Untuk membaca kejujuran atau kebohongan seseorang, membaca
ekspresi, membaca eye contact, serta tingkah laku seseorang. Terkadang kita
suka khawatir dengan kebenaran atau kejujuran seseorang lalu kita curiga bahwa
dia akan berbohong pada kita, tapi dengan kita membaca buku ini kita dapat
mengetahui apakah orang terdekat kita berkata jujur atau malah berbohong.
Kita
mengetahui mulai dari tingkah laku, Karena tingkah laku paling mudah untuk
diketahui, mengapa? Karena tingkah laku itu visual atau dapat ditangkap oleh
mata dengan mudah. Ini adalah beberapa tingkah laku atau bahasa tubuh
seseorang, misalnya anggukan kepala, jika anggukan kepala dengan dinamika pelan
mengartikan dorongan dari pendengar agar si pembicara melanjutkan apa yang
sedang disampaikannya. Anggukan agak cepat merupakan dorongan dari pendengar
untuk memberi tahu bahwa ia mengerti apa yang dikatakan oleh pembicara.
Kalau
anggukan sangat cepat mengartikan bahwa si pendengar ingin menggantikan si
pembicara untuk berbicara di depan. Menyentuh atau menutup mulut merupakan
parameter yang paling umum, karena menutup mulut merupakan refleks dari tidak
mau menjawab pertanyaan. Meletakkan tangan diatas mulut itu berarti mereka
menutupi suatu hal yang tidak ingin dikatakannya atau sama saja dia menutupi
sebuah kebenaran atau sama halnya dengan berbohong, itu merupakan beberapa hal
yang paling mudah untuk di pelajari dari bahasa tubuh.
Mikro ekspresi.
Mikro ekspresi
merupakan ekspresi singkat yang dinyatakan melalui raut wajah seseorang yang
menggambarkan perasaan dan keadaan emosional tentang sesuatu yang terjadi,
misalnya kemarahan. ciri-ciri dari ekspresinya adalah alis ke bawah dan
menyatu, mata terbuka dan bibir menyempit. Biasanya mikro ekspresi ini digunakan
untuk orang - orang yang suka menutup dirinya, kemudian ekspresi menganggap
remeh suatu hal seperti ciri - ciri berikut yaitu sisi bibirmengencang dan naik
hanya di satu sisi wajah saja. Ekspresi sedih ditandai dengan kelopak mata atas
terkulai, kehilangan fokus di mata, dan sedikit di tarik ke bawah sisi bibir. Ekspresi
jijik atau muak ditandai dengan ciri-ciri mulut bagian atas terangkat dan
melengkung, ada kerutan di bagian hidung. Dan di buku ini dinyatakan 90% orang
berbohong dalam mengatakan perasaan yang sedang dirasakan.
Eye contact. Ternyata eye contact memiliki kekuatan yang besar
dalam membangun komunikasi, karena sadar atau tidak eye contact dapat
menyampaikan perasaan yang kita sukai ataupun tidak, dan melalui eye contactpun
kita dapat mengukur kadar perhatian, juga mendeteksi kejujuran serta
ketertarikan lawan bicara kita, apakah dia tertarik atau bahkan merasa bosan. Bahasan
tentang durasi tatapan, jika lawan bicara kita sedang berbicara, memalingkan
pandangan sebentar lalu kemudian kembali melalukan eye contact mengartikan
bahwa ia tertarik dan paham dengan apa yang sedang dibicarakan. Lalu jika sedang
mendengarkan tetapi banyak melakukan eye contact berarti agak sedikit tertarik
dengan apa yang sedang dibahas. Tetapi jika memalingkan eye contact terus
berarti si lawan bicara merasa bosan bahkan tidak setuju dengan apa yang sedang
dibicarakan oleh si pembicara. Lalu aktivitas gerakan mata juga mempengaruhi
hal tersebut, misalnya gerakan mata bolak balik mengartikan bahwa orang
tersebut ingin mengalihkan pembicaraan, tetapi kalau menyipitkan mata berarti
orang tersebut sedang fokus terhadap sesuatu yang dilakukannya, namun lain
halnya jika mata seseorang membesar atau melotot itu mengartikan bahwa orang
ini tidak dapat atau sulit untuk diatur. Aktivitas mata jika orang tersebut
sedang berbohong, jika seseorang sedang berbohong biasanya ia jarang sejali
mengedipkan matanya, pupil matanya jika dilihat akan lebih membesar
dibandingkan oleh orang yang tidak sedang berbohong, dan dia biasanya
memperlihatkan eye contact yang lebih jarang karena ada rasa takut atau cemas
untuk menatap.
Hal
tersebut dapat membongkar perasaan orang lain yang sedang ditutup-tutupi, lalu
bagaimana kita dapat mengetahui dia sedang berbohong melalui kata katanya?
Biasanya orang yang berbohong akan mengulangi kata atau frasa, membutikkan
bahwa mereka sedang gugup karena tidak tahu ingin berkata apa, lalu dia akan
menyediakan terlalu banyak informasi, maksudnya ia berkata kata yang tidak
sepatutnya dikeluarkan atau ibaratnya "tidak nyambung", dan orang ini
cenderung banyak menunjuk dan suka bersumpah.
Mengontrol
tatapan seseorang dengan menggunakan sebuah benda sebagai visual, biasanya bisa
dengan cara mengangkat benda tersebut dan tahan di antara matanya dan mata
kita. Sehingga tanpa sadar akan mengangkat kepala dan akan melihat mata kita. Ada
pula beberapa jenis tatapan yang sesuai kondisi dan tujuan seperti, tatapan
umum atau tatapan bisnis dengan membayangkan segitiga yang ada pada dahi orang
lain. Tatapan sosial ketika kita menurunkan tatapan agak kebawah dan
membayangan sebuah segitiga dia antara mata dan mulut lawan bicara kita. Tatapan
intim menunjukkan ketertarikan dengna lawan jenis dengan mengarahkan pandangan
kita dari mata, dagu, hingga pada bagain leher dan dada.
Body language atau bahasa tubuh.
Bahasa
tubuh selalu dapat mengungkapkan sesuatu, dari yang ingin disampaikan, di
tutupi, perasaan menerima, menolak, tertarik, bosan, benci semuanya bisa
diungkapkan dengan gerakan dari isyarat yang dikeluarkan leh bahasa tubuh. Dimulai
dari klasifikasi non-verbal seperti, pesan fasial yang menggunakan air muka
untuk menyampaikan maksud tertentu. Pesan gestural dengang menunjukkan gerakan
anggota tubuh untuk mengkomunikasikan berbagai makna. Pesan postural, berkaitan
dengan keseluruhan anggota tubuh. Pesan artifaktual, dapat dikenali melalui
penampilan, pakaian, dan kosmetik.
Adapula
pesan dalam bahasa tubuh seperti, kepala dan wajah dilihat dari anggukan yang
dapat menggali lebih jauh tentang apa yang ingin disampaikan lawan bicara dan
dapat memberikan dorongan dan membetuk hubungan yang baik. Selain anggukan
adapula memiringkan kepala yang berarti tertarik akan sesuatu, tertunduk yang
berarti ketidaksetujuan sesuatu, dan menaikkan kepala yang berarti menunjukkan
respon akan sesuatu.Menggaruk wajah berarti seseorang ragu mengambil keputasan.
Menggaruk kepala berarti tidak mengerti apa yang lawan bicara atau yang sedang
dibicarakan. Mengusap dahi atau telinga berarti ada rasa perasaan tidak nyaman.
Mata yang tertutup berarti tindakan seseorang dalam mengingat, membayangkan,
dan berpikir secara mendalam. Menyentuh atau menutup mulut berarti refleks
klasik dari tidak mau menjawab pertanyaan. Mulut yang terbuka berarti tertarik
akan suatu pembicaraan. Mulut yang tersenyum tapi tertutup berati ada seseatu
hal yang tidak menyenangkan. Mengulum mulut berarti mengenal pertanyaan,
mengganjal pikiran dan ada rasa cemas terhadap sesuatu yang dibicarakan. Memegang
dan mengusap dagu berarti sedang melakukan suatu penilaian terhapa apa yang
dibicarakan. Menyentuh hidung dan mengusap mata berarti memanipulasi seseorang
untuk menyamarkan argumen. Menyentuh telinga dan leher berarti memblokir
kata-kata yang di dengarkan dan respon keraguan atau ketidakpastian.
Anggota tubuh tangan.
Pada telapak tangan terbuka berarti menerima,
telapak tangan tertutup berarti menunjukkan sikap dominan. Tertutup dan menunjuk
berati isyarat dari otoritas dan agresi. Tangan menggenggam berati respon dari
kekhawatiran. Kedua tangan menempel dan berada dekat mulut bearti seseorang
sedang menahan diri dari penolakkan atau ketidaksetujuan. Menggepalkan tangan
berati menunjukkan kegelisahan dan frustasi akan suatu hal. Menara tangan
menunjukkan sikap percaya diri seseorang. Menyembunyikan tangan berarti
seseorang sedang menutupi sesuatu. Menunjukkan ibu jari berarti menunjukkan
kekuasaan atua sedang membatasi kekuasaan orang lain. Tangan menyentuh wajah
dan bagian kepala berati sedang ada rasa tidak nyaman akan suatu hal. Tangan
yang menyentuh bagian kening berarti ada rasa malu yang mendalam. Mencengkeram
tangan berati bentuk dari penegndalian diri, mencengkeran lengan berarti seseorang
sedang menahan emosi atau kemarahannya
akan sesuatu, mencengkeram pergelangna tangan berarti ada rasa
kepercayaan diri atau keyakinan. Meletakkan tangan di wajah berarti sedang
mendengarkan sesuatu namun sudah mendaji kurang menarik. Telapak tangan ditekan
di paha atau di lutut berati ingin segera mengakhiri pebicaraan dan
meninggalkan tempat bicara. Menggosok telapak tangan berarti mengharapkan
sesuatu dari kita. Jari yang menutupi mulut disertai ibu jari menekan pipi
berari penolakkan atau perbedaan pendapat. Ring dan ‘ok’ gesture berarti
mandakan ssetuju. Bermain atau menggugut kuku berarti menunjukkan tidak percaya
diri, rendah diri atau ketakuan dan kecemasan akan sesuatu hal.Lengan
disilangkan dan mengambil langkah mundur berati mengambil jarak aman atas apa
yang mengancam. Menggenggam lengan secara menyilang ada rasa takut atau tidak
percaya diri. Bersalaman dan berjabat tangan berarti membangun kedekatan dengan
orang lain.
Anggota tubuh kaki.
Pada bagian ini lebih banyak mengungkap gerakan yang
tidak disengaja, karena bagian bawah tubuh cenderung memiliki banyak informasi
mengenai perilaku seseorang karena respon atau reflek. Respon yang pertama
adalah arah kaki yang keluar, berati seseorang ingin mengakhiri pemebicaraa dan
pergi melakukan sesuatu yang lebih penting. Menyilangkan kaki, berarti ia ingin
mengatakan bahwa ia memiliki ‘kekuatan’ atau sedang dalam posisi nyaman. Kaki
yang bergerak terus, menandakan ketidaknyamana dan kegelisahan sehingga ingin
cepat mengakhiri pembicaraan dan cepat pergi. Kaki yang rapat, menunjukkan
kesiapan, rasa hormat terhadap lawan bicara dan belum nyaman dengan
pembicaraan. Berbicara sambil mengangkat salah satu kaki, menunjukkan respon
kenyamanan situasi. Berdiri menyilangkan kaki dan tangan, berarti untuk menjaga
diri agar tetap nyama dalam lingkungan yang
kurang menyenangkan.
Posisi tubuh.
Pada posisi terbuka, menandakan seseorang sedang membuka
komunikasi dengan kita. Posisi tubuh ke arah luar, berati tidak menaruh
perhatian, tidak minat atau meremehkan apa yang dibicarakan. Mengangkat bahu,
menunjukkan ketidaktahuan atau seseorang yang tidak mau terlibat dalam
pembahasan, membuat batasan, dan menghindari pembahasan. Menarik kerah baju,
merupakan respon dari kemarahan, frustasi dan kegelisahan.
Berdiri dan bertolak
pinggang, menunjukkan kesiapan untuk bertindak. Tangan sebagai penopang kepala,
berati pendengar lelah mendengarkan, menjadi bosan dan tidak tertarik lagi. Meletakkan
tangan disisi pipi dengan telunjuk megarah ke atas menunjukkan seseorang
kehilangan minat. Badan codong ke depan, kedua tangan ada di atas paha atau
lutut,atau bersandar ke depan dan mencengjeram kursi merupakan bahwa seseorang
ingin segera mengakhiri percakapan. Jari telunjuk ke atas pipi dan jempol
menyentuh dagu berati pendengar sedang berpikiran negatif atau mengkritisi apa
yang dibicarakan.
Gaya merokok “smoke up” berati postif, percaya diri, dan
berkuasa. Gaya merokok “smoke down” berati negatif, dan mencurigakan. Gerakan
meletakkan kacamata dimulut berati ingin menunda keputusan. Bersandar pada
benda, menempatkan kaki, tangan, atau menyentuh benda atau seseorang
menunjukkan daerah kekuasaan. Menaikkan kaki ke atas meja menunjukkan
kepemilikan sesuatu. Arah tubuh, menunjukkan arah pikiran kita secara utuh.
Selanjutnya
membaca kebohongan melalui bahasa tubuh.
Kita dapat mengetahuinya saat
seseorang sedang berbohong. Yang pertama adalah sinyal kebohongan dengan
mengubah posisi kepala dengan cepat, berarti mereka sedang berbohong kepada
kita tentang sesuatu. Perubahan pernapasan dan mendadak menari napas dalam, hal
ini untuk menenangkan perasaan dan melepaskan beban yang ada. Berdiri diam
menandakan ada sesuatu yang salah. Mengulangi kata atau frasa, berarti mereka
berusaha untuk meyakinkan kita atau diri mereka tantang suatu hal. Mengulangi
pertanyaan yang sama, berarti seseorang sedang mengulur waktu untuk mendapatkan
jeda dalam berpikir. Menyediakan terlalu banyak informasi, berarti kemungkinan
dia tidak mengatakan yang sebenarnya. Menyentuh atau menutup mulut, berarti mereka tidak mau berurusan dengan
masalah atau tidak mau menjawab pertanyaan. Menutup bagian tubuh yang rentan. Mengocok
atau menngiyangkan kaki, berarti pembohong yang tidak nyaman dan gugup. Menatap
tanpa banyak berkedip, untuk mempertahankan kontak mata dalam upaya untuk
mengontrol dan memanipulasi. Cenderung banyak menunjuk dan suka bersumpah,
untuk mengalihkan kesalahan pada kita dan menjadi marah ketika menemukan
kebohongannya.
Mendeteksi
kebohongan dari bahasa tubuh, yaitu dengan cara:
1.
Temukan baseline lawan bicara
2.
Amati perilaku khusus dan perhatikan
3.
Evaluasi dan perhatikan respon yang ada
4.
Perhatikan bahasa tubuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar