Sabtu, 13 Januari 2018

“AKU BUKAN BINTANG”


Untuk sukses dalam hidup, kita harus berani berbeda dengan orang lain. Buku ini menggugah kita untuk out of the box. Meninggalkan mindset kita yang kadaluwarsa dan membangun mindset baru yang lebih segar untuk menggapai cita-cita yang kita idam-idamkan. Isinya syarat informasi dan motivasi.Sesuai dengan isi buku yang berjudul Kamu Bukan Bintang, buku ini ditulis untuk orang-orang yang merasa dirinya pecundang, bukan bintang. Anda penasaran..? baiklah kalau begitu langsung kita intip aja isi bukunya.

  1. Berpikir Gagal
Gagal adalah ketika anda tidak kenal siapa anda. You are what you think !kalimat inilah yang akhirnya menjadi muara apakah anda gagal atau berhasil. Kegiatan berpikir inilah yang menjadi pertimbangan segala tindakan anda.Semuanya bermula dari pikiran anda.

Berpikir gagal adalah tindakan yang menutup pintu keberhasilan.Kita gagal karena keberhasilan tidak tercitrakan dalam kepala kita. We are what we think! ketika kita memulai sesuatu dengan kecemasan akan kegagalan berarti kita mulai menciptakan berbagai kegagalan saat kita memulai langkah pertama. Keberhasilan tidak akan terwujud dalam bentuk realita ketika kita tidak melakukan aksi nyata. Seperti itulah otak kita bekerja.Anda punya seratus alasan untuk gagal, namun anda juga punya seratus alasan untuk berhasil.Maka keinginan anda untuk melakukan aksi nyata adalah tolak ukur apakah anda memilih untuk berpikir gagal atau sebaliknya.

  1. Bertindak Asal
Keberhasilan hanya akan diperoleh bagi mereka yang bersungguh-sungguh. Namun, terkadang kita sering terjebak dalam rasa malas dan lelah, serta keragu-raguan.Dan kita pun mulai meremehkan tindakan. Ketika kita mulai meremehkan dan memandang rendah tindakan kita, hal ini akhirnya akan melunturkan percaya diri dan kesungguhan kita. Kita tidak menemukan percaya diri dan kesungguhan karena sering memandang diri sendiri rendah atau lebih tinggi dari yang seharusnya.Akhirnya kita bertindak tidak seperti adanya kita.

Tindakan yang kita lakukan setidaknya harus berlandaskan pada FOE (Field of Experinces) dan FOR (Frame of References). Sebelum bertindak, ada baiknya anda memikirkan dulu apa yang melatarbelakangi tindakan anda. Apa yang anda lakukan harus mempunyai alasan. Alasan itulah yang akan membedakan kualitas dari hasil tindakan yang anda lakukan (anda berhasil atau gagal).

  1. Tak Berani Mengkhayal
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur. Imajinasi adalah upaya dan proses pembentukan citra. Tindakan adalah upaya berikutnya yang membuat sebuah citra menjelma menjadi realita.Mereka tidak berhenti pada mimpi mereka, namun melanjutkan mimpi itu dengan tindakan.Mereka tidak berhenti pada mimpi saja namun juga mengekspresikan mimpi itu melalui saluran yang tepat.

Imajinasi memungkinkan kita melihat apa yang tidak dilihat orang. Mimpi memungkinkan seseorang memimpin dirinya sendiri untuk menemukan keunikan talenta atau bakat alam yang tersimpan dadalam dirinya.Namun, mimpi dan imajinasi anda tidak memberikan apa-apa selain membuat anda selangkah lebih maju dari orang-orang yang tidak punya mimpi, dan ribuan langkah lebih maju jika melanjutkan mimpi itu dengan sebuah tindakan. If you can Dream it, you can Do It..

  1. Berotak bebal
Otak bebal bisa terjadi ketika kita menolak jalinan baru yang menghubungkan satu neuron ke neuron lain. Masa lalu biasanya menjadi sumber utama penyebab otak bebal. Trauma atau romantisme anda dimasa lalu bisa menjadi dinding yang menghalangi proses belajar.

Orang yang berotak bebal tidak memiliki kehendak untuk membentuk koneksi baru.Mereka tidak mau belajar sehingga koneksi neuron terputus Namun, orang cerdas memutuskan untuk menghubungkan kembali sel neuron yang terputus dengan sebuah hasrat yang mendorong tindakan mereka.Hasrat inilah yang menentukan kecerdasan seseorang.

Otak yang bebal selalu menganggap bahwa masalah yang dihadapi sekarang sama dengan yang di masa lalu. Dia menilai bahwa berbagai masalah dapat diselesaikan dengan cara yang sama, padahal masalah yang menimpanya sekarang tidak sama seperti saat masalah itu terbentuk pertama kali, sehingga dia sekarang tidak bisa menggunakan penyelesaian yang sama. Semuanya berkembang seiring usia yang juga bertambah. Oleh karena itu kita perlu menyerap informasi, mempelajari dan menyaring beberapa hal, lalu menjadikan hal-hal yang positif sebagai sistem yang memperkaya pengetahuan.

  1. Merasa Kesal dan Sering Merasa Menyesal
Anda merasa sesuatu terbuang ketika melakukan satu pekerjaan yang anda anggap tidak berguna ?atau merasa terempas dari ketinggian tertentu ketika ternyata yang anda lakukan tidak memberikan hasil sesuai dengan yang anda harapkan ? lalu anda memendamnya di dalam hati dan membiarkannya mengeras dan seakan dunia serasa sempit bagi anda.

Diri kita sendiri adalah bagaimana kita memandang dunia. Jika kita berkecil hati dan berpikiran sempit, maka kita pun akan mengecil dan menjadi kerdil. Namun, jika kita bebesar hati dan berpandangan luas, maka gerak kita akan meluas untuk menjangkau pandangan yang belum kita jelajahi. Ketika ternyata kesal dan sesal yang menjadi pilihan anda, maka mungkin anda akan melampiaskan kekesalan anda dengan cara diam, marah-marah, atau bahkan ada orang yang mamppu menampung kekeslan itu dengan tetap tersenyum.

Jadi ketika ada masalah menghampiri anda, cobalah untuk tidak berkata “Ya Tuhan, saya punya banyak masalah,” tetapi cobalah untuk berkata “Wahai masalah, sungguh aku punya Tuhan.” Dan perlahan anda akan mulai belajar untuk mengendalikan kekesalan anda dan mengubah penyesalan anda menjadi motivasi yang menggerakkan anda menuju perbaikan diri.

  1. Bercita-cita Dangkal
Gantungkan cita-cita setinggi langit, tapi jangan biarkan ia tetap di langit. Kejar dengan sebuah aksi nyata. Singkat, tepat, dan hemat telah menjadi cara yang ingin dilakukan banyak orang untuk memperoleh segala cita-citanya. Terkadang tiga kata ini menjadi candu bagi para pemalas.Sehingga tak jarang, seperti mencontek yang sering dilakukan.Banyak orang memilih jalan pintas untuk meraih cita-cita. Tapi ada rumusan pasti tentang sebuah usaha, cara singkat akan menghasilkan hasil singkat yang tak berumur panjang.

Sebagai manusia yang memiliki akal, mimpi, dan kehendak, manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang disebut kreativitas.Kemampuan ini akhirnya membuat manusia menjadi kreatif.Kreativitas lahir sebagai dampak dari hasrat kita untuk meninggalkan makna dalam kehidupan. Kreativitas menjadi bagian aktivitas kita manakala kita memahami bahwa cita-cita yang tiggi perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara kita berusaha, tidak dengan jalan pintas.

Cita-cita akan tetap tergantung di langit manakala anda tidak segera membangunnya dengan kreativitas, dan kreativitas anda tidak akan teruji ketika anda tidak menyadari potensi yang anda miliki.

  1. Tak Berkeinginan Kekal
Terkadang, mungkin banyak orang yang salah paham dengan kita saat kita berupaya menunjukkan kebermaknaan yang ingin kita berikan kita berikan dalam hidup ini.Rasa pesimisme mungkin sempat hinggap pada diri kita dan melunturkan keinginan yang telah ada sejak kita masih kecil.

Keinginan kekal disini bukan berarti anda melihat impian anda dengan kacamata kuda.Keinnginan kekal disini berarti anda memiliki satu keyakinan bahwa anda dapat meraih mimpi dengamn mempelajari jalur alamiah unntuk mencapai keinginan tersebut. Anda perlu merangkul mimpi anda, bukan menyimpannya erat-erat didalam pelukan karena itu justru akan membuat anda jadi sesak karena terhimpit oleh impian yang anda ciptakan sendiri.

  1. Berperilaku Nakal
Tentu kita sudah tau bahwa tak ada jalan pintas untuk mencapai tujuan. Dan jika memang benar-benar ada jalan pintas maka banyak orang akan menuju jalan pintas sehingga jalan itupun bukan lagi jalan pintas. Tak ada jalan pintas, yang ada hanya jalur alamiah, yaitu jalur yang terbentuk ketika kita menyelaraskan minat dan kemampuan kita serta menemukan orang-orang yang tepat untukk membawa kita ke tujuan hidup dalam kendaraan yang kita miliki.

Untuk sampai pada tujuan yang kita inginkan, kita harus mengikuti berbagai prosedur (aturan dan rambu lalu lintas) agar dapat sampai dengan selamat.Tapi, sering ketidaksabaran seorang pengendara kendaraan membuat mereka melamggar prosedur. Hasilnya, kalau tidak kecelakaan, maka kesemerawutan di perlintasan jalan di kota besar. Yah, setidaknya seperti itulah hidup anda jika anda sering main bablas mengambil berbagai tanggung jawab yang tidak anda pahami.Mereka korbankan harga diri untuk mempertahankan citra diri yang telah melekat.

Anda tak perlu menjadi orang seperti itu, karena energi anda akan terkuras untuk mendapatkan citra yang anda inginkan sementara kompetensi anda tidak berkembang sedikitpun saat anda memfokuskan pikiran pada citra yang ingin anda raih.

  1. Berpihak Netral
Manusia adalah makhluk yang memaknai kehidupan sehingga ia baru bisa berada setelah ia mampu memaknai keberadaan dan memilih makna untuk bisa disematkan di kehidupannya. Dengan memilih, setidaknya kita setidaknya telah menunjukkan sikap kita.Kita menyadari bahwa visi, kehendak atau segala sesuatu yang ada di ranah ide tidak lagi bernilai setengah setelah mengejawantah menjadi sebuah aksi atau tindakan yang kita pilih.Dengan memilih, kita telah membuka pintu yang menghubungkan antara realitas yang ada di diri kita dengan relitas yang ada diluar kita.memilih dengan penuh kesehatan, berarti menyertakan kecerdasan emosional dalam pilihan yang kita tentukan.

  1. Tak Punya Mental
Orang bijak adalah arang yang mampu bangkit dari kegagalan.Namun, orang yang tercerahkan adalah orang yang mampu bangkit dari kegagalan dan mengubah kegagalan sebagai kemengangan dan berbagai prestasi yang gemilang.Anda berkesempatan menjadi orang bijak yang menceritakan kegagalan untuk dipelajari.Jika saat ini anda sekarang masih dapat menghitung kegagalan yang pernah anda peroleh, maka berkacalah pada kegagalan yang dihadapi oleh orang-orang sukses yang telah memperoleh banyak kegagalan dan akhirnya mencapai keberhasilan.

Orang-orang sukses dalam bidangnya adalah mereka yang bersabar agar mampu bertahan lebih lama dari para bintang-bintang yang menjadi pesaingnya.Mereka bertahan karena mereka yakin bahwa karakter mereka senantiasa berproses membentuk diri mereka yang baru dan orisinal.Maka bertahanlah jika anda sempat jatuh pada lintasan hidup.Lanjutkan perjalanan yang anda pilih.Jadikan tangis dan tawa sebagai sahabat, jadikan semua pengalaman anda menjadi penempa karakter anda.




Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *