Jumat, 21 Juni 2013

8 Tipe Kecerdasan

Gardner, penulis buku The Theory of Multiple Intelegence (1983) mengartikan kecerdasan sebagai kemampuan dalam memecahkan suatu persoalan serta menciptakan suatu produk dengan berbagai sudut pandang dan terjadi dalam kondisi yang nyata. Gardner mengungkapkan bahwa berbagai tekanan pada persoalan di dunia nyata sangat penting karena seseorang baru dianggap cerdas bila mampu menyelesaikan masalah di kehidupan nyata, tidak hanya dalam teori atau khayalan saja. Semakin tinggi kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah, maka semakin sulit pula masalah yang dialaminya di dunia nyata. Oleh sebab itu, mengukur tingkat kecerdasan seseorang tidak hanya dilihat dari sudut pandangi teori saja seperti tes IQ, tetapi juga melalui aplikasi, bagaimana ia dapat menyelesaikan berbagai macam masalah nyata yang ia lalui.
Unsur pengetahuan dan keahlian juga akan tertanam seiring waktu sesuai dengan tingkat kecerdasannya. Setelah itu, pengetahuan akan menciptakan berbagai persoalan lebih lanjut dan secara otomatis keahlian berinovasi dengan bermacam cara dalam menyelesaikan masalah pun semakin berkembang. Cara pemecahan masalah pun dapat berbeda tergantung pada tiap daerah serta budaya mereka dalam memecahkan suatu persoalan.
Kecerdasan bersifat universal, artinya berlaku bagi semua orang dan tidak hanya berpihak pada sebagian orang saja. Kemampuan atau kecerdasan juga didasari karena adanya unsur biologis yang didapat sejak lahir dan tidak bisa didapat melalui latihan meskipun dalam segi pendidikan kecerdasan dapat dikembangkan lebih lanjut.
Kecerdasan linguistik juga didapat oleh setiap orang yaitu kemampuan dalam mengolah dan menggunakan kata-kata secara efektif baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan seperti ini biasanya berhubungan dengan pengembangan dan penggunaan bahasa secara umum. Seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik yang baik akan mudah berbahasa dengan lancar dan jelas, orang seperti ini mudah mempelajari berbagai macam bahasa dam mudah menjelaskan atau menceritakan kepada orang lain. Berikut ini adalah beberapa macam kecerdasan menurut Gardner:
1. Kecerdasan dalam logika dan matematika.
Kecerdasan tipe ini adalah kemampuan seseorang yang berhubungan dalam penggunaan angka dan logika. Orang yang memiliki kemampuan seperti ini cocok sebagai ilmuwan, matematikawan, serta programmer. Jika ia dihadapkan dengan persoalan, ia akan mencoba memilah-milah agar dapat dengan mudah diselesaikan dari tiap kelompok yang ia klasifikasikan. Logikanya yang kuat membuat mereka lebih mudah mempelajari dan menyelesaikan persoalan secara analitis.
Kemampuan jenis ini sangat cocok bila dihubungkan dengan pekerjaan yang bersifat analisis seperti penelitian, strategi perdagangan, perencanaan proyek, dan lain sebagainya. Tokoh-tokoh yang termasuk memiliki kemampuan logika dan matematika seperti Einstein (fisikawan), Habibi (mantan presiden yang juga ahli pesawat terbang), Bill Gates (pendiri Microsoft), dan lainnya.
2. Kecerdasan secara visual
Kecerdasan jenis ini memiliki kemampuan dalam mengolah data secara visual serta dapat mengembangkan suatu bentuk atau pola secara efektif. Orang seperti ini mudah membayangkan berbagai bentuk maupun ruang di dalam kepalanya, daya imajinasi yang sangat tajam dapat dihubungkan dengan pekerjaan seperti melukis, memahat, desain grafis, animasi, membuat cerita bergambar, arsitek, serta membuat peta. Tokoh-tokoh yang memiliki kemampuan seperti ini adalah Leonardo Da Vinci (pelukis), Affandi (pelukis asal Yogyakarta), dan Sidharta (pemahat).
3. Kecerdasan dalam olah Gerak Tubuh
Kecerdasan jenis ini memiliki kemampuan dalam mengekspresikan suatu perasaan atau gagasan lewat gerakan tubuh. Umumnya, orang seperti ini memiliki postur tubuh yang ideal karena seringnya mereka melakukan gerak tubuh seperti olahraga, tari dan sebagainya. Dokter bedah juga dapat dimasukkan dalam kategori profesi bagi mereka yang memiliki kemampuan seperti ini. Tokoh yang menonjol dalam kemampuan jenis ini adalah Charlie Chaplin (pantomim), Susi Susanti (pemain bulu tangkis), Kristi Yamaguchi (balerina).
4. Kecerdasan dalam Musik
Pastinya kita tahu musisi terkenal seperti Mozart, Bach, Beethoven, dan yang lainnya. Mereka semua menonjol dalam kemampuan mengekspresikan dan mengembangkan suatu bentuk musik menjadi susunan yang padu. Orang yang memiliki kemampuan seperti ini cocok dalam pekerjaan sebagai komposer musik, pemain musik serta pemimpin dalam pentas seni musik.
5. Kecerdasan Sosial
Yaitu kemampuan dalam memahami perasaan, watak, dan temperamen seseorang. Orang yang memiliki kemampuan seperti ini mudah menjalin relasi dengan sesama dan biasanya mereka mempunyai banyak teman serta mudah beradaptasi dalam suatu grup atau kelompok tertentu di lingkungan sosialnya. Kemampuan jenis ini sering dimiliki oleh para komunikator, penggerak massa atau fasilitator.
6. Kecerdasan Intrapribadi.
Kemampuan seperti ini berhubungan dengan pengetahuan dalam diri serta kemampuan beradaptasi berdasarkan diri sendiri. Orang yang memiliki kemampuan tersebut mudah mengendalikan dirinya sehingga ia dapat menahan emosi dalam batin. Mereka cenderung pendiam dan sering merenung, biasanya mereka lebih suka bekerja sendiri daripada berkelompok.
7. Kecerdasan Lingkungan
Yaitu kemampuan dalam mengenali dan memahami lingkungan sekitar. Umumnya, orang yang memiliki kemampuan jenis ini senang akan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan alam, seperti bercocok tanam, berkemah, bahkan mempelajari macam-macam flora dan fauna.
8. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan jenis ini biasanya menyangkut pada persoalan-persoalan yang berada dalam diri. Orang yang memiliki kecerdasan tersebut biasanya cenderung bertanya-tanya dalam hati secara mendalam seperti mengapa aku dilahirkan, mengapa aku bisa mati, atau apa tujuan hidupku. Para filsuf seperti Plato, Descartes, dan Neithzsche yang memiliki kemampuan seperti ini.
Dengan demikian, kecerdasan setiap orang berbeda-beda. Ada yang ahli dalam melukis, menyanyi atau menyusun lagu, ada yang ahli dalam matematika, serta dapat mempelajari berbagai bahasa dengan mudah. Memahami dan mengerti akan kecerdasan yang dimilikinya serta mengembangkannya akan menciptakan perkembangan kecerdasan dalam otak. Oleh sebab itu, gunakan dan perkembangkan kecerdasan yang anda miliki dengan sebaik-baiknya suatu kecerdasan yang dimiliki tidak sia-sia dan dapat berguna dalam kehidupan.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *