Rabu, 20 Oktober 2010

Dunia pun Belajar Pada Kita, Bangsa Indonesia

Oleh Onno W. Purbo
Jangan malu menjadi orang Indonesia. Jangan terpengaruh dengan segala macam survei atau data yang dipublikasikan oleh badan-badan asing. Silakan saja Indonesia dicap sebagai negara dengan korupsi besar. Atau bangsa yang dicemooh sebagai terbelakang, penuh bencana, krisis dan sebagainya.

Yang pasti di sektor Teknologi Informasi, kita layak berbangga. Berikut penuturan seorang Onno W. Purbo yang tak terlalu peduli dengan banyak omongan miring soal Indonesia.

Berbicara Teknologi Informasi (TI) dari sisi teknologi tidak akan ada habisnya bahkan cenderung pesimis dan merasa tertinggal. Peranti keras prosesor, kita mengenal teknologi Dual Core, Quad Core dan sebagainya. Pada teknologi telekomunikasi, kita mengenal fiber optik. WiFi, WiMAX, 3G, 4G, Next Generation Network (NGN), Wajanbolic e-goen, VoIP Rakyat. Yang dua terakhir buatan anak bangsa. Pada teknologi sistem operasi, kita mengenal Windows dan turunannya dan pesaingnya dari Open Source Software yang lebih terbuka untuk pengembangan di Indonesia, seperti, Ubuntu, Fedora, Pinux, Xnuxer. Lagi, yang dua terakhir buatan anak bangsa.

Industri

Fenomena TI sebetulnya sangat sederhana. Teknologi selalu berusaha lebih cepat mengirim data, cepat menghitung, lebih besar kapasitas penyimpanan, lebih banyak layanan. Yang menarik dari fenomena teknologi, semua kelebihan di barengi dengan semakin murah harga, sederhana, mudah di operasikan, kecil peralatan. Ke dua, sisi teknologi yang saling berlawanan akan hanya dapat terjadi secara bersamaan, jika dan hanya jika, ada pasar atau akan jasa berbasis teknologi informasi. Industri TI berbeda dengan banyak teknologi lainnya, yang dapat di drive oleh proyek pemerintah, pabrikan, manufaktur.

Industri TI lebih banyak di-drive oleh pasar yang besar, skala ekonomi yang besar karena harganya sangat retail Jelas bahwa keberhasilan pembangunan pasar menjadi kunci utama keberhasilan industri teknologi informasi di dalam negeri. Kebanyakan kebijakan dan regulasi teknologi informasi sekarang lebih condong pada sisi supply tidak terlalu berpihak pada rakyat.

Aktivis TI

Pertanyaan yang membuat orang tergelitik Apa kiprah bangsa Indonesia dalam Teknologi Informasi? Jawaban singkatnya  Ada dan Banyak. Betul, banyak sekali kiprah bangsa Indonesia dalam bidang teknologi informasi, beberapa diantaranya bahkan menjadi contoh dunia, seperti, Wajanbolic e-goen, RT/RW-net, WARNET, VoIP Rakyat. Jangan kaget, tidak ada jaringan RT/RW-net di dunia yang sebesar Indonesia. Tidak ada jaringan WARNET yang besar di dunia, selain di Indonesia sedemikian terorganisir melalui Asosiasi WARNET Indonesia (AWARI). Solusi Internet dan telekomunikasi murah menggunakan teknologi Wajanbolic e-goen & VoIP Rakyat hanya ada di Indonesia.

Tidak mengagetkan, banyak para aktivis TI Indonesia di undang memberikan workshop di luar negeri, karena dunia pun memerlukan solusi yang banyak di praktekan oleh para aktivis TI Indonesia. Saya pribadi terakhir awal Mei 2007 memberikan workshop di Bangkok mengenai Next Generation Network alias 4G karena MENKOMINFO Thailand tertarik untuk mentransformasikan Thailand menuju NGN . Kebetulan tidak banyak ahli yang mengerti tentang NGN & 4G di Thailand sehingga mereka memerlukan untuk memperoleh ilmu praktis tentang instalasi & konfigurasi NGN dari aktifis Indonesia yang telah lama berjuang di lapangan.

Dokumentasi inisiatif rakyat Indonesia yang sangat membumi, tidak tergantung pada utangan Bank Dunia, IMF, dapat di baca pada situs Sejarah Internet Indonesia di alamat http://wikihost.org/wikis/indonesiainternet.

Tidak pernah terlambat bagi siapa saja yang ingin bergabung dalam sejarah perjuangan ini. Dan makin terbukti saja bahwa dunia belajar pada bangsa Indonesia!

Sumber : http://www.Netsains.com

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *