Minggu, 19 September 2010

Tahun 2012 semua dosen yang belum S-2 akan dihabisi

Saat rapat dosen terdengar tahun 2012 semua dosen yang belum S-2 akan dihabisi. Kata-kata yang keras sempat mendapat kritikan keras juga dari rekan kerja lainnya. Artinya tak seorangpun dosen yang masih pendidikan S-1 lagi setelah tahun 2014. 

Tapi itulah keniscayaan dengan berasumsi guru SD saja harus sarjana (S-1). Berdasarkan Undang-Undang No.14/2005 tentang Guru dan Dosen, sejak 2006 sekitar 1,75 juta guru yang belum memperoleh S1/D4 harus meraih derajat tersebut dalam waktu sepuluh tahun. Kemudian, kata Mendiknas, sekitar 150.000 dosen yang belum S2 atau S3 harus meraihnya dalam waktu sepuluh tahun.

Tapi masalahnya lain, bukan masalah kuliah S-2 itu sulit tapi pendidikan pasca sarjana ini terasa berat bagi dosen swasta yang non-PNS tanpa ada beasiswa, oleh karena   perhatian khusus dari pemerintah terhadap dosen swasta ini masih minim bahkan kopertis mensyaratkan harus dosen tetap, tetapi betapa sulitnya untuk "Dosen Tetap" atau celoteh rekan-rekan sejawat "Masih tetap dosen" sudah lumayan. Bahkan masih banyak institusi pendidikan tinggi yang belum berani mengangkat sebagai dsoen tetap walau pengabdian puluhan tahun, boro-boro sertifikasi, boro-boro penelitian, upah minimum saja masih kalah dengan SDIT.

Ada beberapa faktor mengapa kemudian masih ada dosen yang berpendidikan S1 antara lain ada dosen yang sudah lanjut usianya yang kalaupun kuliah kembali sebentar lagi akan pensiun. Ada juga dosen  prodi–prodi yang sangat jarang staff pengajarnya yang berpendidikan hingga S2, dan ketiga ada beberapa dosen yang malas kembali untuk kuliah karena belum ada biaya. 

Peluang beasiswa.
Ada beberapa info beasiswa tahun 2011 bagi dosen persiapkan diri anda untuk pengembangan potensi dan diri anda. Karena tahun depan ada banyak peluang untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah… asyiiik kan.

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) pada tahun 2011 menyiapkan dana sebesar Rp2 triliun yang dialokasikan untuk beasiswa dosen jenjang S3 dalam dan luar negeri.

Kemdiknas berharap dengan uang triliunan itu, maka akan ada5.000 dosen yang menempuh pendidikan S3 melalui beasiswa dalam danluar negeri, ujar Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas JokoSantoso, usai menandatangani nota kesepahaman dengan Korean International Cooperation Agency (Koica) tentang kerjasama penanganan limbah industri pengolahan kelapa sawit dan produksi bio energy dan bio fertilizer di Gedung Kemdiknas Jakarta, Selasa(31/8).

Menurut Joko, pada 2010 ini sudah ada sekitar 4.000 dosen yangdisekolahkan. Dengan rincian 2.500 belajar di perguruan tinggidalam negeri dan 1.500 dosen menempuh pendidikan di luar negeri.Kami akan meningkatkan beasiswa dosen ke luar negeri pada tahundepan, ujarnya.

Selain itu pemberian beasiswa S3 bagi para dosen, kementerianjuga akan memberikan dana untuk membuat penelitian senilai Rp 400 miliar lebih.

Walaupun jumlah penerima beasiswa ke luar negeri sedang digenjot, ada kendala bahasa dimana banyak calon yang tidak menguasai Bahasa Inggris. Padahal, ini adalah syarat mutlak, sebab calon penerima beasiswa harus melalui tes kualifikasi akademik.

Terkait negara penempatan, Joko mengatakan akan dipilih yang sudah lebih maju dari pada Indonesia, seperti Australia danSingapura. Kemdiknas sudah menjalin kerjasama dengan lembaga dan perguruan tinggi, sehingga para calon penerima beasiswa tinggal datang saja ke Kemdiknas jika sudah ada lampu hijau dari universitas yang dipilih sang calon. (Berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Nama

Email *

Pesan *