukti dengan keberhasilannya bangsa Jepang
tumbuh menjadi negara industri di Asia Tenggara,yang kedudukannya sejajar
dengan bangsa Barat seperti Inggris & Prancis.
Pendidikan yang meluas serta tindakan & usaha bangsa Jepang dalam menjunjung tinggi
peran penting pendidikan,tercatat pada tahun 1997 angka buta huruf di Jepang
hanya 0,7 % .Membandingkan di Indonesia menurut Dirjen PLS Depdiknas untuk 16
juta WNI yang berusia 10 tahun masih belum melek huruf.
Data statistik tahun
1985 dari Japanese Life Today dan Internasional Society for Education,menyebutkan
juga bahwa Jepang menempati urutan pertama setelah Amerika Serikat (43%),dalam peningkatan pendidikan.
Daftar Pustaka.
Sumber: Abas Ghozali* Penelitian ini didanai oleh the
Japan Intenational Cooperation
Agency (JICA).
Sumber: http://Masrofi.blogspot.com.2012/04
Sumber:http://Edukasi.kompasiana.com.2012/02
Sumber:http://www.anneahira.com/sistem pendidikan Jepang.
Sumber:Isoji Asoo, Sejarah Sastra Jepang (Nihon Bungaku)
,Penerbit Universitas Indonesia,1983
Tidak ada komentar:
Posting Komentar