Gardner, penulis buku The Theory of Multiple Intelegence
(1983) mengartikan kecerdasan sebagai kemampuan dalam memecahkan suatu
persoalan serta menciptakan suatu produk dengan berbagai sudut pandang
dan terjadi dalam kondisi yang nyata. Gardner mengungkapkan bahwa
berbagai tekanan pada persoalan di dunia nyata sangat penting karena
seseorang baru dianggap cerdas bila mampu menyelesaikan masalah di
kehidupan nyata, tidak hanya dalam teori atau khayalan saja. Semakin
tinggi kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah, maka semakin sulit
pula masalah yang dialaminya di dunia nyata. Oleh sebab itu, mengukur
tingkat kecerdasan seseorang tidak hanya dilihat dari sudut pandangi
teori saja seperti tes IQ, tetapi juga melalui aplikasi, bagaimana ia
dapat menyelesaikan berbagai macam masalah nyata yang ia lalui.
Unsur pengetahuan dan keahlian juga akan tertanam seiring waktu
sesuai dengan tingkat kecerdasannya. Setelah itu, pengetahuan akan
menciptakan berbagai persoalan lebih lanjut dan secara otomatis keahlian
berinovasi dengan bermacam cara dalam menyelesaikan masalah pun semakin
berkembang. Cara pemecahan masalah pun dapat berbeda tergantung pada
tiap daerah serta budaya mereka dalam memecahkan suatu persoalan.
Kecerdasan bersifat universal, artinya berlaku bagi semua orang dan
tidak hanya berpihak pada sebagian orang saja. Kemampuan atau kecerdasan
juga didasari karena adanya unsur biologis yang didapat sejak lahir dan
tidak bisa didapat melalui latihan meskipun dalam segi pendidikan
kecerdasan dapat dikembangkan lebih lanjut.
Kecerdasan linguistik juga didapat oleh setiap orang yaitu kemampuan
dalam mengolah dan menggunakan kata-kata secara efektif baik secara
lisan maupun secara tertulis. Kemampuan seperti ini biasanya berhubungan
dengan pengembangan dan penggunaan bahasa secara umum. Seseorang yang
memiliki kecerdasan linguistik yang baik akan mudah berbahasa dengan
lancar dan jelas, orang seperti ini mudah mempelajari berbagai macam
bahasa dam mudah menjelaskan atau menceritakan kepada orang lain.
Berikut ini adalah beberapa macam kecerdasan menurut Gardner:
1. Kecerdasan dalam logika dan matematika.
Kecerdasan tipe ini adalah kemampuan seseorang yang berhubungan dalam
penggunaan angka dan logika. Orang yang memiliki kemampuan seperti ini
cocok sebagai ilmuwan, matematikawan, serta programmer. Jika ia
dihadapkan dengan persoalan, ia akan mencoba memilah-milah agar dapat
dengan mudah diselesaikan dari tiap kelompok yang ia klasifikasikan.
Logikanya yang kuat membuat mereka lebih mudah mempelajari dan
menyelesaikan persoalan secara analitis.
Kemampuan jenis ini sangat cocok bila dihubungkan dengan pekerjaan
yang bersifat analisis seperti penelitian, strategi perdagangan,
perencanaan proyek, dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh yang termasuk
memiliki kemampuan logika dan matematika seperti Einstein (fisikawan),
Habibi (mantan presiden yang juga ahli pesawat terbang), Bill Gates
(pendiri Microsoft), dan lainnya.
2. Kecerdasan secara visual
Kecerdasan jenis ini memiliki kemampuan dalam mengolah data secara
visual serta dapat mengembangkan suatu bentuk atau pola secara efektif.
Orang seperti ini mudah membayangkan berbagai bentuk maupun ruang di
dalam kepalanya, daya imajinasi yang sangat tajam dapat dihubungkan
dengan pekerjaan seperti melukis, memahat, desain grafis, animasi,
membuat cerita bergambar, arsitek, serta membuat peta. Tokoh-tokoh yang
memiliki kemampuan seperti ini adalah Leonardo Da Vinci (pelukis),
Affandi (pelukis asal Yogyakarta), dan Sidharta (pemahat).
3. Kecerdasan dalam olah Gerak Tubuh
Kecerdasan jenis ini memiliki kemampuan dalam mengekspresikan suatu
perasaan atau gagasan lewat gerakan tubuh. Umumnya, orang seperti ini
memiliki postur tubuh yang ideal karena seringnya mereka melakukan gerak
tubuh seperti olahraga, tari dan sebagainya. Dokter bedah juga dapat
dimasukkan dalam kategori profesi bagi mereka yang memiliki kemampuan
seperti ini. Tokoh yang menonjol dalam kemampuan jenis ini adalah
Charlie Chaplin (pantomim), Susi Susanti (pemain bulu tangkis), Kristi
Yamaguchi (balerina).
4. Kecerdasan dalam Musik
Pastinya kita tahu musisi terkenal seperti Mozart, Bach, Beethoven,
dan yang lainnya. Mereka semua menonjol dalam kemampuan mengekspresikan
dan mengembangkan suatu bentuk musik menjadi susunan yang padu. Orang
yang memiliki kemampuan seperti ini cocok dalam pekerjaan sebagai
komposer musik, pemain musik serta pemimpin dalam pentas seni musik.
5. Kecerdasan Sosial
Yaitu kemampuan dalam memahami perasaan, watak, dan temperamen
seseorang. Orang yang memiliki kemampuan seperti ini mudah menjalin
relasi dengan sesama dan biasanya mereka mempunyai banyak teman serta
mudah beradaptasi dalam suatu grup atau kelompok tertentu di lingkungan
sosialnya. Kemampuan jenis ini sering dimiliki oleh para komunikator,
penggerak massa atau fasilitator.
6. Kecerdasan Intrapribadi.
Kemampuan seperti ini berhubungan dengan pengetahuan dalam diri serta
kemampuan beradaptasi berdasarkan diri sendiri. Orang yang memiliki
kemampuan tersebut mudah mengendalikan dirinya sehingga ia dapat menahan
emosi dalam batin. Mereka cenderung pendiam dan sering merenung,
biasanya mereka lebih suka bekerja sendiri daripada berkelompok.
7. Kecerdasan Lingkungan
Yaitu kemampuan dalam mengenali dan memahami lingkungan sekitar.
Umumnya, orang yang memiliki kemampuan jenis ini senang akan suatu
pekerjaan yang berhubungan dengan alam, seperti bercocok tanam,
berkemah, bahkan mempelajari macam-macam flora dan fauna.
8. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan jenis ini biasanya menyangkut pada persoalan-persoalan
yang berada dalam diri. Orang yang memiliki kecerdasan tersebut biasanya
cenderung bertanya-tanya dalam hati secara mendalam seperti mengapa aku
dilahirkan, mengapa aku bisa mati, atau apa tujuan hidupku. Para filsuf
seperti Plato, Descartes, dan Neithzsche yang memiliki kemampuan
seperti ini.
Dengan demikian, kecerdasan setiap orang berbeda-beda. Ada yang ahli
dalam melukis, menyanyi atau menyusun lagu, ada yang ahli dalam
matematika, serta dapat mempelajari berbagai bahasa dengan mudah.
Memahami dan mengerti akan kecerdasan yang dimilikinya serta
mengembangkannya akan menciptakan perkembangan kecerdasan dalam otak.
Oleh sebab itu, gunakan dan perkembangkan kecerdasan yang anda miliki
dengan sebaik-baiknya suatu kecerdasan yang dimiliki tidak sia-sia dan
dapat berguna dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar