Senin, 15 September 2014

Inilah 25 Sumber Penghasilan Seorang Dosen

Menjadi seorang Dosen di negeri ini merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki tingkat strata sosial ekonomi yang cukup disegani. Pada tulisan kali ini kami akan mencoba mengulas sumber-sumber penghasilan yang dapat diperoleh oleh seorang dosen. Sehingga mungkin kita menjadi tahu seperti apa sih peluang penghasilan-penghasilannya tersebut.
  1. Gaji Pokok. Hampir sama dengan profesi/pekerjaan yang lain, seorang dosen juga mendapat penghasilan tetap berupa gaji pokok yang diterima setiap bulan.
  2. Tunjangan. Tunjangan ini diterima setiap bulan dengan memperhatikan berbagai aspek jabatan dan golongan serta derajat akademik sang dosen.
  3. Honor Transport Mengajar. Penghasilan ini diterima sesuai dengan kehadiran sang dosen dalam mengajar. Biasanya akan direkapitulasi secara berkala dalam setiap bulannya.
  4. Uang Rapat. Setiap rapat resmi yang diikuti oleh dosen, maka akan menerima uang transport juga. Sehingga bagi dosen yang memiliki multijabatan, pasti akan sering mengikuti rapat dalam setiap bulannya. Mulai di level Program Studi hingga Rektorat.
  5. Honor Dosen Wali. Honor ini didapat biasanya dalam setiap semester, karena dosen ditugaskan untuk membimbing beberapa mahasiswa sebagai dosen wali.
  6. Honor Membimbing Mahasiswa PKL (Praktek Kerja Lapangan). Honor ini didapat seorang dosen karena telah melakukan pembimbingan atas seorang mahasiswa dalam mengerjakan PKL atau Kerja Praktek (KP).
  7. Honor Membimbing Mahasiswa Tugas Akhir (Skripsi). Honor ini didapat seorang dosen karena telah melakukan pembimbingan atas seorang mahasiswa dalam mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi).
  8. Honor Membimbing Mahasiswa Tugas Proyek. Honor ini didapat seorang dosen karena telah melakukan pembimbingan atas sekelompok mahasiswa dalam mengerjakan Tugas Proyek.
  9. Honor Menguji Laporan PKL Mahasiswa. Bila tidak berperan sebagai pembimbing, maka dosen juga bisa berperan sebagai penguji dalam ujian PKL mahasiswa yang dibimbing oleh dosen lain.
  10. Honor Menguji Laporan Tugas Akhir Mahasiswa. Bila tidak berperan sebagai pembimbing Tugas Akhir, maka dosen juga bisa berperan sebagai penguji dalam ujian Tugas Akhir mahasiswa yang dibimbing oleh dosen lain.
  11. Honor Menguji Laporan Tugas Proyek Mahasiswa. Bila tidak berperan sebagai pembimbing Tugas Proyek, maka dosen juga bisa berperan sebagai penguji dalam ujian Tugas Proyek kelompok mahasiswa yang dibimbing oleh dosen lain.
  12. Honor Sebagai Peneliti. Banyak sumber-sumber dana penelitian yang bisa digali oleh seorang dosen, yang biasanya selalu dianggarkan setiap tahun. Baik sumber dana penelitian internal kampus maupun dari luar termasuk pemerintah.
  13. Honor Reviewer Penelitian. Bagi dosen yang lumayan senior dan masuk sebagai kualifikasi reviewer maka menjadi reviewer merupakan salah satu sumber penghasilan yang dapat dinikmati.
  14. Honor Menulis Diktat Kuliah. Membuat diktat biasanya diwajibkan bagi seorang dosen di dalam setiap mata kuliah.
  15. Honor Menulis Modul Praktikum. Membuat modul biasanya diwajibkan bagi seorang dosen di dalam setiap mata kuliah praktikum.
  16. Honor Dosen Pengampu Praktikum. Bagi dosen yang mengampu praktikum, maka akan ada lagi beberapa pemasukan dari laboratorium praktikumnya. Seperti kehadiran, pembuatan soal pre test/post test, dll.
  17. Honor Menulis Soal Ujian MID/Akhir Semester. Membuat soal ujian pun seorang dosen akan menerima honor pembuatan soal.
  18. Honor Mengoreksi Ujian MID/Akhir Semester. Setiap satu lembar hasil ujian/jawaban mahasiswa dalam ujian MID/akhir semester yang dikoreksi oleh dosen, maka akan mendapatkan kompensasi honor koreksi hasil ujian.
  19. Honor/Royalti Menulis Buku. Bagi dosen-dosen yang cukup produktif menulis buku, maka sumber penghasilan yang satu ini menjadi cukup menjanjikan. Karena uang royalti akan terus menerus diterima, selama buku yang ditulis masih laku terjual.
  20. Honor Menulis Artikel di Koran/Majalah. Menulis di koran/majalah dapat juga sebagai alternatif penghasilan, karena cukup menulis beberapa paragraf, maka akan bisa menerima honor tulisannya tersebut.
  21. Honor Menulis Paper Ilmiah. Menulis paper ilmiah merupakan pekerjaan wajib yang harus dilakukan seorang dosen. Karena ini menjadi bukti eksistensi mereka di dunia akademik yang digeluti. Setiap paper yang berhasil diterima di dalam dan luar negeri, biasanya sang dosen akan menerima kompensasi tertentu. Selain ada kesempatan jalan-jalan ke luar negeri gratis.
  22. Gaji Sebagai Staf Ahli. Bisa kita lihat saat ini mulai dari anggota DPRD, DPD, DPR, Menteri hingga Presiden selalu memiliki staf ahli. Nah, biasanya staf ahli ini berasal dari dunia kampus, apalagi dosen tersebut telah bergelar Profesor atau Doktor. Sehingga selain jabatan bergengsi, menjadi staf ahli lumayan menambah penghasilan bagi seorang dosen.
  23. Honor Mengajar Sebagai Dosen Terbang. Bagi dosen-dosen yang terkenal dan beruntung, maka biasanya akan kerap diminta mengajar sebagai dosen tamu/terbang ke beberapa perguruan tinggi yang di daerah. Selain bisa jalan-jalan sang dosen tentunya mendapat penghasilan tambahan dari sana.
  24. Honor Sebagai Konsultan/Tenaga Ahli. Tidak jarang seorang dosen yang pakar dalam bidang tertentu banyak yang membuka praktek sebagai konsultan, atau paling tidak ilmu dan kemampuannya digunakan oleh pihak-pihak tertentu seperti pemerintah/swasta sebagai konsultan.
  25. Honor Sebagai Pembicara Seminar/Instruktur Workshop. Tidak jarang biasanya dosen-dosen yang menjadi “selebritis” laris dipanggil untuk mengisi seminar-seminar di kampus-kampus. Apalagi topik seminar/workshop yang dibawakan sedang trend, sehingga hampir dipastikan jadwal sang dosen akan padat sekali dalam setiap minggunya.
Nah, kurang lebih itulah 25 sumber penghasilan seorang Dosen. Besaran jumlah (nominal)  honor/penghasilan yang diterima bervariasi dan berbeda berdasarkan pengalaman, gelar akademik (S1, S2, S3, Guru Besar), hingga jabatan/golongan yang disandang oleh seorang dosen.

Selasa, 09 September 2014

Dosen sebagai peneliti dan pembicara, berapa honornya?

Penasaran ingin tahu berapa sebenarnya standar honor dosen sebagai peneliti ataupun nara sumber suatu seminar. ada pendapat opini dari suatu forum yang mengulas bagaimana dosen bisa eksis. Pada dasarnya, Honor narasumber variatif kali kalau mengundang dosen sesuai kompetensi dan pengalamannya, portfolio, specific expertise, dan skema donor/EO-nya lah.  

 Anggaran Standar Belanja (ASB), ini dokumen resmi pemerintah daerah, kayak semacam pricelist utk kegiatan FGD, workshop, beli ATK, dll. Disini biasanya honor narasumber sekitar Rp 1 juta-an dipotong pajak. Tarif dosen dengan gelar PhD, biasanya sekitar 1,5-2 jutaan untuk mengisi panel diskusi publik. Ini tarif umum yang pernah selentingan kita dengar. 

Untuk jadi moderator biasanya mulai 400-600 ribuan. Contoh untuk membayar seorang professor / guru besar termuda FEB-UGM, pak Mudrajad Kuncoro, yang rata-rata dapat 4-5 juta-an sekali berbicara di luar daerah DIY, pas lagi hot bisa 8-12 jutaan, ternyata mau dikasih 700ribnua, mungkin cuman buat Jogja saja. Sabetan/tambahan selanjutnya dari konsultansi; misalnya bersama-sama membentuk tim konsultan/tenaga ahli berisi 3-5 orang untuk menganalisa isu-isu strategis, operasional dan teknis berikut rekomendasi akhirnya ke kontraktor (swasta = gede, pemerintah/skpd = standar lokal).
Range output dan harganya bervariasi dari kajian singkat-komprehensif. Harganya 25 juta-150 juta-an. Dikerjakan maksimal 3 bulan. Yang kerja, aslinya mahasiswa favoritnya pada keringat cari data primer/sekunder. Dosen cuma mengandalkan skill komunikasi dan analisa tinggi. Gak cuma pinter ngomong, tapi juga rasional, pake otak dikit lah. Yang diperlukan  cuma stempel institusinya; kecerdasan dan intelektual otak SDMnya = relatif. Istilahnya maen struktural, bukan fungsional. Alhasil, hasil rekomendasinya cenderung teoritis, kurang aplikatif dan realistis.

Kita estimasi, dosen dengan Master degree, paket kompensasinya sekitar 7-9 juta/bulan untuk swasta dan 5-6,5 juta/bulan untuk negeri. Dosen dengan S3/PhD/Dr/post-Doc, mulai 13 jt-an. Tapi lihat standar kapasitas employer. Yangg gede katanya di Atma Jaya, Muhammadiyah, UI.

Proyek-proyek riset yang strategis, disitu duitnya. Tema yg menarik di area renewable energy, kesehatan dan medis, ekonomi/bisnis, hankam, etc. Dosen S3 biasanya yang getol gampang cari funding dari NGO/yayasan  punyanya Bill Gates, Asia Foundation, UNDP, USAID, atau dari LIPI, Ristek.
nevertheless, setiap ada kesempatan untuk S2/S3. Harus diambil tuh. Jangan pernah lewatkan.
Master sekarang banyak, tapi S3 cuman sekelumit. Artinya, 3-5 tahun job market yg butuh S2 sudah penuh sesak, so yang punya S3 yang bakalan lebih mampu manuver di bidang-bidang strategis gitu, gak cuman ngajar di kelas, tapi masuk proyek-proyek pembangunan skala lokal, regional, internasional.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *