Minggu, 31 Oktober 2010

Mendidik Anak Ala Rasulullah SAW

Pakar-pakar pendidikan di Indonesia menilai bahwa salah satu sebab utama kegagalan pendidikan kita karena para pendidiknya yang gagal. Padahal, salah satu syarat mutlak untuk keberhasilan pendidikan adalah dipilihnya pendidik yang baik. Nah, Rasulullah adalah suri tauladan yang terbaik, karenanya mari kita berkaca dari sepercik cara mendidik anak ala beliau. Memang salah satu syarat mutlak untuk keberhasilan pendidikan adalah dipilihnya pendidik yang baik, yang sebelumnya perlu dididik pula. Sebenarnya kalau melihat ke sejarah Nabi, problema ini baru terselesaikan karena Allah Swt. turun tangan.

Anak didik dibentuk oleh empat faktor. Pertama, ayah yang berperan utama dalam membentuk kepribadian anak. Bahkan, dalam Al-Quran hampir semua ayat yang berbicara tentang pendidikan anak, yang berperan adalah ayah. Kedua, yang membentuk kepribadiannya juga adalah ibu; ketiga, apa yang dibacanya (ilmu); dan keempat, lingkungan. Kalau ini baik, anak bisa baik, juga sebaliknya. Begitu pula baik-buruk kadar pendidikan kita.

Empat faktor ini belum tentu semuanya terwujud. Ketika Allah Swt. menetapkan bahwa Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya, maka yang membentuk kepribadiannya adalah Allah Swt. Sebab, bila diserahkan kepada masyarakat atau keluarga, maka ia tidak akan sempurna, bisa jadi keliru. Dalam hal ini, Tuhan yang melakukan, sedangkan masyarakat atau keluarga diberi peranan yang sangat sedikit. Itu sebabnya bila telah selesai peranan ayah, maka dia diambil-Nya meninggal dunia. Ini karena Tuhan tidak mau beliau dididik bapaknya. 

Begitu lahir dibawa ke desa dan ketika usia remaja baru ketemu ibunya. Namun, ibunya pun kemudian diambil-Nya. Dalam hal ini, Allah Swt. ingin mendidik langsung beliau untuk menjadi pendidik, yakni figur yang diteladani bagaimana seharusnya mendidik. Itu sebabnya beliau bersabda, Addabanî Rabbî fa Ahsana Ta'dîbi ("Yang mendidik saya itu adalah Tuhan"). Juga, Bu'itstu Mu'alliman ("Saya diutus-Nya menjadi pengajar, pendidik").

Kita ambil beberapa inti dari kisah hidup Rasulullah Saw.Beliau bersabda, "Bila ingin anak yang membawa namamu itu tumbuh berkembang dengan baik, maka pilih-pilihlah tempat kamu meletakkan spermamu, karena gen itu menurun". Jadi, sebelum anak lahir kita harus memilih hal yang baik, karena gen ini mempengaruhi keturunan. Pakar pendidikan mengakui bahwa ada faktor genetik dan pendidikan. Walaupun mereka berbeda pendapat yang mana lebih dominan, namun yang jelas keduanya punya pengaruh. Lalu, apa yang perlu diperankan orang tua sekarang? .

Pertama, satu hal yang perlu digarisbawahi, begitu seorang anak lahir, Islam mengajarkan untuk diadzankan. Walaupun anak itu belum mendengar dan melihat, tapi ini memiliki makna psiko-keagamaan pada pertumbuhan jiwanya. Anak yang baru beberapa hari lahir, kalau ia ketawa, anda jangan menduga bahwa ia ketawa karena atau dengan ibunya, tapi karena ia merasakan kehadiran seseorang. Para pakar mengatakan demikian, karena ada orang yang lahir buta tetap tersenyum saat ibu mendekatinya. Jadi, seorang bayi memiliki rasa pada saat mendengar adzan, juga memiliki jiwa yang bisa berhubungan dengan sekelilingnya. Karena itu, adzan menjadi kalimat pertama yang diucapkan kepadanya. Dan, karena saat membacakan adzan seorang muadzin berhubungan dengan Tuhan, maka inilah yang memberikan dampak bagi perkembangan anak ke depan.

Kedua, sampai umur tujuh hari, kelahiran anak perlu disyukuri ('aqiqah). Kalau begitu, jangan sampai terbetik dalam pikiran ibu/bapak merasa tidak mau atau tidak membutuhkannya, karena saat itu sang anak sudah punya perasaan dan harus disambut dengan penuh syukur ('aqiqah). Misal, ada orang yang mengharapkan anak laki-laki, namun kemudian lahir anak perempuan, akhirnya ia kecewa serta tidak menerima dan menyukurinya. Semestinya perlu disyukuri, baik laki-laki maupun perempuan.

Ketiga, setelah 'aqiqah, sang anak baru diberi nama yang terbaik karena dalam hadis disebutkan, "Di hari kemudian nanti orang-orang itu akan dipanggil dengan namanya". Dalam hadis lain dijelaskan, "Nama itu adalah doa dan nama itu bisa membawa pada sifat anak kemudian". Jadi, jika anda memiliki anak pilihlah nama yang baik untuknya.

Nabi Saw. dipilihkan oleh Allah semua nama yang baik dan sesuai, karena ia adalah doa bagi yang menyandangnya. Misal, Nabi memiliki ibu bernama Aminah (yang memberi rasa aman) dan ayahnya Abdullah (hamba Allah). Yang membantu melahirkan Nabi namanya As-Syaffa (yang memberikan kesehatan dan kesempurnaan). Yang menyusuinya adalah Halimah (perempuan yang lapang dada), jadi Nabi dibesarkan oleh kelapangan dada. Anjuran untuk memilih nama yang mengandung doa juga dimaksudkan agar jangan sampai menimbulkan rasa rendah diri pada sang anak.

Keempat, hal yang paling pokok adalah mendidik anak bagi Nabi Saw. adalah menumbuhkembangkan kepribadian sang anak dengan memberikan kehormatan kepadanya, sehingga beliau sangat menghormati anak-cucunya. Bila memang sejak kecil ia sudah memiliki perasaan, maka jangan sampai ada perlakuan yang menjadikannya merasa terhina. Allah merahmati seseorang yang membantu anaknya untuk berbakti kepada orang tuanya. Nabi Saw. pernah ditanya, "Bagaimana seseorang membantu anaknya supaya ia berbakti?", Nabi berkata: "Janganlah ia dibebani (hal) yang melebihi kemampuannya, memakinya, menakut-nakutinya, dan menghinanya".

Ada cerita yang sangat berharga yang pernah penulis baca tentang kehidupan rumah tangga Imam Syahid Hasan Al-Banna, beliau memiliki 6 orang anak dan Allah menakdirkan ke enam anaknya memiliki pribadi sukses juga berhasil di kehidupan duniawinya. Ternyata ketika mengintip cara mendidik yang diterapkan Hasan Al Banna beliau sangat menerapkan pola pengajaran yang diajarkan Rasulullah, hampir bisa dikatakan jarang sekali menghardik, memarahi anak, apalagi murka. Yang lebih dominan adalah menghargai si anak, memberi perhatian yang lebih, dan memberi energi positif, cinta yang tulus. Memarahi anak adaah dengan cara yang ahsan (baik) dan itupun untuk tujuan mendidik, juga seperti yang dicontohkan Rasulullah saw.

Ada sebuah riwayat, seorang anak lelaki digendong oleh Nabi dan anak itu pipis, lantas ibunya langsung merebut anaknya itu dengan kasar. Nabi kemudian bersabda, "Hai, bajuku ini bisa dibersihkan oleh air, tetapi hati seorang anak siapa yang bisa membersihkan". Riwayat lain menyebutkan bahwa Nabi berkata "Jangan, biarkan ia kencing". Dari hal ini, muncul ketentuan, bila anak laki-laki kencing cukup dibasuh, sedangkan bila anak perempuan dicuci dengan sabun. Riwayat ini memberi pelajaran bahwa sikap kasar terhadap seorang anak dapat mempengaruhi jiwanya sampai kelak ia dewasa.

Namun di sisi lain, ada satu hal di mana Nabi sangat hati-hati dalam persoalan anak. Ketika Nabi lagi di masjid, ada orang yang kirim kurma, kemudian cucunya datang dan mengambil sebuah kurma lalu dimakannya. Nabi bertanya kepada ibunya, "Ini anak tadi mengambil kurma dari mana?" Sampai akhirnya, dipanggilnya Sayidina Hasan dan dicongkel kurma dari mulutnya. Ini maknanya apa? Nabi tidak mau anak cucunya itu memakan sesuatu yang haram, walaupun ia masih kecil dan tidak ada dosa baginya, karena itu akan memberikan pengaruh kepadanya kelak ia besar.

Berikut panduan / cara Rasulullah Mendidik Anak 
  • Panduan dasar untuk orangtua dan pendidik.
Banyak orang tidak menyadari kalau anak adalah salah satu pemimpin umat. Hanya karena masih tertutup dengan baju anak. Seandainya apa yang ada dibalik bajunya dibukakan kepada kita, niscaya kita akan melihat mereka layak disejajarkan dengan para pemimpin. Akan tetapi, sunnatullah menghendaki agar tabir itu disibak sedikit demi sedikit melalui pendidikan. Namun, tidak semua pendidikan berhasil kecuali dengan strategi matang dan berkelanjutan. ( Syaikh Muhammad Al Khidr Husein )
1.Keteladanan
Rasulullah bersabda “ Barangsiapa berkata kepada anaknya, ‘ kemarilah! (nanti kuberi)’ kemudian tidak diberi maka ia adalah pembohong ” ( HR. Ahmad dari Abu Hurairah )
2.Memilih waktu yang tepat untuk menasehati.
Ada 3 pilihan waktu yang dicontohkan Rasul ; saat berjalan-jalan di atas kendaraan, waktu makan dan waktu anak sakit.
3.Bersikap adil dan tidak pilih kasih
4.Memenuhi hak-hak anak
5.Menghargai nasehat dan kebenaran meskipun dari anak kecil.
6.Mendo’akan anak.
7.Membelikan permainan
8.Membantu anak agar berbakti dan taat.
9.Tidak banyak mencela dan memaki.

Membangun dan membina Aqidah anak.
1.Mentalqinkan kalimat Tauhid pada anak.
2.Cinta kepada Allah, merasa diawasi dan beriman kepada Qodho’ & Qodar
3.Mencintai Rasulullah, keluarga dan sahabatnya.
4.Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak.
5.Mendidik keteguhan aqidahnya.

Membentuk intelektualitas pada anak
1.Menanamkan kecintaan mencari ilmu dan adabnya.
2.Membimbing anak untuk menghafal Al-Qur’an dan hadits.
3.Memilihkan anak, guru yang shalih.
4.Mendidik anak tera,pil bahasa asing.
5.Mengarahkan sesuai dengan bakat dan kecenderungannya.
6.Membuat perpustakaan di rumah.

Sifat-sifat Pendidik Sukses
a.Penyabar dan tidak pemarah
b.Lemah lembut dan menghindari kekerasan
c.Hatinya penuh dengan kasih sayang
d.Memilih yang termudah di antara dua perkara
e.Fleksibel
f.Tidak emosional
g.Bersikap moderat dan seimbang
h.Ada senjang waktu dalam memberi nasehat.

Maraji : 
Tahapan Mendidik Anak ( Jamal Abdur Rahman) .
Cinta di rumah Hasan Al-Banna (M. Lili Nur Aulia)
Mendidik anak cara Rasulullah, M. Quraish Shihab (http://www.psq.or.id)

14 cara nabi Muhammad Mendidika Anak

Seperti apakah ketika nabi muhammad mendidik anak-anaknya kala itu? Praktik pendidikan Nabi Muhammad SAW pada anak-anak dapat di gambarkan di bawah ini:

1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.

2. Ketika ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak ja’far. Ketika mereka dating, beliau menciuminya. Sambil meneteskan air mata. Asma bertanya kepada beliau karena telah mengetahui ada musibah yang menimpanya.

3. “Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis? Apakah sudah ada beritayang sampai kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya benar, mereka hari di timpa musibah.” Air mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orng perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada keluarganya dan beliau bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far, buatlah makanan untuk mereka, kerena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian ja’far.”

4. Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, beliau memegang kedua bahunya kemudian menagis. Sebagian sahabat merasa heran karena beliau menangisi orang yang mati syahid di peperangan Mut’ah. Lalu Nabi Muhammad SAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya ini adalah air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.

5. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”

6. Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.”
Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.

7. Ummu Kholid binti kho;id bin sa’ad Al-Amawiyah berkata, “Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Nabi Muhammad SAW. ayahku membentakku, maka beliau berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian beliau pun berkata kepadaku, “bermainlah sepuas hatimu, Nak!

8. Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul dengan kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, “Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil).”

9. Nabi Muhammad SAW. melakukan shalat, sedangkan Umamah binti zainab di letakkan di leher beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut di letakkanya dan bila berdiri di letakkan lagi dil leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam .

10. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah perna lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya,” Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesah-gesah sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma

11. Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.
Ketika Rasulullah SAW. sedang berada di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu beliau turun dari mimbar dan membawa anak tersebut.

12. Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. beliau memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang.”

13. Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para sahabat Anshar dan memberi salam pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.

14. Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar rumah untuk menunaikan shalat ID. Di tengah jalan, beliau melihat banyak anak kecil sedang berman dengan gembira sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan baju baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Bajunya kompang-kamping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW, pun mendekatinya , lalu di usap-usap anak itu mendekapya ke dadabeliau seraya bertanya, “mengapa kau menangis, Nak .” Anak itu hanya menjawab, “biarkanlah aku sendiri.” Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu adalah Rasulullah SAW. yang terkenal sebagai pengasih. “Ayahku mati dalam suatu pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu. “Lalu ibuku kawih lagi. Hartaku habis di makan suami ibuku, lalu aku di usir dari rumahnya. Sekarang, aku tak mempunyai baju baru dan makanan yang enak. Aku sedih meihat kawan-kawanku bermain dengan riangnya itu.l”
 
Baginda Rasulullah SAW. lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, “Sukakah kamu bila aku menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka langsung ia berkata, “mengapa aku tak suka, ya Rasulullah?” kemudian, Rasulullah SAW, pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan di berinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya perhiasan agar ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan.
 
Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya, “Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira?” jawab anak itu, tadi aku kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku mempunyainya, tadi aku tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah.” Anak-anak lain bergumam, Wah, andaikan bapak kita mati dalam perang.” Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW. hingga beliau wafat.

Sumber : http://radensomad.com 

Minggu, 24 Oktober 2010

JENIS DAN RAGAM PENELITIAN

Untuk memudahkan kita dalam menentukan jenis penelitian yang biasa digunakan oleh para peneliti dibawah ini ada beberapa kategori jenis penelitian berdasarkan subjek ataupun objek penelitiannya yang tentu saja tidak lepas dari nilai keilmiahan sebuah penelitian. Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan:
1.      Tujuan;
2.      Pendekatan;
3.      Tempat;
4.      Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh;
5.      Bidang ilmu yang diteliti;
6.      Taraf Penelitian;
7.      Teknik yang digunakan;
8.      Keilmiahan;
9.      Spesialisasi bidang (ilmu) garapan;

Selain ada pembagian secara umum yang biasa Juga digunakan dalam membagi kategori penelitian antara lain sebagai berikut :
  • Berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh :
1.      Basic Research (Penelitian Dasar): mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
2.      Applied Reseach (Penelitian Terapan) :  mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
  •  Berdasarkan Bidang yang diteliti:
1.   Penelitian Sosial: Secara khusus meneliti bidang sosial : ekonomi, pendidikan, hukum dsb;
2.   Penelitian Eksakta<:Secara khusus meneliti bidang eksakta : Kimia, Fisika, Teknik; dsb;
  • Berdasarkan Tempat Penelitian :
1.      Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah): langsung di lapangan;
2.      Library Research (Penelitian Kepustakaan) : Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
3.      Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) : dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;
  • Berdasarkan Teknik yang digunakan :
1.   Survey Research (Penelitian Survei)            : Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti:
2.   Experimen Research (Penelitian Percobaan) : dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti;
  • Berdasarkan Keilmiahan :
1. Penelitian Ilmiah  : Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah / meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar / tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu :
a.       Kemampuan memberikan pengertian ayng jelas tentang masalah yang diteliti:
b.      Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain;

Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :
  1. Purposiveness   : fokus tujuan yang jelas;
  2. Rigor                : teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
  3. Testibility          : prosedur pengujian hipotesis jelas
  4. Replicability      : Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
  5. Objectivity        : Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
  6. Generalizability  : Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
  7. Precision           : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
  8. Parsimony         : Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

2.      Penelitian non ilmiah :  Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
  • Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll;
  • Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yangd itatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yangd ilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan / menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.
  • Penelitian secara umum :
o       Penelitian Survei:
  1. Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
  2. Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
  3.  Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;
  4. Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;
  5. Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;
  6. Penelitian ini dapat berupa :
a.       Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik?

b.      Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis;

c.       Penelitian Evaluasi   : mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan);

d.      Penelitian Eksplanasi (Penjelasan)  : menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis;

e.       Penelitian Prediksi   : Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;

f.        Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal : Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003; 

o       Grounded Research            : Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan  generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai.

o       Studi Kasus            : Mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit yang menjadi subjek; tujuannya memberikan gambaran secara detail  tentang latar belakang, sifat, karakteristik yang khas dari kasus, yang kemudian dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasilnya merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal. Ruang lingkupnya bisa bagian / segmen, atau keseluruhan siklus /aspek. Penelitian ini lebih ditekankan kepada pengkajian variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil.

o       Penelitian Eksperimen : Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel penelitian; Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.

No.
Penggolongan Menurut
Jenis/Ragam Penelitian
1.
Tujuan
a.Eksplorasi;
b. Pengembangan;
c. Verifikasi
2.
Pendekatan
a.       Longitudinal;
b.      Cross-sectional;
c.       Kuantitatif;
d.      Survei;
e.       Assessment;
f.        Evaluasi;
g.       Action Research;
h.        
3.
Tempat
a.       Library;
b.      Laboratorium’
c.       Field
4.
Pemakaian
a.       Pure;
b.      Applied
5.
Bidang Ilmu
a.       Pendidikan ;
b.      Agama;
c.       Manajemen;
d.      Komunikasi;
e.       Administrasi;
f.        Keteknikan;
g.       Bahasa;
h.       Hukum;
i.         Sejarah;
j.        Antropologi;
k.      Sosiologi;
l.         Filsafat;
6.
Taraf Penelitian
a.       Deskriftif;
b.      Eksplanasi
7.
Saat terjadinya variabel
a.       Historis;
b.      Ekspos-Fakto;
c.       Eksperimen


Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


No.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
1.
Kejelasan Unsur :
Tujuan, pendekatan, subjek, sampel,
Sumber data sudah mantap, rinci sejak awal

Subjek sampel, sumber data tidak mantap
Dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan
2.
Langkah penelitian :
Segala sesuatu direncanakan sampai
Matang ketika persiapan disusun

Baru diketahui denagn mantap dan jelas setelah penelitian selesai
3.
Hipotesis (Jika memang perlu)
a.      Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian;
b.     Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan--- a priori


Tidak menegmukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung--- tentatif
Hasil penelitian terbuka
4.
Disain :
Dalam disain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan

Disain penelitiannya fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya;
5.
Pengumpulan data :
Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan

Kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
6.
Analisis data :
Dilakukan sesudah semua data terkumpul.

Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data


TUJUAN PENELITIAN :
Secara umum ada empat tujuan utama :
1.Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu;
2.      Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada;
3.      Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada;
4.      Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)

PERANAN PENELITIAN
  1. Pemecahan Masalah           : meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait mengkait;
  2. Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan : meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut;
  3. Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru 
PERSYARATAN PENELITIAN :
1.      Mengikuti konsep ilmiah;
2.      Sistematis : Pola tertentu;
3.      Terencana  :

Penelitian dikatakan baik bila :
  1. Purposiveness         : Tujuan yang jelas;
  2. Exactitude              :  Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti;
  3. Testability               : Dapat diuji atau dikaji;
  4. Replicability            : Dapat diulang oleh peneliti lain;
  5. Precision and Confidence    : Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel;
  6. Objectivity              : Bersifat objektif;
  7. Generalization         :  Berlaku umum;
  8. Parismony              : Hemat, tidak berlebihan;
  9. Consistency            : data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan yang memiliki arti sama;
  10. Coherency              : Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya.

PROSEDUR / LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN :

Garis besar :
a.       Pembuatan rancangan;
b.      Pelaksanaan penelitian;
c.       Pembuatan laporan penelitian

Bagan arus kegiatan penelitian
  1. Memilih Masalah; memerlukan kepekaan
  2. Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi;
  3. Merumuskan Masalah;  jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa
  4. Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis);
  5. Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat emenentukan variabel apa, objeknmya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;
  6. Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?
  7.  Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?
  8.  Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa?
  9.  Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya
  10. Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti?
  11. Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.
     

IMPIAN SEORANG MAHASISWI

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya.

Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah.Ia menyapa, "Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. "Maukah kamu memelukku?" Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya, "Tentu saja boleh!".

Dia pun memberi saya pelukan yang sangat erat. "Mengapa kamu ada di kampuspada usia yang masih begitu muda dan tak berdosa seperti ini?" tanya saya berolok-olok. Dengan bercanda dia menjawab, "Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian."

"Ah yang serius?" pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya. "Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya!" katanya. Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab. Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagi pengalaman dan kebijaksanaannya. Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkannya suasana.

Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami. Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada kami. Dia diperkenalkan dan naik ke podium. Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke lantai. Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon. Dengan ringan berkata, "Maafkan saya sangat gugup. Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya. Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya menyampaikan apa yang saya tahu."

"Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua. Kita menjadi tua karena berhenti bermain. Hanya ada empat rahasia untuk tetap awet muda, tetap menemukan humor setiap hari. Kamu harus mempunyai mimpi. Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati. Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang mati namun mereka tak menyadarinya." "Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah berubah menjadi dua puluh tahun. Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun dan tinggal di tempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan. Setiap orang pasti menjadi tua. Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat. Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan."

"Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat. Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan."

Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi "The Rose". Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu. Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai. Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan. Ingatlah, menjadi tua adalah kemestian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.

Sediakan waktu untuk berpikir, itulah sumber kekuatan.Sediakan waktu untuk bermain, itulah rahasia awet muda.Sediakan waktu untuk membaca, itulah landasan kebijaksanaan.Sediakan waktu untuk berteman, itulah jalan menuju kebahagiaan.Sediakan waktu untuk bermimpi, itulah yang membawa anda ke bintang.Sediakan waktu untuk mencintai dan dicintai, itulah hak istimewa Tuhan.Sediakan waktu untuk melihat sekeliling anda, hari anda terlalu singkat untuk mementingkan diri sendiri.Sediakan waktu untuk tertawa, itulah musik jiwa.(Doa Inggris Kuno)

Anak Secerdas Eistein Bukan Impian !

“Orang tuanya saja pintar, tidak heran anaknya juga pintar !” puji Lina saat melihat Rico (2 tahun) anak Santi, rekan sekantornya yang menunjukkan kepandaian berhitung. “Jenius itu tergantung bibitnya sih ya ? buah kan jatuh gak jauh dari pohonya” tambahnya.


Anggapan seperti itu tentu sudah biasa kita dengar dan di masyarakat masih banyak yang setuju dengan “logika” tersebut, padahal menurut penelitian para ahli, laju tumbuh kembang dan tingkat intelegensia seorang anak dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
  1. faktor genetik. Faktor ini tidak bisa kita ubah, namun hanya berperan sekitar 30 – 40%.
  2. factor lingkungan. Anak dengan IQ tinggi harus tetap diasah keterampilan, kerajinan dan kemampuan berpikirnya oleh orang tua. hal senada diutarakan oleh Bruce A. Epstein, M.D., ahli saraf anak dari Amerika Serikat mengungkapkan bahwa orang tua harus selalu mengasah atau merangsang berbagai kemampuan yang tersimpan di dalam otak anak, secara terus menerus, karena kemampuan atau potensi yang tidak dirangsang lama-kelamaan akan menghilang.
  3. Faktor Gizi. Pemenuhan nutrisi yang cukup merupakan syarat utama dalam perkembangan anak, termasuk perkembangan otaknya. 
Tumbuh kembang Otak
Menurut Lise Elliot, Ph.D, dalam bukunya What’s Going on in There ? How The Brain and Mind Develop in The First Five Years of Life, Proses pembentukan otak bersamaan dengan proses pembentukan seluruh organ tubuh, yaitu beberapa saat setelah terjadinya konsepsi yaitu proses peleburan inti sel telur dan inti sel sperma yang menghasilkan cikal bakal janin berupa sekumpulan sel berbentuk menyerupai bola yang disebut zigot.

Seiring bertambahnya waktu, bola zigot yang merupakan embrio itu, terus bertambah besar, karena setiap sel melakukan proses pembelahan berantai sehingga menghasilkan puluhan, ratusan dan ribuan sel. Pembentukan sel-sel baru yang terus berlangsung menghasilkan 3 lapisan dinding “bola” embrio yang disebut ectoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam). Lapisan ectoderm itulah yang dari hari ke hari kemudian akan berkembang menjadi otak beserta seluruh sistem saraf pusat.

Periode proses tumbuh kembang otak (brain growth spurt) terus berlangsung hingga mencapi fungsinya yang sempurna. Periode emas pertama dimulai saat usia kehamilan trimester 3 kehamilan. periode emas kedua setelah si kecil lahir hingga ia berusia 2 tahun setelah kelahiran (postnatal).

Bagaimana Saraf Otak Tumbuh dan Berkembang ?
Perkembangan Central Nervous System atau Susunan Saraf  Pusat (SSP) dimulai dari terbentuknya lempeng saraf pada hari ke-16, yang kemudian menggulung membentuk tabung saraf pada hari ke-28 setelah konsepsi. Pada masa janin, terjadi pertumbuhan cepat dan penyempurnaan organ dan jaringan yang telah terbentuk pada masa embrio. Pada minggu ke-5 terlihat bakal otak besar di ujung tabung saraf yang terus membesar. Sampai minggu ke-25 permukaan otak masih licin, kemudian terbentuk lekukan-lekukan otak. Proses pertumbuhan sel otak (neuron) terjadi pada minggu ke-20 hingga ke-36.

Neil Martin dalam bukunya Human Neuropsychology, mengatakan setiap satu dari 100 miliar sel otak (neuron) aktif mampu menyimpan informasi pada ribuan dendritnya, laiknya cabang-cabang sebatang pohon. Dendrite adalah salah satu komponen sel otak (neuron) yang berfungsi meneruskan informasi ke sel-sel otak dan bagian-bagian tubuh yang lain.

Komponen lain neuron adalah akson yang berfungsi membantu dendrit menjalankan informasi ke bagian lain. Disekujur akson inilah ada sebuah zat yang menyelubungi akson yang disebut mielin (myelin). Semakin banyak myelin menyelubungi akson, proses transmisi pesan atau penjalaran informasi akan semakin efisien

Sel saraf otak (neuron) terdiri atas badan sel dan serabut untuk mengalirkan impuls listrik (akson) serta serabut untuk menerima impuls listrik (dendrit). Sel saraf terdapat di lapisan luar otak yang berwarna kelabu (korteks). Akson dibungkus selaput mielin, terletak di bagian otak berwarna putih. Sel saraf berhubungan satu sama lain lewat Sinaps, yaitu tempat terjadinya hubungan antara sel saraf. 

Menurut Carla shartz, neurobiology, universitas California Berkley Amerika. Aktifitas komunikasi sel ini memungkinkan otak si kecil berkembang secara sinkron.

Sel-sel saraf (neuron) yang merupakan sel panjang dan berfungsi sebagai perantaa komunikasi tersebut akan mengirimkan pesan-pesan elektronik berupa sinyalsecara beraturan sehingga menghasilkan suara yang juga beraturan. “Letupan listrik” yang terjadi di saraf otak ini akan membentuksuara yang jelas, berupa gelombang-gelombang yang terkoordinasi. Inilah bagianpenting yang akan membentuk otak yang sedang berkembang.

“aktifitas listrik” sel-sel otak yang mampu mengubah struktur fisik otak memang sangat luar biasa. Dalam perkembangan otak, “letupan listrik” neuron yagn teratur tidak lagi diasumsikan sebagai hasil dari pembentukan otak, namun lebih pada proses pembentukannya. “Aktifits” ini telah dimulai jauh sebelum bayi lahir.

Setelah anak lahir, terjadi proses pengaturan pertumbuhan otak berupa bertambah dan berkurangnya struktur akson, dendrit, dan sinaps. Proses ini dipengaruhi secara genetik melalui sejumlah zat kimia yang dikenal sebagai brain growth factors dan proses belajar anak.

Hal senada juga ditegaskan dr Hardiono D Pusponegoro SpA(K) dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), bahwa makin banyak sinaps terbentuk, anak makin cerdas. Pembentukan akson, dendrit, dan sinaps sangat tergantung pada stimulasi dari lingkungan. Bagian otak yang digunakan dalam belajar menunjukkan pertambahan akson, dendrit, dan sinaps. Sedangkan bagian otak yang tak digunakan menunjukkan kematian sel, berkurangnya akson, dendrit, dan sinaps.

Ketika lahir berat otak telah mencapai 350 – 400 gram, sesuai dengan lingkar kepala 34-36 cm. Jelaslah bahwa masa embrio dan masa janin merupakan masa terpenting bagi perkembangan sel-sel saraf, dan merupakan masa yang paling rentang terhadap gangguan lingkungan

Selanjutnya terjadi perkembangan sel-sel SSP, yang makin lama makin bertambah banyak, disebut proliferasi sel. Jenis sel juga berubah yang disebut sebagai proliferasi sel. Jenis sel juga berubah yang disebut sebagai diferensiasi, sebagian menjadi sel saraf yang merupakan sel pengatur semua kehidupan kita, sedangkan sebagian menjadi sel penunjang. Sel-sel ini juga berpindah tempat disebut sebagai migrasi ke tempat yang seharusnya sel tersebut berada, kemudian membentuk jalinan saraf satu sama lain (Sinaps). Penambahan jumlah sel saraf (neuron) telah selesai pada saat kelahiran dan tidak bertambah lagi. Setelah lahir hanya terjadi pematangan fungsi sel saraf dan masih berkembangnya selubung saraf atau mielin yang disebut sebagai mielinisasi.

Pentingnya Mielinisasi

Mielinisasi berfungsi sebagai penghantar impuls. Berkurangnya mielinisasi berdampak pada berkurngnya IQ dan kemampuan pengenalan bentuk geometik, juga rendahnya kemampuan berkonsentrasi.

Dimulai sejak usia kehamilan 12 – 14 minggu, proses mielin akan berlanjut terus di serabut saraf kotek serebri sampai dengan dekade ketiga dari kehidupan manusia. Walaupun demikian mielinisasi yang paling aktif terjadi pada trimester kedua kehamilan sampai dengan akhir usia 2 tahun.

Mielin berperan penting sebagai penyekat material, proteksi sel neuron dan memudahkan terjadinya transmisi impuls. Di SSP, mielin dibentuk dari membran sel oligodendroglial (yaitu jenis sel neuroglia yang berperan dalam pembuatan myelin) yang tumbuh di sekitar akson. Analisa dari mielin ternyata mengandung 80% lemak (serebrosid, serebrosid sulphate atau sulphatide) dan ini kira-kira 50% dari total lemak otak. Diperkirakan jumlah myelin kira-kira 25% dari berat otak. Oleh karena itu otak kaya akan lemak dan kira-kira jumlahnya 2 kali lipat selama fase pacu tumbuh otak: dimana terjadi juga proses pembentukan sel saraf, glia dan mielin. Tipe sel utama dalam otak yaitu neuron dan neuroglia (astrosit dan oligodendrosit) dapat dibedakan dari kandungan asam lemak fosfolipidnya. Sebagian besar neuron di otak terbentuk selama periode 10 – 18 minggu postmenstruasi. Sel glia mulai dibentuk sekitar minggu ke 15 postmenstruasi, kemudian kecepatannya  menurun sampai kira-kira usia 2 tahun postnatal.

Dalam proses belajar seorang bayi, Cynthia Sort, dalam bukunya Dendrites are Forever, mengatakan Zat mielin ini akan muncul secara luar biasa apabila seorang anak mengulang-ulang apa yang dipelajarinya.

Lalu apa dampak “mielinisasi” atau penyarungan atau pengulangan itu terhadap sebuah proses pembelajaran ? kata sebuah penelitian, “mielinisasi” akan membuat proses penyimpanan hal-hal baru itu lebih efektif. Ini berarti ingatan seorang pembelajar dalam menerimahal-hal baru akibat pembelajarannya akan tidak mudah dilupakan.

Setiap proses pembelajaran tentulah menawarkan hal-hal baru. Hal-hal baru tersebut akan masuk ke dalam benak dan kemudian menumbuhkan sel-sel otak (neuron) baru.
Neuron-neuron itu akan tumbuh subur dengan kecepatan luar biasa apabila seluruh tubuh ikut bergerak saat terjadi proses pembelajaran. Dan menurut Dr. C. Edward Coffey dari henry Ford Health System,. Sebuah pembelajaran yang seperti itu dapat menciptakan semacam lapisan penyangga yang melindungi dan mengganti-rugi perubahan-perubahan yang terjadi pada otak.

Peran Sphingomyelin pada Tumbuh Perkembangan Otak
Spingomielin merupakan salahsatu bentuk dari spingolipid, yaitu suatu kompleks lipid kandungan lemak didalam otak. Beberapa penulis sering mengelompokannya ke dalam fosfolipid.

Menurut  M Nazir HZ, dalam makalahnya yang membahas Sphingomyelin, Spingolipid berperan sebagai kerangka penyusun membran sel juga berperan dalam mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel serta berbagai fungsi lain seperti interaksi berbagai substrat dan tranduksi sinyal instra sel.Spingomielin dan beberapa metabolit spingolipid lainnya, seperti serebrosida dan sulfatida juga banyak ditemukan diotak dan malahan lebih banyak bila dibandingkan di membran sel. Spingolipid ini menarik perhatian ketika beberapa peneliti menemukan adanya hubungan antara peningkatan kandungan serebrosida di otak dengan periode mielinisasi / pembentukan myelin di susun  saraf pusat. Bila masukan makanan berkurang seperti anak malnutrisi, maka kandungan spingomielin dalam otaknya akan menjadi rendah. Penelitian peneliti Jepang, Oshida, pada tikus menunjukkan bahwa proses mielinisasi tersebut diatas memang membutuhkan spingomielin. Pada keadaan aktifitas enzim serine palmitoyltransferase (SPT) rendah, suatu enzim yang berperanan dalam sintesis precursor spingomielin, berat dan ketebalan mielin serta kandungan  serebrosida dalam otak akan berkurang. Keadaan ini dapat diatasi dengan memberikan diet yang mengandung spingomielin.Spingomielin ditemukan juga dalam makanan terutama yang berasal dari hewan dan ASI, walaupun jumlahnya relatif sedikit.  

Kebutuhan tubuh akan spingiomelin dipenuhi dari makanan yang dimakan sehari-hari serta dari hasil sintesis spingomielin dalam tubuh. Kandungan spingolipid dalam bahan makanan sangat bervariasi, mulai dari hanya beberapa mikromol per kilogram seperti didalam buah-buahan an sayur-sayuran sampai dengan 2 mmol/kg (1-2 g/kg) dalam produk olahan susu, telur dan kacang kedelei. Berbeda dengan spingolipid lainnya, spingomielin hanya terdapat pada memberan sel hewan sedangkan sayur dn buah-buahan lebih banyak mengandung glikolipid.

0,1 – 1,0% dari total lemak susu sapi mengandung posfolipid, 30% diantaranya terdiri dari spingomielin. Kandungan spingomielin dalam susu sapi ini tidak menetap tergantung kepada musim dan masa laktasi dari sapi tersebut.

kandungan spingomielin dalam ASI bervariasi antara satu peneliti dengan peneliti lain. Bouhors mendapatkan kadar spingomielin dalam ASI 110 umol/L, sedangkan zeisel mendapat 100 – 200 umol/L. perbedaan ini karena pemeriksaan yang berbeda.

Spingomielin dalam ASI tersebut terdapat dalam membran globul lemak ASI yang berasal dari membrane sel kelenjar mammae. Seperti halnya pada susu sapi, kandungan spingomielin dalam ASI juga tidak selalu sama setiap periode menyusui. Konsentrasi spingomielin akanmeningkat sampai 20 % pada ASI hindmilk dibandingkanASI midmilk dan formilk. Keadaan seperti ini akan menetap sampai dengan 90 hari masa laktasi.

Selain spingomielin ASI juga mengandung posfolipid, merupakan sumber posforilkolin dalam sintesis spingomielin.

Peran spingomielin adalah penting dalam unsure proses pembentukan sarung myelin sususnan saraf pusat yang berperan dalam menyampaikan transmisi impuls saraf dengan kecepatan tinggi.

Gizi selama Hamil dan Menyusui

Meskipun massa otak janin hanya 16 % dari tubuhnya, namun dibandingkan dengan organ tubuh lain, otak paling banyak memerlukan energi (lebih dari 70 %) untuk proses tumbuh kembangnya. Energi itu terutama berasal dari deposit zat gizi dan asam lemak esensial tubuh ibunya.

Cepatnya pertumbuhan sel otak manusia pada usia bayi dan balita hingga mencapai taraf kesempurnaannya pada usia empat hingga lima tahun membuat factor pemenuhan gizi sebagai factor yang sangat vital. Bila asupan gizi tidak diperhatikan bukan tidak mungkin akan menimbulkan masalah, misalnya terjadi ketidaksempurnaan pertumbuhan sel otak yang tentunya hal ini tidak akan bisa diperbaiki pada usia berikutnya.

Karenanya, untuk tumbuh kembang otak bayi dibutuhkan makanan yang cukup serta baik kualitas maupun kuantitasnya. Komponen utama pembentuk otak adalah lemak dan bahan baku untuk membentuk sel-sel saraf baru di dalam otak adalah protein

Beberapa vitamin dan mineral berperan dalam kelancaran proses tumbuhkembang otak si kecil. Misalnya Vit B12 berperan dalam membentuk cikal bakal tulang belakang dan sistem saraf pusat yang harus di penuhi ibu dalam masa awal kehamilan.

AA dan DHA untuk Otak yang lebih optimal

ASI sebagai makanan bayi yang utama kaya akan asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda atau long chain polyunsaturated fatty acids (LCPUFA).
Ada dua jenis LCPUFA yang berpengaruh dalam perkembangan otak dan kecerdasan, yaitu asam arakidonat atau arachidonic acid (AA) dan asam dokosaheksanoat atau docosahexanoic acid (DHA). AA dan DHA sendiri merupakan komponen penting sel otak. Kedua komponen ini dibutuhkan dalam jumlah besar pada saat tumbuh kembang otak bayi.

Di dalam tubuh sebenarnya bayi mampu membuat AA dan DHA sendiri yang berasal dari bahan dasar asam linoleat (LA) dan asam alfa linolenat (ALA). Namun, karena kebutuhan DHA bayi diperkirakan sebesar 20 mg/hari, bayi belum mampu membuat DHA sebanyak itu karena belum matangnya aktifitas enzim-enzim desaturase sehingga harus diberi tambahan dari makanan. Pada keadaan normal, tambahan ini dapat diperoleh dari ASI. Tetapi ternyata kadar kedua komponen ini dalam ASI juga tergantung pada cadangan dalam tubuh ibu.

LCPUFA juga berperan penting untuk perkembangan kognitif, ketajaman penglihatan dan pertumbuhan otak bayi. Sebelum lahir, bayi mendapat asam lemak esensial ini secara langsung melalui plasenta. Setelah lahir, bayi memperolehnya dari ASI dan dari sintesis precursor asam lemak esensial secara endogen. Ketika bayi mulai mendapat makanan padat, LCPUFA diperoleh dari ikan, telur dan daging.

DHA berperan untuk jaringan pembungkus saraf atau mielin, yang nantinya akan melancarkan pengantaran perintah saraf. Dengan kata lain, zat itu membuat jaringan saraf  mampu mengantarkan rangsangan saraf ke otak dengan lebih baik. Untuk itu, asupan DHA yang termasuk asam lemak yag tidak bisa disintesis dalam tubuh ini harus dalam jumlah yang cukup.
Sekitar 25 dari 60 persen lemak, yang merupakan komponen utama struktur otak adalah DHA. Asam lemak ini diperlukan sejak bayi masih dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh dewasa. DHA juga penting bagi struktur sistem penglihatan.

Namun demikian, ada kalanya sang ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya, karena berbagai factor dan salah satunya karena ASI tidak keluar. Untuk itu diperlukan susu formula yang tentunya harus dipilih yang mempunyai kecukupan kalori..
Disamping pemenuhan kebutuhan gizi yang lengkap bagi ibu hamil dan menyusui agar menunjang perkembangan dan pertumbuhan tubuh dan otak bayi, peran orang tua dan lingkungan keluarga yang hangat harus tetap dominan dalam merangsang berbagai potensi yang di dalam otaknya.  Dengan begitu memiliki anak yang berotak secerdas Einstein bukan sekedar impian

Tips Agar Tumbuh Kembang Otak Janin Kian Optimal

Proses tumbuh kembang otak anak yang dimulai sejak janin memungkinkan anda untuk mengoptimalkannya sejak awal kehamilan. Bagaimana caranya ?

Selain itu, tumbuh kembang janin dipengaruhi oleh kurangnya hormon tiroid serta gangguan metabolisme (ketidakmampuan tubuh ibu dalam menyerap dan mengirimkan zat-zat makanan yang masuk ke plasenta). Kalau ini yang terjadi, maka perkembangan otak si kecil juga ikut terganggu. Hanya saja, bentuk gangguan yang dialaminya tergantung pada usia janin ketika mengalami kekurangan gizi. Misalnya, pada minggu ke-12, sebagian besar otak mulai terbentuk sesuai dengan bagiannya masing-masing. Bila si kecil kekurangan iodium, misalnya, maka dia berisiko tinggi untuk mengalami gangguan pembentukan bagian otak tersebut.

Merangsang dengan Musik
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan hidupnya dalam rahim, kemampuan janin untuk merespons lingkungannya juga semakin berkembang. Misalnya saja, pada minggu ke-24, janin sudah mampu mendengarkan denyut jantung ibunya. Pada minggu ke-25, system vistibula (saluran pendengarannya) sudah lebih matang, sehingga janin mulai bisa bergerak sesuai irama begitu mendengar suara musik.

Beberapa percobaan dengan menggunakan rangsangan musik pernah dilakukan di Jerman pada ibu hamil trimester ke-2 dan ke-3 kehamilan.

Hasilnya, terbukti bayi yang sejak dalam kandungan diputarkan musik klasik, setelah lahir ia akan bereaksi terhadap musik yang sudah dikenalnya tersebut.

Mengajak bicara janin
Pada usia 26 minggu, janin sudah dapat membedakan sikap dan perasaan ibu. Bukan Cuma itu. Ia juga akan bereaksi terhadap kedua hal ini. Misalnya, ketika anda bersuara “keras” atau merasa kesal, si kecil akan bereaksi dengan membuka dan menutup kelopak matanya. Bahkan, ia dapat saja menggerak-gerakkan beberapa angota tubuhnya.

Selain itu, janin juga sudah bisa diajak berkomunikasi. Caranya ? anda dapat mengajaknya berbicara. Jadi, bukan saja perkembangan kemampuan otak si kecil yang anda rangsang, melainkan juga anda mulai manjalin ikatan dengan si kecil.

Menghindari stres
Lingkungan yang baik dan nyaman penting bagi optimalnya pertumbuhan dan perkembangan otak janin. Makanya, gangguan psikis ketika hamil akan meningkatkan risiko janin untuk mengalami gangguan sistem kardiovaskuler (sistem peredaran darah), gangguan metabolisme, serta hambatan kognitif di kemudian hari.

Selain itu, stres yang berhubungan dengan proses afektif dan rangsangan yang berhubungan dengan bagian otak janin, duduga dapat mempengaruhi perkembangan emosi anak di kemudian hari. Bahkan, stress terus-menerus yang terjadi selama masa kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir bayi yang rendah, serta meningkatkan resiko si kecil mengalami gangguan emosi dan hambatan kognitif kelak.

Peningkatan hormon glukokortikoid, yakni hormon yang membantu metabolisme karbohidrat dalam tubuh, yang timbul bila ibu stress, di duga berpengaruh dalam pembentukan system saraf pusat janin. Yakni, meningkatkan resiko terjadinya disfungsi perkembangan system saraf pusat di kemudian hari.

Stress juga diduga akan menghambat aliran oksigen ke janin. Padahal kurangnya asupan oksigen dapat mengganggu perkembangan otak. Untuk mengatasi stress, olah raga merupakan pilihan yang tepat, apalagi, bila anda berolahraga, maka aliran darah ke seluruh tubuh dan juga aliran oksigen menjadi semakin lancar. Di samping itu, penyebab stress juga perlu dilacak serta dicarikan jalan keluarnya.  

Sumber  Majalah ayahBunda


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *