Selasa, 26 September 2017

Disiplin Diri dan konsep diri Membentuk Kepribdian

Disiplin diri adalah kebiasaan yang dilakukan berulang kali dan secara berkesinambungan sehingga menjadi hal yang biasa untuk  dilakukan. Disiplin diri dalam melakukan suatu tindakan yang dilakukan secara konsisten akan mampu menciptakan sebuah kebiasaan yang mengarah pada pencapaian keunggulan.

Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan. Sebuah kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik dan sebaliknya. Mendapatkan kebiasaan yang baik itu tidak mudah, karena manusia memiliki sifat-sifat yang mendasar seperti: cenderung bermalas-malasan, ingin hidup santaimengikuti keinginan hatinya, tidak ingin susah,menunda-nunda waktu dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus mampu berdialog dengan diri sendiri, menciptakan komunikasi intrapribadi. Komunikasi yang berlangsung dalam diri pribadi, berbicara dengan diri sendiri.Bertanya kepada diri sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri.Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berpikir dan berasa,memahami konsep diri, bagaimana kita mengamati, menginterpretasikan dan melakukan tindakan di lingkungan kita.

Semua orang mungkin kagum pada Mark Spitz, bintang Olimpiade tahun 1972 di Munich, Jerman. Waktu itu ia berhasil memperoleh tujuh medali emas serta memecahkan tujuh rekor dunia baru dalam olah raga renang. "We all love to win, but how many people love to train"(Mark Spitz, 1972). Kita semua menyukai kemenangan, tetapi tidak banyak dari kita yang menyukai latihan dengan penuh kedisiplinan. Semua orang melihat Mark Spitz menerima medali emas dengan penuh kekaguman. Namun, adakah yang memperhatikan bagaimana Mark Spitz harus melalui kedisiplinan dalam latihan keras?. Ternyata untukmencapai prestasi tersebut Mark Spitz harus melalui latihan keras secara disiplin hari demi hari, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun.

Disiplin diri merupakan syarat mutlak untuk mencapai impian dan melaksanakan misi hidup. Kita harus disiplin dalam mengembangkan diri (lifetime improvements) dalam segala aspek, mengelola waktu dan uang, melatih keterampilan dalam setiap bidang yang kita pilih dan menemukan arah dan tujuan hidup yang jelas.Disiplin diri seperti otot, semakin melatihnya semakin kuat dan semakin tidak melatihnya semakin lemah. Kedisiplinan dalam pengembangan diri harus mulai dari diri sendiri, kesadaran pribadi. Semakin disiplin, hidup akan semakin mudah dijalani.

Disiplin Diri

Disiplin diri adalah kebiasaan yang dilakukan berulang kali dan secara berkesinambungan sehingga menjadi hal yang biasa untuk  dilakukan. Dengan disiplin diri kita mampu mengatasi penundaan, memahami karakter diri, dan melakukan apa yang harus kita lakukan. Disiplin diri berarti melatih diri melakukan segala sesuatu dengan tertib dan secara berkesinambungan untuk meraih impian, prestasi dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. “With self-dicipline most anything is possible” (Theodore Roosevelt 2012:202).

Membangun disiplin diri adalah analogi. Disiplin diri itu seperti otot. Semakin melatihnya, semakin kuat, dan semakin tidak melatihnya semakin lemah. Menurut John C.Maxwell, penulis “Developing The Leader Within You”, ada empat hal yang harus kita perhatikan untuk melakukan pengembangan diri secara disiplin sehingga dapat membangkitkan potensi yang kita miliki. Empat hal tersebut adalah:
a.       Start with yourself   -           mulai dari diri sendiri
b.      Start early                 -           sesegera mungkin
c.       Start small                -           sedikit demi sedikit
d.      Start now                 -           lakukan sekarang

Beberapa faktor yang membangun disiplin diri, antara lain:
1. Pengetahuan Diri. Disiplin berarti berperilaku sesuai dengan apa yang telah diputuskan, terlepas dari apa yang dirasakan saat ini. Proses ini memerlukan instropeksi dan analisis diri, dan yang paling efektif adalah sediakan waktu untuk menulis tujuan, mimpi dan ambisi.
2.   Kesadaran. Disiplin diri tergantung pada kesadaran apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk dilakukan. Ketika mulai membangun disiplin diri, mungkin kita akan mendapati diri berada dalam tindakan yang tidak disiplin, misalnya, bermain game, menghindari hal-hal penting untuk kesenangan, menonton tv terus menerus, dan lain-lain. Mengembangkan disiplin diri membutuhkan waktu dan kuncinya adalah menyadari perilaku tidak disiplin yang kita lakukan. Dengan cara ini memberi kesempatan untuk membuat keputusan yang lebih baik sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai yang telah kita buat sebelumnya.
3.  Komitme. Tidaklah cukup hanya menulis tujuan dan nilai-nilai saja, melainkan kita juga harus membuat komitmen internal untuk hal tersebut.
4.      Keberanian. Disiplin diri membutuhkan suasana hati, selera dan gairah sebagai kekuatan untuk melawan gangguan ketidakdisiplinan. Oleh karena itu, disiplin diri sangat tergantung pada keberanian. Jangan berpura-pura mengatakan ini mudah untuk dilakukan namun sebenarnya sangat sulit atau menyakitkan. Tetapi temukan keberanian untuk menghadapi rasa sakit dan kesulitan, ketika telah mengumpulkan kemenangan-kemenangan kecil maka rasa percaya diri akan tumbuh dan keberanian secara alami akan datang mendukung kedisiplinan diri.
5. Komunikasi intrapribadi. Komunikasi intrapribadi (Intrapersonal Communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan sebagai komunikator maupun komunikan. Dia berbicara dengan dirinya sendiri, dia berdialog dengan dirinya sendiri. Dia bertanya kepada dirinya dan dijawab oleh dirinya sendiri.

   Self-talk (berbicara pada diri sendiri dalam hati) seringkali berbahaya tetapi bisa juga menguntungkan jika mampu mengkontrolnya. Ketika kita merasa sedang diuji oleh Alloh SWT, berbicaralah pada diri sendiri dengan memotivasi dan meyakinkan diri sendiri karena self-talk yang seperti ini memiliki kemampuan untuk mengingatkan tujuan, membentuk keberanian, memperkuat komitmen dan membuat sadar akan tugas dan peran kita. Misalnya, cobalah katakan dalam hati “tidak ada yang turun dari langit secara cuma-cuma tanpa adanya usaha dan do’a” atau kalimat lain yang mampu menggugah jiwa setiap kali kita menemukan diri sedang diuji. “Thoughts are things. If you change your thoughts, you can change your life (Norma Jean Strickland, 2002:23).
  
Konsep diri.
  Konsep diri sering diidentifikasikan dengan istilah penghargaan diri (self esteem) yang sebenarnya sudah ada sejak lahir dengan fitrahnya seperti bayi yang polos dan self esteem kita berkembang seiring berkembangnya interaksi dengan orang lain. Definisi self esteem yang diungkapkan seorang psikolog, Dr.Palladino (1994) secara lengkap mendefinisikan sebagai:
  1. Kepercayaan terhadap diri sendiri.
  2. Kemampuan untuk melihat posisi diri secara realistis dan optimis.
  3. Keyakinan akan kemampuan dalam membuat perubahan dan menghadapi tantangan hidup.
  4. Kapasitas untuk memahami kelemahan diri dan berusaha memperbaiki diri.
  5. Pengetahuan tentang diri sendiri serta penerimaan akan pengetahuan tersebut.Kemampuan untuk mengakui keunikan diri dan berbangga terhadap apa yang membuat diri kita unik.
  6. Kepercayaan akan nilai diri dan penghargaan akan kemampuan yang dimiliki.
  7. Kepercayaan tentang apa yang dapat kita lakukan, cara pandang positif dan keyakinan diri untuk melakukan sesuatu yang baru. Kemampuan untuk menggali dan menerapkan keterampilan dalam perilaku positif.
  8. Pemahaman bahwa kita berharga bagi diri sendiri dan orang lain.
  9. Mengetahui siapakah saya? Apa yang dapat saya lakukan serta bagaimanakah memproyeksikan pengetahuan ini lewat tindakan nyata.

Disiplin diri sangat penting untuk dibentuk sejak dini. Tanpa itu, kita akan menjadi malas, dan menunda-nunda. Ini salah satu bahan yang paling penting dari keberhasilan karena memungkinkan kita untuk tetap berpegang pada jadwal, rencana, fokus pada tujuan, dan itulah yang akan membuat kita sukses di masa depan.

Terkadang untuk mendisiplinkan diri itu sulit, karena banyak sekali hambatan atau rintangan yang terjadi dalam kehidupan. Untuk itu perlu banyak motivasi dan semangat untuk tetap bisa mendisiplinkan diri. Disiplin diri merupakan suatu siklus kebiasaan yang kita lakukan secara berulang-ulang dan secara berkesinambungan sehingga menjadi suatu hal yang biasa kita lakukan, yang diharapkan akan menjadi suatu kebiasaan yang mengarah pada tercapainya kualitas diri yang lebih baik.


Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *