Selasa, 03 Juli 2012

Teknik Melakukan Konseling

  • Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien
    Dasar melakukan Konseling adalah sebagai berikut :

    A, Tahap awal
    1. Good Raport : pada saat pertama kali anda bertemu dengan klien anda harus membangun hubungan yang baik, anda bisa bertanya mengenai kegiatan apa yang dilakukan sebelum bertemu anda, menanyakan kabar, atau hanya sekedar menanyakan "apakah anda sudah sarapan atau belum ?"
    2. Attending : adanya kesiapan diri secara fisik untuk dapat meyakinkan klien bahwa kita sepenuhnya menaruh perhatian kita padanya, bahwa kita peduli terhadap mereka. Meliputi tatapan mata yang konstan kepada klien, postur tubuh, anggukan kepala dan ekspresi muka saat mendengar masalah mereka.
  • B. Tahap eksplorasi
    1. Probing : menggali lebih dalam lagi informasi dari diri klien, adapun dapat dilakukan denga dua cara. a. Open Question : Pertanyaan yang memancing klien untuk dapat bercerita panjang lebar mengenai masalahnya. Contoh : bagaimana hubungan anda dengan mantan anda b. Closed Question : Pertanyaan yang hanya memancing klien untuk menjawab iya atau tidak, sudah atau belum, dsb. Contoh : Apakah anda terlibat pada saat kejadian itu berlangsung
    2. Clarifying : mengklarifikasi mengenai ucapan ucapan atau kata kata klien kepada kita, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara konselor dan konsele
    3. Perception Checking : menguji apakah antara konsele dan konselor sudah satu frame dalam melihat masalahnya
    4. Focusing : jika waktu yang ada tidak banyak dan berfokus menyelesaikan masalah kita harus tetap menjaga klien agar tetap fokus dalam menceritakan inti masalahnya, sehingga pada saat klien menceritakan masalah yang tidak relevan kita bisa menghentikannya dengan cara yang halus, "mungkin anda bisa menceritakan kembali masalah yang sebelumnya ?" sebaiknya hal ini tidak dikatakan dengan memotong pembicaraan klien, tetapi menunggu klien selesai berbicara
    5. Confronting : Hal ini tidak dianjurkan, teknik ini dipakai untuk membuat klien berpikir dan bersifat sedikit menyerang. contohnya adalah , "lalu mengapa anda masih mau menjadi kekasihnya jika semenjak awal anda bercerita kekasih anda adalah seorang pemabuk, kejam, dan anda tidak suka ?"
    C. Tahap Konsolidasi
    1. Reflecting Experience : Menceritakan pengalaman kita yang serupa dengan kejadian yang dialami oleh klien, sehingga bisa berbagi sudut pandang.
    D. Tahap Planning (Perencanaan)
    1. Advicing : membantu klien untuk dapat merencanakan sendiri hal apa yang akan klien lakukan setelah proses konseling ini berakhir. Contoh : " lalu setelah semua hal yang terjadi ini apa yang akan anda lakukan?"
    2. Informing : memberikan informasi dari sudut pandang kita mengenai hal yang ada dalam permasalahan klien
    E. Tahap Termination
    1. Summarizing : menyimpulkan masalah yang dialami klien, kesimpulan dibuat berdasarkan semua hal hal yang dikemukakan oleh klien.

    Tidak ada komentar:

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    Komentar Anda

    Nama

    Email *

    Pesan *