disunting: Ahmad Kurnia,SPd,MM.
A. Mengenali Apa Yang Menjadi Pembawaan Alami Kita
1.
Wabah Stres
Selama bertahun tahun kita melihat meningkatnya masalah yang berkaitan dengan level kebahagian orang-orang di seluruh dartan Amerika Serikat. Banyak orang tua yang terlalu kompetitif dengan diri sendiri, dengan anak-anaknya, dan dengan orang tua lain tanpa menyadari apa yang akan terjadi. Kita merasa tertekan untuk berprestasi agar anak-anak kita berprestasi, melakukan yang terbaik di sekolah, dan mewujudkan ide bagaimana seharusnya anak yang sukses, bagaimana seharusnya orang tua yang sukses. Lkevel stress sering naik dan kita merasa dihakimi oleh orang lain dan oleh diri kita sendiri. Sebagian dari inim adalah sifat alami manusia.
2.
Memiliki
Pembawaan Alami Kita
Kadang kita lupa
bahwa mengasuh anak, layaknya seperti cinta, adalah kata kerja. Perlu usaha dan
kerja untuk memberikan hasil yang positif. Ada banyak kesadaran diri yang perlu
dilibatkan untuk menjadi orang tua yang baik. Kita perlu melihat apa yang
dilakukan ketika lelah, stress, dan ditarik sampai ambang batas. Tindakan ini
disebut default setting “pembawaan alami”. Pembawaan alami adalah tindakan dan
reaksi yang kita lakukan ketika terlalu lelah untuk memilih cara yang lebih
baik.
“Sometimes we forget that parenting, like love, is a verb”
B.
P Untuk
Play “Bermain”
“Kegiatan bermain sering kali dianggap sebagai pelarian atau jeda dari kegiatan belajar yang sesungguhnya. Namun, bagi anak-anak, bermain adalah kegiatan belajar yang sesungguhnya”. – Tuan Rogers. Play bagaimana kita bisa membebaskan anak-anak untuk bermain lebih banyak. Bermain mengajari merekamketangguhan. Dan, ketanghguhan sudah terbukti menjadi satu dari factor paling penting dalam memprediksi kesuksesan pada orang dewasa. Kemampuan untuk “bounce back”, mengelola emosi, dan menghadapi stress adalah kunci untuk hidup sehat pada orang dewasa. Kita mengetahui bahwa ketangguhan sengat baik untuk mencegah kecemasan dan depresi, dan inilah yang ditanamkan oleh orang Denmark kepada anak-anak mereka sejak dini. Dan, salah satu cara mereka melakukannya adalah dengan menempatkan pentingnmya bermain.
“
Bermain bebas mengajarkan anak-anak untuk meredakan kecemasan”.
Di Denmark tidak ada penekanan untuk pendidikan atau olahraga tertentu, tetapi lebih pada anak keseluruhan. “ Kebahagiaan sejati tidak datang hanya dari pendidikan yang baik”.
Dalam psikologi, dorongan internal ini dikenal sebagai locus of control “ pusat kendali”. Orang yang memiliki pusat kendali diri percaya bahwa mereka mempunyai kekuatan untuk mengendalikan hidupnya ndan hal-hal yang terjadi pada mereka.
Memberi anak ruang untuk belajar dan tunbuh. Anak-anak bisa melakukan dan mencoba hal-hal baru, juga memberi mereka ruang untuk membangun kepercayaan mereka sendiri.
Tips Untuk bermain
1. Matikan TV. Matikan TV dan alat elektronik!imajinasi adalah bahan yang penting dalam bermain untuk mendapatkan da0mpak yang positif.
2.
Ciptakan
lingkungan yang bisa memperkaya
Penelitian
menunjuk0an bahwa lingkungan yang kaya akan sensori digabungkan dengan bermain
akan memfasilitasi perkembangan kortikal di otak.
3.
Gunakan
seni
Otak
anak-anak berkembang ketika mereka menggunakan seni. Oleh karena itu, jangan
tunjukkan bagaimana melakukannya-sediakan saja bahan-bahan untuk karya seni dan
biarkan mereka berkreasi secara spontan.
4.
Biarkan
mereka menjelajahi di luar
Ajaklah
mereka keluar sebanyak mungkin untuk bermain di alam hutan, pantai, di manapun.
5.
Bermain
dengan anak-anak yang berbeda usianya
Ini
meningkatkan zona perkembangan optimal, membiarkan seseorang untuk
memfasilitasi pembelajaran yang lain, membantu setiap anak untuk mendapatkan
level baru secar alami.
6.
Biarkan
mereka bebas dan lupakan rasa bersalah
Semakin
banyak anda membiarkan mereka mengendalikan permainan mereka sendiri,
menggunakan imajinasi dan melakukannya sendiri, maka hasilnya akan lebih baik.
7.
Bersungguh-sungguh
Jika
anda ingin bermain dengan anak, anda harus seratus persen tidak berpura-pura
dalam apa yang anda lakukan.
8.
Biarkan
mereka bermain sendiri juga
Bermain
denagn mainan mereka adlah cara untuk memproses pengalaman baru, konflik, dan
kejadian sehari-hari dalam hidup mereka.
9.
Buatlah
rintangan
Cobalah
membangun rintangan dengan bangku kecil dan matras atau dengan alat lain
menciptakan ruangan di rumah sehingga anak-anak bisa bergerak dan menggunakan
imajinasi mereka.
10.
Ajak
orang tua lain bergabung
Ajak
orang tua lain bermain dalam permainan ssehat. Semakin banyak orang tua yang
mempraktekannya, semakin banyak anak-anak yang bisa bebas bemain bersama dari
aktivitas yang bebas dari campur tangan orang dewasa.
11.
Hindari
campur tangan terlalu cepat
Cobalah
untuk tidak menghakimi anak lain dengan terlalu kejam dan campur tangan terlalu
cepat karena anda hanya melindungi anak-anak dari yang lain.
12.
Bebaskan
Biarkan
anak anda melakukan sesuatu denagn cara mereka sendiri. Ketika anda merasa
perlu untuk “menyelamatkan” mereka, ambil langkah mundur dan tarik napas. Ingat
bahwa mereka belajar beberapa keterampilan penting yang akan mereka bawa
sepanjang hidup.
Untuk Autentisitas
“Tidak ada warisan yang paling berharga daripada kejujuran”, William ShakepeareBagi orang Denmark, kenyataan dimulai denagn sebuah pemahaman dari emosi kita sendiri. Mengenali dan menerima semua emosi sejak dini, bahkan yang paling sulit sekali pun, membuat anak menjadi lebih mudah untuk mengatur strategi bagi semua masalahnya. Autentisitas akan mencari ke dalam hati dan insting kita untuk menemukan apa yang benar bagi kita dan keluarga serta tidak takut untuk mengikutinya.
Pola
pikir permanen “fixed mindset” vs pola pikir yang berkembang “growth mindset”.
Temuan Dweck menunjukan bahwa anak-anak yang mempunyai pola pikir permanen
“fixed mindset”, yang secara terus-menerus diberi tahu bahwa mereka cerdas,
cenderung hanya peduli terutama pada bagaimana mereka akan menilai : cerdas
atau tidak cerdas. Mereka menjadi takut untuk menggunakan banyak usaha karena
hal tersebut membuat mereka merasa bodoh. Mereka percaya bahwa jika anda
mempunyai kemampuan, anda tidak perlu melakukan banyak usaha, dan mereka takut
untuk mencoba terlalu keras dalam melakukan ssuatu yang akan membuat mereka
kehilangan status sebagai “anak cerdas”.
Anak-anak
dengan pola pikir yang berkembang “growth mindset”, akan berlaku sebaliknya,
cenderung peduli pada pembelajaran. Mereka yang mendorong untuk focus pada
usaha daripada kecerdasan akan melihat usaha sabagai hal yang positif. Orang
dengan pola pikir berkembang lebih baik dalam beradaptasi untuk bekerja sama
dalam tim dan menyelesaikan tantangan tanpa stress.
Tips untuk Autentisitas :
1.
Hindari
menipu diri sendiri
Pertama
dan terutama, jujurlah dengan diri sendiri. Belajarlah untuk melihat kehidupan
anda secara nyata. Bisa mendeteksi dan mendefinisikan emosi anda sendiri dan
apa yang benar-benar dirasakan adlah tonggak sejarah yang besar.
2.
Jawablah
dengan jujur
Jika
anak anda menanyakan sesuatu, berilah mereka jawaban yang jujur. Tentu saja
jawaban anda harus sesuai dengan usia anak dan sesuai dengan level pemahaman
mereka. Anak-anak adalah detector kebohongan yang luar biasa, dan mereka bisa
merasa tidak stabil jika anda memberikan kepalsuan.
3.
Gunakan
contoh dari masa kecil anda
Menceritakan
masa kecil akan memberikan mereka pemahaman yang lebih baik terhadap siapa anda
dan memberikan mereka tahu bahwa situasi mereka normal, bahkan jika mereka
takut, senang, atau sedih.
4.
Ajarkan
kejujuran
Bicarakan
kepada anak tentang pentingnya kejujuran dalam keluarga anda. Buatlah hal ini
menjadi sesuatu yang berharga. Biarkan mereka tahu bahwa anda menekankan
pentingnya kejujuran daripada hukuman untuk perilaku yang tidak baik.
5.
Bacakan
cerita yang mencakup semua emosi
Bacakan
semua jenis cerita kepada anak-anak anda. Jangan takut apabila tidak semuanya
mempunyai akhir bahagia.
6.
Gunakan
pujian untuk proses
Ingatlah
bahwa pujian yang paling berarti dan berguna adalah yang berdasarkan pada
kualitas, bukan kuantitas. Pastikan pujian itu focus pada proses atau usaha
yang dilakukan anak-anak dan bukannya pada kemampuan bawaan
7.
Jangan
gunakan pujian sebagai respons standar
Jangan
berlebihan memuji untuk hal yang terlalu mudah. Ini akan mengajari anak anda
bahwa dia hanya pantas dipuji ketika menyelesaikan suatu tugas dengan cepat,
mudah, dan sempurna.
8.
Focus
pada usha-usaha dan berusahalah sungguh-sungguh
Berhati-natilah
memuji untuk kegagaln atau kesalahan. Dengan focus kepada usaha yang dilibatkan
dalam belajar, kita membuat pola pikir berkembang. Pola pikir ini membantu
dalam segala aspek kehidupan, dari kejra sampai hubungan.
9.
Ajari
anak-anak untuk tidak membandingkan dirinya dengan yang lain
Mereka
perlu menyadari dengan sendirinya bahwa mereka telah melakukan yang terbaik
untuk sebuah proyek atau jika mereka merasa bisa melakukan lebih.
10.
Tekankan
pandangan unik dan asli dari anda dan anak anda dengan mengatakan “bagiku”
Cobalah untuk menambahkan “bagiku” setelah sebuah kalimat untuk menekankan pemahaman bahwa pengalaman yang anda miliki dari suatu situasi tertentu tidak harus sama dengan pengalaman.
R Untuk
Reframing “Memaknai Ulang”
Optimisme Realistis. Optimis realistis menyaring informasi negative yang tidak perlu. Mereka belajar untuk menghilangkan kata-kata dan kejadian negative serta mengembangkan kebiasaan menerjemahkan situasi ambigu ke dalam sikap yang lebih positif. Dengan memaknai ulang apa yang kita katakana menjadi sesuatu yang lebih suportif dan lebih tidak definitive, kita sesungguhnya mengubah cara dalam merasakan sesuatu. Allan Holmgren, psikolog Denmark yang terkenal, percaya bahwa realitas kita diciptakan dalam bahasa yang kita gunakan. Semua perubahan melibatkan perubahan pada bahasa. Sebuah masalah hanyalah menjadi masalah kalau dia dianggap sebagai masalah.
Reauthoring “Menulis Ulang”. Memaknai ulang atau menulis ulang bukan tentang membuang kejadian negative dalam hisup kita, melainkan tentang menempatkan sesuatu yang kurang penting di sana dan lebih banyak focus pada aspek yang kita sukai. Dengan membicarakan dan memelihara aspek positif dari perilaku yang tidak menyenangkan, kita juga membantu anak-anak kita focus pada alur cerita yang lebih baik.
Tips untuk memaknai ulang :
1.
Perhatikan
sisi negative anda
Cobalah
untuk memperhatikan dan melihat seberapa sering anda menggunakan kenegatifan
untuk melihat situasi. Cobalah mengusahakan cara yang berbeda dalam melihat
sesuatu yang membuat anda sedih, seperti ketakutan atau kecemasan.
2.
Latihan
memaknai ulang
Pikirkan
seberapa realistis pikiran anda dan cobalah mengubah frasanya.
3.
Gunakan
lebih sedikit bahasa yang mengungkung
Cobalah
menghilangkan hitam dan putih dan membatasi bahasa. Saya benci ini, saya cinta
itu, saya selalu, saya tidak pernah, saya seharusnya, saya tidak seharusnya,
saya seperti ini, dia seperti itu, dan seterusnya.
4.
Cobalah
mengeksternalkan bahasa. Pisahkan tindakan dari orangnya.
Daripada
mengatakan “dia pemalas” atau “ dian agresif” cobalah melihatnya sebagai isu
eksternal dan bukan bawaan
5.
Tulis
kembali deskripsi anak anda menjadi lebih penuh kasih
Buatlah
daftar kualitas dan perilaku paling negative dari anak anda, dan tulislah
kembali dalam sebuah kalimat.
6.
Gunakan
bahasa yang suportif
Bantu anak
anda dengan menggunakan bahasa yang mendukung daripada bahas yang menghakimi.
Ajukan pertanyaan untuk membantu mereka mengidentifikasi emosi di balik aksi
merka.
7.
Gunakan
humor
Jalin
kebersamaan dengan anak anda dan cerahkan situasi dengan humor, untuk membantu
meletakkan sesuatu pada perspektif yang baru. Namun hati-hati untuk tidak
menyangkal perasaan atau pengalaman anak.
E Untuk Empati: “Hal terbaik dan tercantik di dunia tidak bisa dilihat ataupun disentuh, tetapi harus dirasakan dengan hati”. – Helen Keller
Empati adalah dorongan berharga yang membantu kita untuk bertahan di kelompok. Menusia tidak bisa bertahan tanpa empati dan solidaritas. Empati adalah salah satu factor paling penting untuk menjadi pemimpin, pengusaha, manajer yang sukses, dan juga membuat bisnis yang sukses.
Tips untuk empati :
1.
Memahami
gaya empati anda sendiri
2.
Memahami
orang lain
Praktikan
memahami orang lain daripada mempermalukan dian.
3. Melihat dan mencoba mengenali emosi. Bantu anak anda melihat emosi orang lain seperti mengalaminya sendiri tanpa menghakimi
4. Baca, baca, baca. Penelitian menunjukan bahwa membacakan cerita untuk anak meninhgkatkan level empati mereka.
5. Meningkatkan hubungan yang penuh arti. Cobalah gunakan empati untuk memperbaiki beberapa hubungan anda. Mempunyai hubungan yang retak telah terbukti menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis.
6. Jadilah rapuh. Cobalah untuk menjadi pendengar yang lebih baik dan jangan takut menjadi rapuh. Ini adlah hal yang menghubungkan dan bisa kita lakukan.
7.
Carilah
empati dari orang lain
Kelilingi
diri anda dengan teman-teman dan keluarga yang ingin mempraktikan empati juga
kebaikan.
N Untuk
No Ultimatum “Tanpa Ultimatum”
“lebih baik menaklukan diri sendiri daripada memenangi seribu pertarungan”- Buddha
Empat gaya pengasuhan :
1.
Otoriter
: orang tua ini banayk menuntut dan tidak responsive.
2.
Berwibawa
: orang tua jenis ini juga menuntut, tetapi responsive.
3.
Permisif
: orang tua ini sangat responsive, tetapi kadang menuntut perilaku matang dari
anak mereka, lebih tergantung pada kemampuan anak dalam mengatur diri sendiri.
4.
Tidak
terlihat : orang tua jenis ini tidak responsive atau menuntut, tetapi tidak
sampai menyia-nyiakan. Anak-anak dari orang tua yang tidak terlihat biasanya
payah di semua area.
Tips untuk
no ultimatum :
1. Inagtlah untuk membedakan perilaku dari anaknya. Tidak ada anak yang buruk, hanya perilakunya yang buruk, juga pengasuhan yang buruk.
2. Hindari perebutan kuasa. Jika anda tidak mencari kekuasaan, anda tidak akan menemukannya. Selalu berpikir sebauh solusi, bukannya bagaimana aku bisa menang.
3. Jangan salahkan anak. Ambil tanggung jawab untuk anda sendiri, dan cobalah untuk melakukannya lebih baik lain kali
4. Cobalah untuk melihat bahwa anak-anak pada dasarnya baik. Anak seharusnya memang mendorong batas dan menguji aturan. Mereka tidak nakal dan manipulatif. Ini adalah cara merka tumbuh.
5. Ajari anak anda. Pandu mereka, rawat mereka, dan didik mereka. Jangan hanya menghukum dan melihat mereka butuh disiplin lebih banyak.
6. Memaknai ulang. Belajar bagaimana memaknai ulang dan mengajari anak anda untuk melakukan membuat semua orang lebih peduli dan lebih bahagia.
7. Ingat, semuanya bisa berbalik kepada anda. Kebaikan melahirkan kebaikan. Keburukan melahirkan keburukan. Kehilangan kendali melahirkan kehilangan kendali dan ketenangan melahirkan ketenangan.
8. Libatkan suami. Satu saja orang tua yang mengikuti gaya berwibawa dan tetap santai, dia akan membuat perbedaan berarti. Namun dua lebih baik.
9. Periksa ultimatum anda. Tulislan semua ultimatum yang anda gunakan sehari-hari
10. Selalu pikirkan usia anak anda. Setiap usia anak mempunyai “tema” tentang apa yang bisa anda harapkan dari perkembangannya. Anak-anak bukanlah orang dewasa dalam versi mini.
11. Terima semua jenis perasaan. Terima semua perasaan anak anda, apakah dia dalam suasana hati yang anda inginkan atau tidak.
12. Ingat, protes adalah respons terhadap sesuatu. Ingatlah bahwa protes adalah satu cara untuk berkomunikasi. Ini juga berarti tanda tumbuh mandiri.
13. Tempatkan perilaku pada konteks. Apakah ada perubahan pada anak anda yang mungkin mengarah ke perubahan perilaku?
14. Ketahui yang membuat anda meledak. Penting untuk mengetahui apa yang mendorong anda. Di titik mana anda akan menyerah, dan apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan diri anda sendiri ketika sampai di sana?
15.Tunjukkan bahwa anda mendengarkan. Pastikan anak-anak tahu bahwa anda mendengarkannya. Sebagai contoh, ketika dia meminta sesuatu, penting untuk menunjukkan kepadanya bahwa dia didengar atau dimengerti bahkan jika permintaannya tidak bisa dipenuhi.
T Untuk Togetherness “Kebersamaan” Dan Hygge “Kenyamanan”
“Tim yang bagus akan menjadi yang terhebat ketika anggotanya cukup percaya satu sama lain untuk mengubah saya menjadi kami”.- Phil Jackson
Riset menunjukkan bahwa salah satu predictor teratas dari kesejahteraan dan kualitas kebahagiaan adalah waktu berkualitas dengan teman dan keluarga. Jika kita tahu bahwa kita mempunyai orang yang bisa diajak bicara atau diminta pertolongan pada waktu sulit, kita lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup tanpa tumbang.
Tips untuk kebersamaan dan Higge
1. Ambil sumpah Higge. Buatlah grup dengan seluruh keluarga pada pertemuan selanjutnya untuk berpikir bukan tentang “saya”, melainkan tentang berada pada momen tersebut dan mencoba membantu membuat acara berjalan tanpa konflik dan kontroversi.
2. Nikmati momen bersama. Cobalah untuk tidak terlalu banyak membahas atai bicara hal negative tantang orang lain. Semua harus ada pada momen bersama.
3. Latihan preframing “antisipasi makna”. Siapkanlah diri anda dan keluarga untuk acara pertemuan keluarga sehingga anda akan mendapatkan banyak manfaat dari sana tanpa memakai kacamata minus untuk dunia dan keluarga.
4. Bersenang-senang bersama. Ketika seluruh keluarga menghabiskan waktu bersama, bermain games, di dalam dan diluar ruangan, yang bisa diikuti oleh setiap orang, kesampingkan pilihan pribadi anda dahulu dan keluarlah serta bersenang-senanglah
5. Buatlah nyaman. Buatlah atmosfernya nyaman dengan lampu yang hangat, proyek kerajinan rumahan, dan dekorasi, serta makanan dan minuman yang anda siapkan bersama.
6. Berhentilah mengeluh. Setiap kali anda ingin mengeluh, lihatlah bagaimana anda bisa membantu. Ini saja, jika setiap ornag setuju atau melakukannya, membuat perbedaan besar pada level kebahagiaan yang anda bagikan sebagai keluarga.
7. Praktikkan memaknai ulang jika anda stress. Memaknai ulang adalah alat yang kuat, dan semua hal bisa dimaknai ulang.
8. Buat segalanya sederhana. Gangguan mengalihkan kita dari higge, yang memang tentang mengapresiasi hal-hal dasar dan rill. Buatlah sederhana.
9. Tetaplah hadir dan doronglah anak-anak anda untuk tetap hadir juga. Gunakan lebih sedikit mainan, TV, smartphone, dan tablet. Ini seharusnya dihindari dalam pertemuan sehingga anak-anak juga bisa lebih hadir bersama. Mainkan permainan tradisional sebagai gantinya.
10. Tetap terhubung. Cobalah untuk belajar dan mempraktikkan agar mempunyai waktu santai bersama. Belajar untuk higge bersama, anak-anak anda akan menurunkannya, yang akan membuat hubungan keluarga semakin baik secara umum.
11. Doronglah bermain. Ajaklah anak-anak yang besar untuk bermain bersama dengan anak-anak yang lebih kecil di “kehidupan yang sebenarnya”, bukan di alat elektronik.
12. Dukung pengembangan tim. Atur lebih banyak aktivitas pengembangan tim untuk anak-anak dalam mendorong mereka bekerja sama.
13. Ungkapkan dan bagikan. Ketika anda jatuh atau dalam momen sulit, ungkapkan dan bagikan kepada teman-teman baik yang anda sayangi dan percayai.
14. Buatlah grup ibu-ibu. Carilah ibu lain dalam lingkungan anda dan bentuklah jaringan dukungan.
15. Ajari anak-anak anda bahwa keluarga adalah tim. Daripada “every man for himself”- selamatkan diri sendiri- doronglah setiap orang untuk mendukung tim keluarga, dan tunjukkan kepada anak-anak peran apa yang bisa mereka mainkan, bagaimana mereka bisa membantu dan kontribusi dalam macam-macam proyek atau aktivitas.
16. Rayakan kebersamaan setiap hari. Ingat bahwa hygee tidak terbatas pada pertemuan keluarga besar. Ini bisa didapatkan hanya dengan satu atau dua orang.
17. Bernyanyilah! Sepertinya konyol! Ini benarpa -benar berhasil! Ini menyenangkan dan sangat hyggeligt. Mengapa membatasi nyanyian khusus ketika liburan? Anak-anak pasti menyukainya, dan orang dewasa juga.
SUMBER : Jessica Joelle Alexander Dan Iben Dissing Sandahl, 2018 The Danish Way Of Parenting, PT Bentang Pustaka, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar