Judul buku : Revolusi Cara Belajar, Rizem Aizid, DIVA Press (Anggota IKAPI), Yogyakarta, 2016, 148 halaman; 14 x 20 cM
Di dalam buku ini, diulas mengenai para imam yang pernah menjadi imam di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Adapun ulasan mengenai mereka adalah tentang dua hal, yakni biografi dan cara belajarnya.
1. Syekh Ahmad
Khatib al-Minangkabawi
A.
Biografi Singkat Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi
Nama lengkapnya adalah Ahmad Khatib
bin Abdul Latif al-Minangkabawi. Seorang orang ulama besar asal Minangkabau,
Indonesia, yang menetep di Makkah dan menjadi imam Masjidil Haram bagi penganut
Mazhab Syafi’i. Ia lahir pada hari Senin, 6 Dzulhijjah 1276 H yang bertepatan
dengan tahun 1860 Masehi, di Koto Tua-Balai Gurah IV, Angkek Candung, Agam,
Sumatera Barat. Karena hampir seluruh hidup dihabiskan di Makkah, ia pun
meninggal dunia di kota suci tersebut pada hari yang sama dengan hari lahirnya,
yakni hari Senin, 8 Jumaidil Awal 1334 H yang bertepatan dengan tahun 1916 M.
B.
Cara Belajar Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi
1.
Belajar Ilmu Umum dan Ilmu Agama Sekaligus
Dua ilmu yang dimaksud adalah ilmu
umum dan ilmu agama. Dengan mempelajari keduanya secara bersamaan, makan
pengetahuan yang diperoleh akan seimbang. Ilmu agama yang dimaksud disini
adalah ilmu yang paling mendasar dalam agama, yakni Alqur’an.
Mempelajari ilmu agama disamping ilmu umum termasuk salah
satu anjuran Rasulullah Saw. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.:
“Menuntut
ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR.Ibnu Majah).
Lalu,
kapan Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi mempelajari
dua ilmu ini sekaligus? Yaitu sewaktu ia masih kecil. Saat masih berada di
tanah kelahiranyya, ia sempat mengenyam pendidikan formal, yaitu pendidikan
dasar dan berlanjut ke Sekolah Raja atau Kweek school dan tamat 1871 M. Di
samping belajar pendidikan formal yang dikelola oleh Belanda tersebut, ia juga
mempelajri mabadi’ (dasar-dasar) ilmu
agama dari ayahnya, yaitu Syekh Abdul Lathif. Nah, dari sang ayah pula, ia
belajar menghafal Alqur’an dan berhasil menghafalkan beberapa juz.
Ia
tidak meninggalkan ilmu umum karena ilmu agama, dan tidak meninggalkan ilmu
agama karena ilmu umum. Tetapi, ia mempelajari keduanya secara bersamaan.
Hasilnya, ia pun tidak hanya hafal Alquran sejak kecil dan menguasai
dasar-dasar ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan.
2. Menuntut Ilmu
Sampai ke Negeri Cina
Dalam
menuntut ilmu kita dianjurkan melakukan perjalanan jauh. Maksudnya, kita
diperintahkan agar tidak hanya menuntut ilmu di satu tempat-tempat kelahiran
saja, tetapi juga ke tempat-tempat lain di luar kelahiran kita. Cara belajar
Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi yang kedua adalah melakukan perjalanan jauh
untuk menuntut ilmu. Ia tetap melakukan perjalanan panjang dari Minangkabau
hingga Mekkah meskipun jaraknya tidaklah dekat demi menuntut ilmu.
3. Menyempatkan
Diri Pergi ke Toko Buku
Cara
belajar Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi yang ketiga adalah selalu
menyempatkan diri ke toko buku, sesibuk apa pun ia. Dan mengunjungi toko buku
termasuk salah satu kebiasaannya sejak muda.
Jangan
pernah lelah dan malas untuk mengunjungi toko buku. Tidak peduli apakah sedang memiliki
uang untuk membeli buku atau tidak, yang penting dengan mengunjungi toko buku
dan membaca, kita akan memperoleh wawasan luas.
4. Mencari Guru
Sebanyak Mungkin
Cara belajar Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi yang keempat adalah mencari guru sebanyak-banyaknya. Semakin banyak guru, maka akan semakin baik bagi pengembangan wawasan dan pengetahuan kitaJadi, bila ingin memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, maka bergurulah kepada banyak guru.
Cara belajar Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi yang keempat adalah mencari guru sebanyak-banyaknya. Semakin banyak guru, maka akan semakin baik bagi pengembangan wawasan dan pengetahuan kitaJadi, bila ingin memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, maka bergurulah kepada banyak guru.
5.
Belajar dengan Semangat dan Kesungguhan
Cara belajar Syekh Ahmad Khatib
al-Minangkabawi yang kelima adalah belajar dengan semangat dan kesungguhan yang
tinggi. Tentu, tanpa semangat dan kesungguhan dalam belajar, kita tidak akan
memperoleh apa-apa kecuali kesia-siaan belaka. Sebab, belajar tidak dilandasi
oleh niat yang sungguh-sungguh dan semangat yang kuat, tidak akan membekas di
dalam hati dan pikiran.
2. Syekh Ali bin
Abdu Rahman al-Hudzaifi
A. Biografi Singkat Syekh Ali bin Abdu
Rahman al-Hudzaifi
Nama lengkapnya adalah Syekh Ali bin
Abdu Rahman bin Ali bin Ahmad al-Hudzaifi, atau cukup dipanggil Syekh Alia.Syekh
Alia dilahirkan dalam keluarga shalih, pada 1 Rajab 1366 H, yang bertepatan
pada tanggal 22 Mei 1947 M. Ayahnya merupakan imam sekaligus khatib di militer.
B. Cara Belajar Syekh Ali bin Abdu Rahman
al-Hudzaifi
1. Mengawali
Pelajaran dari Kampung
Guru
alifnya dikampung tempat kelahirannya mengajari Syekh Ali membaca Alqur’an
sampai ia mampu menghafalnya.
2. Mengawali
Hafalan Alqur’an dengan Mengkhatamkan Lebih Dulu
Syekh
Ali tidak langasung menghafalkan Alqur’an, melainkan memulainya dari tingkat
yang paling dasar, yakni membaca hingga khatam. Tidak hanya itu, ia juga sudah
memulai hafalannya sejak kecil.
3. Belajar di Sekolah Agama
Dalam
menuntut ilmu, Syekh Ali belajar di sekolah-sekolah keagamaan atau yang biasa
disebut madrasah. Hampir semua pendidikannya dilakukan di sekolah keagamaan
tersebut.
4. Menuntut Ilmu
Setinggi Langit
Meskipun
Syekh Ali telah menjadi seorang guru yang mengajar beberapa mata pelajaran
sekaligus, tetapi keinginannya masih sangat kuat untuk terus menimba ilmu.
Terbukti, setamat dari Ma’had “Ilmi, ia melanjutkan pendidikannya Universitas
Islam Imam Muhammad bin Saud di Riyadh dengan masuk Fakultas Syariah. Setelah
tamat dari Universitas dan menjadi guru, ia masih terus melanjutkan studinya.
5. Berguru
Qira’ah pada Qari’ Besar
Hal
ini tentu sangat bermanfaat baginya dan merupakan salah satu jalan yang
mengantarkannya menjadi salah satu jalan yang mengantarkannya menjadi salah
satu qari’ terbaik di Arab Saudi.
3. Syekh Shalah
bin Muhammad al-Budair
A. Biografi Singkat
Syekh Shalah bin Muhammad al-Budair
Wikipedia
mencatat bahwa dilahirkan pada tahun 1390 H di kota Hofuf, Provinsi Al-Ahsa,
Arab Saudi. Ia anak pertama. Ia bersaudara dengan Syekh Nabeel.
B. Cara
Belajar Syekh Shalah bin Muhammad al-Budair
1. Sudah Mempelajari Alqur’an sejak Kecil
Dengan
mempelajari Alqur’an sejak kecil, ia berhasil menjadi imam pada usia 16 tahun.
2. Terus Memperdalam Ilmu
Meskipun Syekh Shalah telah menjadi
imam sejak usia 16 tahun, tetapi hal itu tidak membuatnya puas dengan ilmu yang
dimilikinya. Ia terus memperdalam ilmunya, terutama dalam bidang Alqur’an.
4.
Syekh Abdurrahman as-Sudais
A. Biografi Singkat Syekh Abdurrahman
as-Sudais
Syekh
Abdurrahman as-Sudais dilahirkan pada 10 Februari 1960 di Riyadh, sebuah kota
yang dijuluki kota yang bersih di Arab Saudi. Ia menjadi penghafal Alqur’an
pada usia cukup muda, yakni 12 tahun.
B. Cara Belajar Syekh Abdurrahman as-Sudais
1.
Memulai Hafalan Sejak Kecil
Dengan
memulai menghafal sejak kecil, ia pun berhasil menghafalkan Alqur’an 30 juz
pada usia yang terbilang sangat muda, yaitu 12 tahun.
2.
Menuntut Ilmu Setinggi Langit
Dalam
hal ini, meskipun cita-cita utama Syekh Abdurrahman as-Sudais adalah menjadi
imam Masjidil Haram dan seorang qari’,
tetapi ia tidak melupakan pendidikannya. Ia memahami betul pentingnya
pendidikan.
3.
Belajar kepada Banyak Ulama
4.
Fokus pada Cita-Cita
Dengan fokus pada cita-cita, kita
dapat menggapainya di kemudian hari. Dan, hal itulah yang dibuktikan oleh imam
Masjidil Haram yang satu ini.
5.
Membaca
Sejak kecil hingga sekarang, ia tidak pernah berhenti membaca Alqur’an. Selain itu, yang menjadi motivasinya untuk terus membaca Alqur’an adalah karena dalam membacanya terdapat pahala yang besar.
Sejak kecil hingga sekarang, ia tidak pernah berhenti membaca Alqur’an. Selain itu, yang menjadi motivasinya untuk terus membaca Alqur’an adalah karena dalam membacanya terdapat pahala yang besar.
6.
Merenungkan Kandungan Alqur’an
Merenungkan kandungan atau makna dari
ayat-ayat Alqur’an yang dibaca termasuk salah satu cara untuk bisa menghafalnya
dengan mudah.
7.
Mengamalkan Alqur’an
Dengan mengamalkan ilmu yang kita
pelajari, maka pemahaman kita terhadap ilmu tersebut akan menjadi sempurna dan
semakin kuat melekat dalam pikiran. Mengamalkan Alqur’an yang dimaksud di sini
adalahmengamalkan nilai-nilai Alqur’an agar bisa hidup di tengah-tengah
masyarakat.
5.
Syekh Saud al-Shuraim
A. Biografi Singkat Syekh Saud al-Shuraim
Nama lengkapnya adalah Syekh Saud bin
Ibrahim bin Muhammad al-Shuraim. Gelarnya adalah Asy-Syekh. Ia lahir pada 19
Januari 1964. Keluarganya berasal dari Haraqees, dari Bani Zaid, Arab Saudi. Ia
termasuk salah satu imam dan khatib di Masjidil Haram.
B. Cara Belajar Syekh Saud al-Shuraim
1. Mempelajari Alqur’an sejak Kecil
Dengan memulai belajar menghafal sejak
kecil, ia sudah bisa hafal Alqur’an ketika masih muda. Ini dapat menjadi
pengajaran bagi kita, terutama orang tua, dalam mendidik anak, bahwa usia muda
merupakan usia yang sangat tepat dalam mendidik anak. Dalam hal menghafal
Alqur’an pun, anak akan sangat mudah menghafal ketika masih kecil.
2. Melakukan Muraja’ah
Muraja’ah
pada dasarnya adalah mengulang. Biasanya, muraja’ah dilakukan setelah seseorang menghafal ayat-ayat dan
membagi ayat-ayat yang telah dihafal tersebut menjadi beberap kelompok untuk
kemudian diulang kembali (muraja’ah).
3. Tidak Melupakan Pendidikan Formal
4. Berguru Kepada Banyak Ulama
6.
Syekh Abdullah Awad al-Juhani
A. Biografi Singkat Syekh Abdullah Awad
al-Juhani
Syekh Abdullah Awad al-Juhani adalah
imam di empat masjid besar dan utama di Arab Saudi, yakni Masjidil Haram,
Masjid Nabawi, Masjid Quba, dan Masjid Qiblatain. Diketahui bahwa ia lahir pada
tahun 1396 H/1976 M di Madinah. Keluarganya berasal dari Jaheenah.
B. Cara Belajar Syekh Abdullah Awad
al-Juhani
1. Belajar Alqur’an Sejak Usia Muda
2. Tidak Melupakan Pendidikan
3. Mengambil Pelajaran dari Banyak Syekh
7.
Syekh Maher al-Muaiqly
A. Biografi Singkat Syekh Maher al-Muaiqly
Syekh Maher al-Muaiqly dilahirkan di
Madinah al-Munawarah. Di kota nabi itulah, ia tumbuh dan besar hingga memegang
posisi imam Masjid Nabawi. Ia diangkat sebagai imam Masjidil Haram pada tahun
1428 H.
B. Cara Belajar Syekh Maher al-Muaiqly
Mengenai cara belajar Syekh Maher
al-Muaiqly, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan para imam Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi lainnya. Sebagai seorang imam dan qari’ terbaik, Syekh Maher al-Muaiqly juga tidak lupa mempelajari
ilmu-ilmu selain Alqur’an.
8.
Syekh Saleh al-Taleb
A. Biografi Singkat Syekh Saleh al-Taleb
Nama lengkapnya adalah Saleh bin
Muhammad bin Ibrahim bin Muhammad bin Nashir al-Taleb. Dengan gelar Asy-Syekh,
ia biasa dipanggil Syekh Saleh al-Taleb. Diketahui bahwa Saleh al-Taleb lahir
pada tahun 1393 H. Ia diangkat dan ditetapkan sebagai imam Masjidil Haram pada
tahun 1423 H.
B. Cara Belajar Syekh Saleh al-Taleb
1. Belajar Alqur’an sejak Kecil
2. Belajar Kepada Banyak Syekh. Berkat bimbingan dan ajaran dari para
gurunya, ia dapat menjadi seorang ulama (Syekh) terkenal, tidak hanya di Arab
Saudi, tetapi juga ke seantero dunia Islam melalui suara merdunya saat
melantunkan ayat-ayat suci Alqur’an.
9.
Syekh Khalid al-Ghamidi
A. Biografi Singkat Syekh Khalid al-Ghamidi
Syekh Khalid al-Ghamidi dilahirkan
pada 19 Mei tahun 1967 atau 1387 H di kota Damman, Mantiqah Syarqiah, Makkah.
Ia diangkat dan ditetapkan sebagai Imam Masjidil Haram pada bulan Dzulhijah tahun
1428 H. Namun ia tidak mengimami kecuali pada bulan Muharram tahun berikutnya
(1429 H).
B. Cara Belajar Syekh Khalid al-Ghamidi
1. Bersungguh-sungguh dalam Belajar Alqur’an
Syekh Khalid al-Ghamidi baru mendalami
bacaan Alqur’an sejak tahun 1990. Kemudian, di tahun itu pula, ia telah
menghafal 30 juz. Nah ini menjadi bukti bahwa Syekh Khalid al-Ghamidi tidak
menghafal Alquran sejak kecil. Keberhasilan itu diraih karena Syekh Khalid
al-Ghamidi bersungguh-sungguh dalam mempelajari Alqur’an.
2. Menamatkan Pendidikan formal Terlebih
Dahulu
3. Cinta Pada Pelajaran
Menurut Syekh Khalid al-Ghamidi untuk menguasai suatu ilmu, kita harus mencintainya terlebih dahulu. Hal ini sejalan dengan pepatah, tidak kenal maka tidak sayang. Tanpa dilandasi rasa cinta, kita tidak mungkin dapat belajar dengan sungguh-sungguh.
10.
Syekh Faisal Jamil Ghazzawi
A. Biografi Singkat Syekh Faisal Jamil
Ghazzawi
Nama lengkapnya adalah Faisal bin
Jamil bin Hasan Ghazzawi dengan gelar Syekh di depannya. Ia lebih akrab
dipanggil Faisal Ghazawi. Lahir pada tanggal 27 Dzulhijah 1385 H. Ia diangkat
menjadi imam di Masjidil Haram pada bulan Rajab tahun 1428 H.
B.
Cara Belajar Syekh Faisal Jamil Ghazzawi
Karena sangat minim literatur yang mengungkap tentang sejarah hidupnya, tidak banyak referensi untuk menjelaskan cara belajar yang dilakukan oleh Syekh Faisal Jamil Ghazzawi sejak kecil. Akan tetapi, sebagaimana para imam Masjidil haram pada umumnya, Syekh Faisal Jamil Ghazzawi sudah memulai pelajaran Alqur’an sejak kecil. Ini adalah salah satu cara belajar yang umum dilakukan oleh para imam Masjidil Haram.
Karena sangat minim literatur yang mengungkap tentang sejarah hidupnya, tidak banyak referensi untuk menjelaskan cara belajar yang dilakukan oleh Syekh Faisal Jamil Ghazzawi sejak kecil. Akan tetapi, sebagaimana para imam Masjidil haram pada umumnya, Syekh Faisal Jamil Ghazzawi sudah memulai pelajaran Alqur’an sejak kecil. Ini adalah salah satu cara belajar yang umum dilakukan oleh para imam Masjidil Haram.
11.
Syekh Adil Kalbani
A. Biografi Singkat Syekh Adil Kalbani.
Mengenai imam Masjidil Haram yang satu ini, disebut-sebut ia adalah imam Masjidil Haram pertama yang berasal dari golongan kulit hitam sejak September 2008 lalu. Nama lengkapnya adalah Ali bin Salim bin Sa’id al-Kalbanin dan lebih dikenal dengan nama Adil Kalbani. Lahir di Riyadh pada 25 Ramadhan 1378 H yang bertepatan dengan tanggal 3 April 1959 M.
Mengenai imam Masjidil Haram yang satu ini, disebut-sebut ia adalah imam Masjidil Haram pertama yang berasal dari golongan kulit hitam sejak September 2008 lalu. Nama lengkapnya adalah Ali bin Salim bin Sa’id al-Kalbanin dan lebih dikenal dengan nama Adil Kalbani. Lahir di Riyadh pada 25 Ramadhan 1378 H yang bertepatan dengan tanggal 3 April 1959 M.
B. Cara Belajar Syekh Adil Kalbani
1. Belajar dari Banyak Syekh
2. Tekun dalam Belajar. Ketekunan termasuk salah satu unsur
penting dalam suatu proses pendidikan. Dengan tekun belajar, seseorang akan
dapat menggapai kesuksesan dengan mudah. Maka dari itu, bila kita ingin sukses
dalam hal apa pun, baik pendidikan, bisnis, politik, maupun sosial, kita harus
menjadi pribadi yang tekun.
12.
Syekh Ali Jaber
A. Biografi Singkat Syekh Ali Jaber
Nama lengkapnya adalah Ali Saleh
Muhammad Ali Jaber. Ia termasuk salah satu imam di Masjid Nabawi dan juga
(kini) imam di beberapa masjid di Indonesia. Ia lahir di Madinah pada tanggal 3
Shafar 1396 H yang bertepatan dengan tanggal 3 Februari tahun 1976 M.
B. Cara Belajar Syekh Ali Jaber
1. Menempuh Dua Pendidikan Sekaligus
Hal ini termasuk salah satu cara atau
metode belajar yang digunakannya dalam rangka menguasai berbagai macam ilmu
(formal dan nonformal), khususnya yang berkaitan dengan ilmu agama Islam.
2. Melakukan Mulazamah Alqur’an
Mulazamah
artinya menemani, tinggal bersama, atau kedekatan. Kata ini biasa digunakan
oleh para ulama untuk menggambarkan seorang murid yang belajar dan tinggal
bersama dengan gurunya. Dalam bahasa sederhananya di negeri kita, mulazamah dapat disebut sebagai Pondok
Pesantren, tempat murid tinggal bersama gurunya di Pesantren untuk menimba
ilmu.
3. Mempelajari Allqur’an sejak Kecil
4. Belajar dengan Tekun dan
Bersungguh-sungguh
5. Mengulang Hafalan dalam Shalat Sunnah. Selain dengan melalui shalat sunnah,
Syekh Ali Jaber juga memberikan tips cara lain yang dapat dilakukan untuk
menjaga hafalan, yakni dengan membacanya sesaat sebelum tidur.
6. Belajar kepada Banyak Syekh
13.
Syekh Umar bin Muhamad as-Sabil
A.
Biografi Singkat Syekh Umar bin Muhamad as-Sabil
Nama lengkapnya adalah Umar bin
Muhamad bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz as-Sabil. Ia adalah putra dari
Muhammad bin Abdullah as-Sabil yang juga seorang imam di Masjidil Haram. Lahir
pada bulan Ramadhan tahun 1377 H di Al-Bukairiyah, Provinsi Qasim. Ia wafat
pada bulan Muharram 1423 H.
B. Cara Belajar Syekh Umar bin Muhamad
as-Sabil
Satu hal yang pasti mengenai cara
belajar Syekh Umar bin Muhamad as-Sabil adalah berguru atau belajar kepada
banyak guru. Artinya tidak menimba ilmu pada satu guru saja dan di satu tempat,
tetapi kepada banyak guru sekaligus.
14.
Syekh Muhammad al-Subayyil
A. Biografi Singkat Syekh Muhammad
al-Subayyi
Nama lengkap imam Syekh Muhammad al-Subayyil adalah Muhammad bin Abdullah al-Subayyil dengan gelar Syekh di depan namanya. Lahir di kawasan Buayriyah al-Qasimi pada tahun 1926. Ia wafat pada tanggal 17 Desember 2012 lalu. Ia adalah seorang imam Masjidil Haram yang menjabat posisi tersebut selama 43 tahun lamanya. Ia pertama kali diangkat menjadi imam Masjidil Haram pada tahun 1965.
Nama lengkap imam Syekh Muhammad al-Subayyil adalah Muhammad bin Abdullah al-Subayyil dengan gelar Syekh di depan namanya. Lahir di kawasan Buayriyah al-Qasimi pada tahun 1926. Ia wafat pada tanggal 17 Desember 2012 lalu. Ia adalah seorang imam Masjidil Haram yang menjabat posisi tersebut selama 43 tahun lamanya. Ia pertama kali diangkat menjadi imam Masjidil Haram pada tahun 1965.
B. Cara Belajar Syekh Muhammad al-Subayyil
Cara belajar Syekh Muhammad
al-Subayyil hampir sama dengan para imam lainnya, yaitu belajar agama Islam dan
Alqur’an sejak kecil.
15.
Syekh Abdul Aziz bin Shalih ash-Shalih
A. Biografi Singkat Syekh Abdul Aziz bin
Shalih ash-Shalih.
Nama lengkapnya adalah Syekh Abdul Aziz bin Shalih bin Abdurrahman Alu Shalih. Ia adalah salah seorang mantan imam Masjid Nabawi dan Kepala Pengadilan Tinggi Provinsi Madinah. Ia dilahirkan di Al-Mujamma’ah, Najd, pada tahun 1329 H yang bertepatan dengan tahun 1911 M.
Nama lengkapnya adalah Syekh Abdul Aziz bin Shalih bin Abdurrahman Alu Shalih. Ia adalah salah seorang mantan imam Masjid Nabawi dan Kepala Pengadilan Tinggi Provinsi Madinah. Ia dilahirkan di Al-Mujamma’ah, Najd, pada tahun 1329 H yang bertepatan dengan tahun 1911 M.
B. Cara Belajar Syekh Abdul Aziz bin Shalih
ash-Shalih
1. Belajar Alqur’an sejak Kecil
2. Belajar dengan Intensif
3. Belajar dengan Bersungguh-sungguh
16.
Syekh Baleelah
A.
Biografi Singkat Syekh Baleelah
Nama lengkapnya adalah Bandar bin
Abdul Aziz Baleelah. Ia adalah imam Masjidil Haram yang baru. Selain menjabat
sebagai imam Masjidil Haram, ia juga seorang asisten proffesor di Universitas
Taif.
B. Cara Belajar Syekh BaleelahCara belajar Syekh Baleelah
hampir sama dengan para imam lainnya. Salah satunya adalah dengan menuntaskan
semua jenjang pendidikan dari mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
17.
Syekh Muhammad Ayyub
A. Biografi Singkat Syekh Muhammad Ayyub
Nama
lengkapnya adalah Syekh Muhammad Ayyub bin Muhammad Yusuf bin Sulaiman Umar. Ia
dilahirkan di Makkah pada tahun 1372 H yang bertepatan dengan tahun 1952 M.
B. Cara Belajar Syekh Muhammad Ayyub
1. Belajar Alqur’an sejak Kecil
2. Mengikuti Pendidikan Formal
3. Belajar kepada Banyak
Analisis Buku
Buku ini sangat
cocok untuk dibaca oleh berbagai macam kalangan. Di dalam buku ini banyak
pelajaran mengenai cara atau metode belajar dalam Islam yang dapat diambil dan
dijadikan sebagai motivasi. Selain itu, buku ini sangat penting bagi orang tua
dalam mengajarkan putra dan putrinya yang bercita-cita menjadi imam Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi.
Di buku ini, kita bisa mengetahui
seperti apa cara belajar para Syekh atau Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Dengan demikian bisa dijadikan sebagai cara belajar dalam menuntut ilmu.
Buku ini memang tidak terlalu tebal, namun
keberkahannya luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar